Perilaku Verbal Bullying terhadap Harga Diri Remaja di SMPN 40 Kota Bandung

Authors

  • Reza Nursaharah
  • Muryati Muryati Poltekkes Kemenkes Bandung
  • Rukman rukman poltekkes kemenkes bandung
  • Zaenal Muttaqin Poltekkes Kemenkes Bandung

DOI:

https://doi.org/10.34011/jkifn.v3i1.1354

Abstract

Di lingkungan pendidikan, ada 226 insiden bullying dengan kekerasan fisik dan verbal pada tahun 2022, dengan 18 insiden tersebut terjadi secara online. Verbal Bullying adalah ketika seseorang menggunakan bahasa bermusuhan dengan tujuan menimbulkan bahaya atau kegelisahan pada orang lain. Remaja yang mengalami bullying mungkin mengalami konsekuensi negatif, seperti kecemasan, kesepian, dan harga diri yang rendah. Harga diri adalah evaluasi subyektif dari pencapaian dan pemeriksaan seberapa dekat perilaku mematuhi diri yang ideal. Tujuan penelitian adalah untuk memastikan hubungan antara perilaku bullying verbal dan harga diri remaja. Desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel menggunakan teknik simple random sampling. Populasi penelitian 287 dengan jumlah sampel yang didapatkan adalah 168 responden. Alat ukur yang digunakan Olweus Bully/Victim Questionnaire dan Rosernberg Self-Esteem Scale. Uji statistik menggunakan rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan perilaku verbal bullying di SMPN 40 Kota Bandung dalam kategori tinggi sebanyak 80 orang (47,6%)  dan yang kategori rendah sebanyak 88 orang (52,4%), harga diri tinggi sebanyak 56 orang (33,3%) dan harga diri rendah sebanyak 112 orang (66,7%) dan terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku verbal bullying dengan harga diri remaja, dengan nilai p value 0,001. Kesimpulannya ada hubungan antara perilaku verbal bullying dengan harga diri remaja di SMPN 40 Kota Bandung. Disarankan program roots dilaksanakan dan pendampingan untuk mengurangi kejadian bullying.

Downloads

Published

2023-06-30

Issue

Section

Articles