Tingkat Kepatuhan Diet dengan Derajat Hipertensi pada Lansia
DOI:
https://doi.org/10.34011/jkifn.v3i2.1769Keywords:
kepatuhan, diet, hipertensiAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil data riskesdas yang menyatakan prevalensi hipertensi di Jawa Barat mengalami peningkatan (39,6%) dan Kota Bandung menempati posisi ke empat (696.372 orang). Puskesmas Garuda termasuk lima besar (19.111 kasus) prevalensi hipertensi terbanyak di Kota Bandung. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan diet, mengetahui derajat hipertensi, dan hubungan tingkat kepatuhan diet dengan derajat hipertensi pada lansia hipertensi. Desain penelitian menggunakan analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel dari populasi 10,82% lansia Indonesia didapatkan 37 orang lansia. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tingkat kepatuhan dan sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi, dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan lebih dari setengah (62,2%) responden tidak patuh, lebih dari setengah (67,6%) responden tergolong hipertensi derajat 2, dan terdapat hubungan antara tingkat kepatuhan diet dengan derajat hipertensi pada lansia hipertensi dengan hasil P value (0,000) < α (0,05). Peneliti merekomendasikan pemegang program prolanis dapat mengadakan demontrasi pada saat kegiatan prolanis tentang makanan apa saja yang bisa dikonsumsi. Lansia dapat patuh menjalani diet hipertensi dengan menjaga pola makan, mengurangi konsumsi garam, banyak konsumsi buah dan sayur. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang faktor lain yang mempengaruhi derajat hipertensi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ade Reffi Sapitri, Lia Meilianingsih, Supriadi Supriadi, Achmad Husni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.