https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jkifn/issue/feed Jurnal Keperawatan Indonesia Florence Nightingale 2024-07-04T12:16:22+08:00 Dr.Lina Erlina linahiar2@gmail.com Open Journal Systems <p><strong>Jurnal Keperawatan Indonesia Florence Nightingale</strong> (EISSN. <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20211210131790420" target="_blank" rel="noopener"><strong>2809-4549</strong></a>) is a journal located within the Politeknik Kesehatan Bandung which can be accessed at the following address <a href="http://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jkifn">http://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jkifn</a></p> https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jkifn/article/view/2170 Peran Health Locus Of Control dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 2024-07-04T12:16:22+08:00 Salwa Salsabilla salwa.salsabilla@student.poltekkesbandung.ac.id Lina Erlina linahiar@yahoo.coid Ali Hamzah linahiar2@gmail.com Yosep Rohyadi yosep.rohyadi@staff.poltekkesbandung.ac.id <div><span lang="IN">Penelitian ini dilatar belakangi angka kejadian diabetes melitus (DM) tipe 2 yang tinggi di Indonesia. Pengelolaan DM memerlukan jangka waktu panjang dan akan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Pengontrolan diri berdasarkan persepsi yang membentuk perilaku dalam mengendalikan kesehatan </span></div> <div><span lang="EN-US">merupakan </span><em><span lang="IN">health locus of control (HLoC).</span></em></div> <div><span lang="IN">Beberapa penelitian masih menunjukan adanya perbedaan antara HLoC mana yang mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara HLoC dengan kualitas hidup pada pasien DM tipe 2 yang diuraikan dalam 3 dimensi HLoC yaitu internal, <em>change,</em> dan <em>powerful of others.</em> Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan <em>Cross</em></span><em><span lang="EN-US">-s</span><span lang="IN">ectional. </span></em>Jumlah sampel sebanyak 93 pasien DM tipe 2. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil uji statistik <em><span lang="EN-US">chi-square</span><span lang="IN">, </span></em>terdapat hubungan antara IHLC dengan kualitas hidup, terdapat hubungan antara CHLC dengan kualitas hidup, dan tidak terdapat hubungan antara PHLC dengan kualitas hidup.</div> <div><span lang="IN">Untuk penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk meneliti tentang hubungan HLoC dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 menggunakan design penelitian <em>kohort</em> atau <em>case control</em></span><span lang="EN-US">.</span></div> 2024-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Salwa Salsabilla, Lina Erlina, Ali Hamzah, Yosep Rohyadi https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jkifn/article/view/2173 Harga Diri Menurunkan Kecemasan pada Penyandang Disabilitas 2024-06-30T23:02:49+08:00 Hilyah Sa’adah Maryam hilyah.sm@gmail.com Muryati Muryati muryatiragil@gmail.com Zaenal Muttaqin muttaqinz@gmail.com Desmaniarti Z desmaniarti@gmail.com Rukman Rukman rukman@staff.poltekkesbandung.ac.iid <p>Hidup sebagai penyandang disabilitas merupakan tantangan yang sulit, terutama karena jumlah penyandang disabilitas sangat tinggi di seluruh dunia. Mereka sering menghadapi berbagai kesulitan emosional, sosial, dan pekerjaan karena keterbatasan yang mereka alami, sehingga menyebabkan rendahnya harga diri pada penyandang disabilitas. Perbedaan ini dapat memicu perubahan psikologis berupa kecemasan. Tujuannya untuk memahami hubungan harga diri dengan kecemasan pada penyandang disabilitas. Desain penelitian yang digunakan c<em>ross sectional</em> dengan metode deskripsi korelasi. Jumlah populasi dan sampel sebanyak 37 responden sehingga menggunakan teknik <em>total sampling</em>. Pengukuran data menggunakan kuesioner RSES dan kuesioner ZSAS. Analisis data dengan uji spearman rank didapatkan hasil adanya hubungan yang signifikan dengan p-value 0,009 pada kedua variabel yang bermakna adanya hubungan antara harga diri dengan kecemasan pada penyandang disabilitas dengan kekuatan hubungan cukup kuat serta arah hubungan negatif. Dukungan dan pendekatan yang intensif sangat diperlukan agar meningkatkan harga diri dan menurunkan kecemasan penyandang disabilitas, oleh karena itu diperlukan informasi untuk pemberi pelayanan tentang pendidikan kesehatan yang dapat meningkatkan harga diri.</p> 2024-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Hilyah Sa’adah Maryam, Muryati Muryati, Zaenal Muttaqin, Desmaniarti Z, Rukman Rukman https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jkifn/article/view/2157 Aktivitas Game Online Menurunkan Kualitas Tidur pada Siswa 2024-07-01T15:44:29+08:00 Erni Solehah ernisolehah95@gmail.com Supriadi Supriadi supriadi21@upi.edu Sugiyanto Sugiyanto jayasugiyanto@gmail.com Susi Susanti susiwahyudi@gmail.com <p>Masa remaja merupakan periode perkembangan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan teknologi. Penggunaan teknologi yang di dukung oleh internet telah mengubah gaya hidup dan aktivitas remaja. Meningkatnya prevalensi pengguna <em>game online </em>pada pelajar (27%) menjadi latar belakang pada peneltian ini, dengan hal tersebut <em>game onIine</em> yang diaplikasikan secara berlebih akan berdampak negatif pada kesehatan, terutama kualitas tidur seorang siswa SMA. PeneIitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas <em>game online</em> dengan kualitas tidur pada siswa di SMA Pasundan Majalaya Kabupaten Bandung. Desain penelitian kuantitatif digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan <em>Cross-SectionaI, </em>kemudian sampel yang diambil berjumlah 85 dengan teknik <em>non-probabilitiy </em>menggunakan metode <em>purposif sampIing</em>. Lembar instrumen pada penelitian adalah kuesioner aktivitas <em>game online</em> dan <em>Pittsburgh SIeep QuaIity Index </em>diuji menggunakan metode <em>Chi-Square</em>. HasiI penelitian ini menunjukan ada hubungan aktivitas <em>game onIine </em>dengan kualitas tidur pada siswa di SMA Pasundan Majalaya Kabupaten Bandung dengan niIai ρ -<em>vaIue </em>(0,000), memiliki keeratan hubungan kuat dengan arah negatif. Berkaitan dengan hal tersebut siswa perlu menetapkan batasan waktu beraktivitas <em>game online</em> dengan rutin melakukan fisik, mengikuti ekstrakulikuler di sekolah, menggunakan aplikasi seperti <em>Net Nanny for Schools</em> untuk membatasi waktu bermain game, serta mendapatkan pengawasan orang tua dalam mengelola waktu game onIine agar kesehatan tidur tetap optimal.</p> 2024-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Erni Solehah, Supriadi Supriadi, Sugiyanto Sugiyanto, Susi Susanti https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jkifn/article/view/2134 Aktivitas Fisik Ibu Hamil terhadap Kejadian Hipertensi pada Kehamilan 2024-07-01T15:40:54+08:00 Indah Utami Fitri indah.watbd@student.poltekkesbandung.ac.id Kamsatun Kamsatun kamsatun70@gmail.com Susi Kusniasih kadhet@gmail.com Bani Sakti BaniSakti@yahoo.co.id <p>Indonesia tahun 2022 memiliki angka kematian ibu sebanyak 3.572 kasus dan di Jawa Barat angka kematian ibu tahun 2022 sebanyak 678 kasus. AKI di Jawa Barat paling banyak disebabkan hipertensi pada kehamilan sebanyak 29,64%. Faktor yang memicu timbulnya hipertensi berupa umur, aktivitas fisik, paritas dan masih banyak lagi. Aktivitas fisik termasuk salah satu faktor penentu terjadinya hipertensi dalam kehamilan, sehingga tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara aktivitas fisik ibu hamil terhadap kejadian hipertensi dalam kehamilan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan cara pengambilan sampel accidental sampling.Populasinya adalah 323 ibu hamil yang melakukan kunjungan di poli kebidanan dan kandungan RSUD Al-Ihsan dengan sampel didapatkan sebanyak 88 responden. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner GPAQ dan spigmomanometer. Analisis univariat didapatkan sebagian besar responden yang aktivitas fisiknya cukup sebanyak 76 orang (86,4%) dan lebih dari separuh responden tidak hipertensi sebanyak 58 orang (64,8%) analisis bivariat dengan uji Chi Square didapatkan nilai pvalue 0,421 &gt; 0,05, dapat dinyatakan bahwa tidak ditemukan hubungan dari aktivitas fisik ibu hamil terhadap insiden hipertensi dalam kehamilan. Pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan edukasi kepada ibu hamil sehingga dapat meningkatkan wawasan mengenai faktor yang dapat memicu hipertensi pada kehamilan.</p> 2024-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Indah Utami Fitri, Kamsatun Kamsatun, Susi Kusniasih, Bani Sakti https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jkifn/article/view/2131 Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi pada Lansia 2024-06-28T11:56:54+08:00 Adinda Zahra dindazahra116@gmail.com Tati Suheti tatisarmo@gmail.com Tjutju Rumijati tjutju.rumijati@yahoo.com Lia Meilianingsih lia.meilianingsih67@gmail.com Achmad Husni achmadhusni1965@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Lanjut usia adalah individu yang berusia di atas 60 tahun. Jumlah lanjut usia meningkat tiga kali lipat dari 260 juta pada tahun 1980 menjadi 761 juta pada tahun 2021. Umumnya lansia menderita penyakit yang tidak menular atau disebabkan oleh usia, seperti hipertensi. Pravalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 34,1% dimana mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013 mencapai 25,8%. Hipertensi yang tidak terkendali akan menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan dalam mengonsumsi obat antihipertensi. Studi ini bermaksud untuk mengetahui hubungan dan kekuatan pengetahuan dengan kepatuhan minum obat antihipertensi. Studi ini menggunakan penelitian kuantitatif melalui pendekatan Cross</p> <div class="page" title="Page 2"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Sectional. Penarikan data menggunakan proporsional random sampling. Populasi lansia berjumlah 131 lansia dan jumlah sampel yang didapatkan adalah 63 orang lansia. Pengetahuan diukur memakai kuesioner pengetahuan dan kepatuhan mengonsumsi obat antihipertensi diukur menggunakan instrumen 8-item Morisky Medication Adherence Scale. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dalam bentuk persentase dan analisis bivariat memakai Rank Spearman. Hasil studi diperoleh bahwa hampir sebagian dari responden 30 (48%) memiliki pengetahuan cukup, sebagian besar dari repsonden 28 (44%) memiliki kepatuhan rendah dan terdapat hubungan yang signifikan anatara pengetahuan dengan kepatuhan minum obat antihipertensi pada lansia dengan nilai p value 0,000 &lt; α 0,05. Diharapkan para pihak puskesmas dapat menerapkan program pemantauan kepatuhan minum obat antihipertensi dengan mengecek Kembali kemasan obat yang sudah habis satu bulan sekali disaat kegiatan posbindu PTM dan Prolanis.</p> </div> </div> </div> </div> </div> </div> 2024-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Adinda Zahra, Tati Suheti, Tjutju Rumijati, Lia Meilianingsih https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jkifn/article/view/2132 Intensitas Penggunaan Gadget berhubungan dengan Pola Interaksi Sosial Remaja Awal 2024-06-30T16:12:07+08:00 Madha Mahesa Albar madhamahesa05@gmail.com Zaenal Muttaqin muttaqinz680@gmail.com Vera Fauziah Fatah fauziahfatah01@gmail.com Muryati Muryati muryatiragil@gmail.com <p><em>Gadget </em>termasuk salah satu teknologi yang terus berkembang dengan memberikan pembaruan yang membuat penggunanya lebih nyaman dan praktis. Fenomena perubahan perilaku yang diakibatkan oleh penggunaan <em>gadget </em>banyak terjadi di kalangan remaja. Perubahan sosial yang diakibatkan oleh penggunaan <em>gadget </em>memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap hubungan sosial remaja. Mengetahui hubungan antara pola interaksi sosial remaja awal dengan tingkat penggunaan <em>gadget </em>merupakan tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan <em>cross sectional </em>dengan teknik <em>proportionate simple random sampling </em>dengan jumlah 79 responden. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner intensitas penggunaan <em>gadget </em>dan pola interaksi sosial. Penelitian ini dianalisis menggunakan uji korelasi <em>Pearson Product Moment</em> dengan r-hitung sebesar -0,300 dan nilai p-<em>value </em>sebesar 0,007. Hasil uji korelasi <em>Pearson Product Moment </em>menunjukkan tingkat hubungan yang kuat dan arah hubungan yang negatif. Semakin tinggi intensitas penggunaan <em>gadget </em>maka semakin rendah pola interaksi sosial. Diharakan pihak sekolah mampu mengarahkan siswa untuk membagi waktu dalam perhatian menggunakan <em>gadget </em>agar dapat melakukan interaksi sosial yang terbuka dengan teman-temannya dilingkungan sekolah maupun dirumah.</p> 2024-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Madha Mahesa Albar, Zaenal Muttaqin, Vera Fauziah Fatah, Muryati https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jkifn/article/view/2167 Tingkat Kecemasan dan Tingkat Nyeri Menurunkan Kualitas Tidur pada Pasien Kanker Kolorektal 2024-06-30T23:32:48+08:00 Quini Siti Zulaekha quinisitizulaekha@gmail.com Asep Setiawan setiawan_ners@yahoo.com Sukarni Sukarni ningsukarni13@gmail.com Tri Hapsari agustiyowati@staff.poltekkesbandung.ac.id <p>Penelitian ini dilatar belakangi oleh komplikasi penyakit kanker khususnya kolorektal yang menimbulkan berbagai dampak pada organ usus dan rektum. Berbagai dampak pada pasien kanker kolorektal adalah munculnya kecemasan, nyeri dan gangguan kualitas tidur. Penelitian ini ditujukan guna diketahui bagaimana tingkat kecemasan serta nyeri berkorelasi dengan kualitas tidur. Tumor ganas yang berasal dari jaringan epitel di usus dan rektum disebut kanker kolorektal. Ketakutan akan sesuatu yang diantisipasi bahaya dikenal sebagai kecemasan. Nyeri adalah rasa yang diterima oleh reseptor nyeri dan disertai dengan emosional. Kualitas tidur ialah kondisi yang mana tidur yang dialami seseorang memberi kebugaran serta kesegaran. Metode yang digunakan yakni analisis korelasional dengan desain <em>cross sectional.</em> Sebanyak 59 responden berpartisipasi dalam penelitian ini melalui metode <em>purposive sampling</em>. Hasil penelitian memperlihatkan mayoritas responden punya tingkat kecemasan berat sekali (59.3%) dengan rata-rata skor 41.69, sebagian besar responden memiliki nyeri sedang (71.2%) dengan rata-rata skor 6.24, dan hampir seluruhnya responden memiliki kualitas tidur buruk (78%) dengan rata-rata 6.31. Terdapat hubungan kemasan, nyeri dan kualitas tidur dengan hasil hampir seluruhnya (76.1%) dengan kecemasan berat sekali mempunyai kualitas tidur yang buruk (<em>p</em> = 0,000) dengan r = 0.642, dan sebagian besar (63%) dengan nyeri sedang mempunyai kualitas tidur yang buruk (<em>p</em> = 0,012) dengan r = 0.338. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu adanya upaya penanganan terkait tingkat kecemasan dan tingkat nyeri dengan kualitas tidur pasien kanker kolorektal.</p> 2024-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Quini Siti Zulaekha, Asep Setiawan, Sukarni Sukarni, Tri Hapsari https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jkifn/article/view/2174 Peran Pengawas Menelan Obat dalam Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat Pasien Tuberkulosis Paru 2024-06-30T22:38:11+08:00 Selvi Istiani selviistiani42@gmail.com Anah Sasmita anah.sasmita@gmail.com Sansri D. K. Dwidasmara sansridiah@yahoo.com <p>Tuberkulosis paru merupakan penyakit yang meningkat pertahunnya. 10,6 juta orang di dunia dari data tahun 2022 tercatat mengalami penyakit tuberkulosis. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kepatuhan pasien TB terhadap obat adalah peran pengawas meneIan obat. Peran yang mendukung dari pengawas meneIan obat dapat meningkatkan pasien daIam kepatuhan selama pengobatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan bagaimana peran pengawas pengobatan berkorelasi dengan kepatuhan pasien terhadap obat yang mereka minum tuberkuIosis paru di Klinik Utama Dr. H. A Rotinsulu Cibadak. Model penelitian ini menggunakan deskritif koreIasional dengan <em>cross-sectionaI.</em> SampeI penelitian ini diIakukan dengan teknik <em>accidentaly sampIing </em>dengan sampeI yang diperoleh berjumIah 52 responden. Alat instrumen yang digunakan berupa kuesioner terdiri dari data demografi, kuesioner modifikasi peran pengawas menelan obat dan <em>Medication Adherence Report Scale 5 </em>(MARS-5). AnaIisa data pada peneIitian ini digunakan uji <em>chi-square</em>. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran pengawas pemberian obat dan kepatuhan pasien dengan obat tuberkulosis paru, dengan niIai <em>p-value </em>0,002 (α= 0,05). Sebagian besar peran pengawas meneIan obat mendukung dengan kepatuhan minum obat yang paling banyak pasien patuh. Hasil dari peneIitian ini diharapkan dapat lebih mengenalkan mengenai pentingnya pasien tuberkuIosis paru memiliki peran pengawas meneIan obat terhadap kepatuhan minum obatnya selama masa pengobatan</p> 2024-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Selvi Istiani, Anah Sasmita, Sansri Diah K.D. https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jkifn/article/view/2166 Pengetahuan Ibu Balita tentang Stunting 2024-07-01T01:33:49+08:00 Ryaldi Ahmad Sugiri Ryaldiahmad77@gmail.com Henny Cahyaningsih henny.lukman032@gmail.com Nursyamsiyah Nursyamsiyah nursyamsiyahurfa@gmail.com Metia Ariyanti metia.ariyanti.05@gmail.com Sri Kusmiati sri.kusmiati032@gmail.com <p>Stunting dapat terjadi ketika anak mengalami gangguan pertumbuhan dalam jangka waktu yang lama. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan stunting adalah pengetahuan ibu. Pengetahuan ibu tentang stunting penting untuk diketahui sebagai upaya pencegahan stunting pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat pengetahuan ibu mengenai stunting. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Ibu-ibu yang memiliki balita di salah satu wilayah kerja Puskesmas dijadikan sampel penelitian dengan menggunakan teknik <em>random sampling</em>. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 80 orang. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Kategori pengetahuan ibu disajikan menggunakan prosentase. Hasil penelitian 40 orang (50,0%) memperoleh pengetahuan baik, 35 orang (43,75%) memperoleh pengetahuan cukup, dan 5 orang (6,25%) memperoleh pengetahuan buruk. Diperlukan adanya upaya peningkatan pengetahuan ibu yang memiliki balita dengan cara pemberian edukasi tentang stunting periodik dari tenaga kesehatan.</p> 2024-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Ryaldi Ahmad Sugiri , Henny Cahyaningsih, Nursyamsiyah Nursyamsiyah, Metia Ariyanti, Sri Kusmiati https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jkifn/article/view/2156 Tingkat Pengetahuan Kepala Keluarga terhadap Kesiapsiagaan menghadapi Bencana Gempa Bumi 2024-07-01T13:50:48+08:00 Muhammad Ridwan Syahputra syahputramridwan27@gmail.com Asep Setiawan setiawan_ners@yahoo.com Yogasliana Fathudin yogasliana@staff.poltekkesbandung.ac.id Tri Hapsari Retno Agustiyowati agustiyowati@staff.poltekkesbandung.ac.id Mutiara Syagitta mutmut493@gmail.com <p>Bandung berada pada area rawan bencana gempa bumi karena berada pada area Sesar Lembang, Tingginya potensi gempa bumi Sesar Lembang membutuhkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tersebut. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan kepala keluarga dengan kesiapsiagaan potensi bencana gempa bumi. Gempa bumi merupakan getaran dari dalam bumi, yang kemudian merembat ke permukaan bumi yang mengakibatkan rekahan bumi pecah dan bergeser secara keras, dampak terjadinya gempa yaitu menimbulkan kerusakan harta benda dan korban jiwa. Penelitian menggunakan desain penelitian <em>cross sectional </em>dengan jenis penelitian <em>korelasional</em>. Sampel yang diambil 90 orang menggunakan teknik <em>cluster random sampling</em>, analisis menggunakan <em>uji ChiSquare</em>. Hasil penelitian menunjukkan responden rata-rata skor pengetahuan responden adalah 69,27 dan rata-rata skor kesiapsiagaan sebesar 57,17. Mayoritas responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak 55,6% dan kesiapsiagaan yang rendah sebanyak 50%. Hasil analisa bivariat menunjukan hasil <em>p-value 0,000, </em>kepala keluarga yang memiliki pengetahuan kurang memiliki resiko 7 kali kesiapsiagaan yang kurang dalam menghadapi bencana gempa bumi, sehingga ada hubungan antara pengetahuan kepala keluarga dengan kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Tingkat pengetahuan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana perlu ditingkatkan dengan pelatihan kebencanaan bersama pihak yang berwenang.</p> 2024-06-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 Muhammad Ridwan Syahputra, Asep Setiawan, Yogasliana Fathudin, Tri Hapsari Retno Agustiyowati, Mutiara Syagitta