https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/issue/feedJurnal Kesehatan Siliwangi2024-07-20T22:02:20+08:00Sri Mulyatijurnal.siliwangi@poltekkesbandung.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Kesehatan Siliwangi</strong> merupakan jurnal elektronik online yang dapat diakses melalui internet pada <a title="https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/" href="https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/">https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/</a></p> <p><strong>Online ISSN</strong> : 2807-1530</p> <p>Kriteria manuskrip yang bisa diterima adalah orisinal, belum dipublikasikan di jurnal lain serta berkaitan dengan bidang kesehatan terutama bidang Keperawatan, Kebidanan, Gizi, Kesehatan Gigi, Farmasi, Kesehatan Lingkungan, Teknologi Laboratorium Medis, dan Promosi Kesehatan.</p> <p><a href="https://statcounter.com/p12763257/?guest=1"><img src="blob:https://jurnal.polkesban.ac.id/7a44d144-f5ab-4a7b-af19-df2c17ad4ff1" alt="StatCounter - Free Web Tracker and Counter" /></a></p> <p><a href="https://statcounter.com/p12763257/?guest=1"><strong>Statcounter</strong></a></p> <p>Jurnal Kesehatan Siliwangi Terinideks pada:</p> <p><a href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?search_mode=content&and_facet_source_title=jour.1442345"><img src="https://ejournal.uinsgd.ac.id/public/site/images/admin/dimensions-5a6eae2af1be3698f44cfe8d740c32d1.png" /></a></p> <p><a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/33120"><img src="https://jurnal.polkesban.ac.id/public/site/images/admin/grd.png" /></a></p>https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1992ANALISIS KADAR INTERFERON GAMMA MENGGUNAKAN METODE FLUORESCENCE IMUNOASSAY (FIA) DAN ENZYME- LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA) PADA PASIEN TUBERKULOSIS2024-05-16T14:25:16+08:00Annisa Trimulyaniannisatrim16@gmail.comYogi Khoirul Abroryogiabror@gmail.comNina Marliananina.marliana0606@gmail.comFusvita Merdekawatifusvita.tlm@staff.poltekkesbandung.ac.id<p>Tuberkulosis merupakan 1 diantara 10 penyebab kematian tertinggi diseluruh dunia. Berdasarkan data <em>Global Tuberculosis Report </em>2022, Indonesia berada pada posisi kedua pada tahun 2021 dengan jumlah penderita tuberkulosis terbanyak di dunia. Tuberkulosis disebabkan oleh <em>Mycobacterium tuberculosis </em>yang dapat menyebar melalui udara dari droplet. Infeksi <em>M. tuberculosis </em>dapat dideteksi melalui pemeriksaan imunoserologis, yaitu pemeriksaan <em>Interferon Gamma Release Assays </em>(IGRA)<em>. </em>Pemeriksaan IGRA digunakan untuk mengukur produksi sitokin <em>interferon gamma </em>sebagai respon spesifik terhadap antigen <em>M. tuberculosis Early Secretory Antigenic Target</em>-6 (ESAT-6) dan <em>Culture Filtrate Protein</em>-10 (CFP-10) secara in vitro selama 16 -</p> <p>24 jam. Semakin berkembangnya teknologi saat ini terdapat metode baru yaitu <em>Fluorescence Immunoassay </em>(FIA) yang hasilnya lebih cepat keluar dibandingkan dengan metode <em>Enzyme-Linked Immunosorbent Assay </em>(ELISA) yang sudah direkomendasikan oleh WHO, memerlukan waktu 3 jam sampai hasil selesai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kadar <em>interferon gamma </em>menggunakan metode <em>Fluorescence Immunoassay </em>(FIA) dan <em>Enzyme-Linked Immunosorbent Assay </em>(ELISA) pada pasien tuberkulosis. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain penelitian s<em>tatic group comparation. </em>Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 30. Hasil kadar <em>interferon gamma </em>menggunakan metode <em>Fluorescence Immunoassay </em>(FIA) didapatkan rata-rata 2.83 IU/mL dan metode <em>Enzyme-Linked Immunosorbent Assay </em>(ELISA) 2.78 IU/mL. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji <em>Wilcoxon </em>didapatkan hasil nilai Asymp. Sig. 0.109 > 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kadar <em>interferon gamma </em>menggunakan metode <em>Fluorescence Immunoassay </em>(FIA) dan <em>Enzyme-Linked Immunosorbent Assay </em>(ELISA).</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1567Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny D dengan anemia sedang di puskesmas Balubur Limbangan kota Garut2024-05-02T10:02:58+08:00Dede Dede Heliyatul Janiyahdedeheliyatuljaniyah@student.poltekkesbandung.ac.icWiwin Wiwin Widayaniwiwinwidayani@staff.poltekkesbandung.ac.id<p><em> </em></p> <p>Asuhan kebidanan komprehensif adalah asuhan yang diberikan secara menyeluruh mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas bayi baru lahir, dan keluarga berencana. Tujuan Laporan Tugas Akhir ini adalah memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. D dengan anemia sedang. Metode yang digunakan adalah <em>case report</em>, yang dilaksanakan di Desa Neglasari Kabupaten Garut dari Januari sampai Maret 2023. Subjek pada asuhan ini adalah Ny. D, seorang ibu hamil usia 39 Minggu hingga akhir masa nifas. Pengumpulan data pada laporan tugas akhir ini menggunakan data primer dan sekunder.</p> <p>Pada asuhan kehamilan, ditemukan kadar Hb 8,5 gr/dl dan diberikan Fe 2 x 60 mg. Saat persalinan ibu mengalami robekan perineum derajat I, dan dilakukan penjahitan perineum karena ada perdarahan aktif. Bayi lahir spontan, tidak ada masalah dan usia 1 hari sudah mendapat imunisasi Hb0. Pada masa nifas, ibu masih mengalami anemia, dan diberikan Fe 2 x 60 mg, minggu ke6 nifas, ibu memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2051PENGARUH LAMA SIMPAN DAN JENIS REAGEN COOMB’S CONTROL CELL (CCC) TERHADAP VALIDASI HASIL CROSSMATCH KOMPATIBEL2024-05-16T14:58:47+08:00Arbie Arbieagyresha@gmail.comGanjar Noviarganjar_viar@gmail.comBetty Nurhayatibetty.nurhayati@gmail.comNina Marliananinamarliana@gmail.com<p>Pemeriksaan <em>Crossmatch </em>atau uji silang serasi dilakukan untuk menghindari reaksi transfusi. Uji ini memastikan bahwa pasien tidak memiliki antibodi yang bereaksi terhadap antigen pada sel darah merah donor. <em>Coomb's Control Cell </em>(CCC) adalah suspensi sel kontrol yang dibuat dari darah golongan O Rhesus positif yang dilapisi dengan anti-D IgG. <strong>Tujuan: </strong>CCC digunakan untuk memastikan <em>coomb’s serum </em>atau AHG pada fase III <em>crossmatch </em>masih memiliki kemampuan untuk mengikat atau tidak. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan desain penelitian <em>quasi eksperimen </em>untuk menentukan pengaruh penambahan CCC terhadap derajat aglutinasi positif 2 (2+) pada validasi CCC. Derajat aglutinasi dibandingkan pada <em>crossmatch </em>kompatibel dengan CCC yang dibuat pada suhu 37⁰C dan suhu ruang (20 – 25⁰C) dengan waktu inkubasi 30 menit. Sampel disimpan dalam <em>refigerator </em>selama 0, 3, 5, dan 7 hari. <strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian menunjukkan CCC yang inkubasi di suhu 37⁰C selama 30 menit dengan lama simpan 0, 3, 5 hari dihasilkan derajat aglutinasi+2 sedangkan dengan lama simpan 7 hari dihasilkan derajat aglutinasi +1 pada tabung mayor, minor, dan auto kontrol. CCC yang inkubasi di suhu ruang selama 30 menit dengan lama simpan 0, 3, 5 hari dihasilkan derajat aglutinasi+2 sedangkan dengan lama simpan 7 hari dihasilkan derajat aglutinasi +1 pada tabung mayor, minor, dan auto kontrol. Hasil uji <em>Wilcoxon </em>menunjukkan (0,046) < α = 0,05 sehingga bisa ditarik kesimpulan terdapat pengaruh lama simpan terhadap derajat aglutinasi validasi hasil <em>crossmatch </em>kompatibel. </p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1961EFEKTIVITAS DEKONTAMINASI SPUTUM MENGGUNAKAN N-acetyl-L-cysteine–sodium citrate (NALC) - NaOH 4%, 5%, DAN 6% TERHADAP WAKTU PERTUMBUHAN Mycobacterium tuberculosis PADA BACTEC MGIT 9602024-05-14T19:57:03+08:00Ardian Faisalshakeilalman18@gmail.comHafizah Ilmi Sufahafizahilmisufa@gmail.comAsep Dermawanasepdermawan@gmail.comMamat Rahmatmamatrahmat@gmail.comIin Maemunahiinmaemunah@gmail.com<p>Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri <em>Mycobacterium tuberculosis </em>(MTB). Bakteri yang tahan asam ini, yang juga dikenal sebagai basil tahan asam, memiliki struktur berbentuk batang. Sebagaimana disebutkan World Health Organization (WHO), tuberkulosis menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Akan ada 10,6 juta kasus tuberkulosis yang terdiagnosis di seluruh dunia pada tahun 2021, meningkat sekitar 600.000 kasus dari 10 juta kasus yang terdiagnosis pada tahun 2020. Saat ini Indonesia berada diposisi kedua di dunia setelah India. Teknik biakan dengan media cair yaitu MGIT memerlukan proses dekontaminasi sebagai salah satu proses yang menentukan tumbuhnya bakteri MTB dengan baik tanpa adanya kontaminasi bakteri lain, sehingga memudahkan pada pemeriksaan selanjutnya yaitu uji kepekaan. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan Waktu dan Growth Unit MTB yang tumbuh dengan dekontaminasi pemberian NALC-NaOH 4%, 5% dan 6% pada waktu inkubasi 1,2, 3 dan 4 minggu. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2023 didapatkan sampel sebanyak 10 pasien yang melakukan pengobatan TB Diagnosis dan Follow Up MDR di RS. Paru M. Goenawan Partowidigdo. Hasil penelitian diperoleh rata-rata waktu pertumbuhan dan growth unit pada proses biakan dengan dekontaminasi NaLC-NaOH 4% memiliki rata-rata waktu pertumbuhan 10 hari 12 jam dan growth unit pada alat 148,5, konsentrasi NaLc-NaOH 5% memiliki rata-rata waktu pertumbuhan 10 hari 18 jam dan growth unit pada alat 155,9 dan konsentrasi NaLc-NaOH 6% memiliki rata-rata waktu pertumbuhan 11 hari dan growth unit pada alat 143,2. Disimpulkan dekontaminasi sputum menggunakan NaLC-NaOH dengan berbagai konsentrasi efektivitas baik pada NaLC-NaOH 5%.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1554ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY A DENGAN PENERAPAN AYAH ASI DI WILAYAH PUSKESMAS CIBATU KABUPATEN GARUT2023-08-02T16:45:15+08:00Karina Anastasyakarinaanastasya@student.poltekkesbandung.ac.idYuni Nurchasanahyuninurchasanah@staff.poltekkesbandung.ac.id<p>Asuhan kebidanan komprehensif pada masa kehamilan kebutuhan ibu hamil tidak hanya pemenuhan kebutuhan nutrisi serta fasilitas untuk menyambut kelahiran bayi saja, tetapi masa kehamilan merupakan periode penting dalam proses awal dari keberhasilan proses laktasi yang dipengaruhi oleh dukungan dari suami maupun keluarga atau yang disebut dengan Ayah ASI. Tujuan ada pemberian asuhan komprehensif pada Ny. A dengan penerapan Ayah ASI ini adalah mampu memberikan asuhan komprehensif pada Ny. A mulai dari masa kehamilan sampai bayi baru lahir dengan penerapan Ayah ASI di kabupaten garut. Metode yang digunakan pada laporan tugas akhir ini adalah studi kasus yang dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2023 di Kabupaten Garut dengan melibatkan seorang ibu hamil G2P1A0 bernama Ny. A dengan usia kehamilan 37 minggu 1 hari. Pengumpulan pada tugas laporan akhir ini menggunakan data primer dan sekunder. Pada asuhan ini, ibu memiliki riwayat menyusui pada anak pertamanya dengan alasan tidak ingin menyusui dikarenakan nyeri pada payudaranya, mengalami ketidaknyamanan sering BAK saat hamil, laserasi derajat II saat persalinan dan perubahan pola tidur pada masa nifas. Penerapan ayah ASI dilakukan sejak kehamilan hingga nifas Asuhan yang diberikan penulis berhasil menyelesaikan permasalahan ibu dan mencegah terjadinya komplikasi. Hasil dari penerapan Ayah ASI yang telah diberikan pada klien berhasil dilakukan, selain itu ibu merasa senang, tidak mudah lelah dan produksi ASI menjadi banyak, sehingga kebutuhan ASI untuk bayi terpenuhi. Asuhan kebidanan komprehensif angat penting untuk diterapkan pada pelayanan kebidanan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi. Penerapan ayah ASI juga sangat bermanfaat dalam mendukung keberhasilan pemberian ASI.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2047HUBUNGAN VIRAL LOAD TERHADAP NEUTROPHIL LYMPHOCYTE RATIO (NLR) DAN LIMFOSIT T CD4+ PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA)2024-05-06T07:32:10+08:00Anita Suhartininita.lab15@gmailNina Marliana ninamarliana@gmail.comEem Hayatieemhayati@gmail.comAdang Durachimadangdurachim@gmail.com<p>Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh, menjadikan tubuh rentan terhadap berbagai penyakit. Pemeriksaan viral load, yang mengukur kuantitas RNA dalam darah, digunakan untuk menentukan tingkat keberadaan virus HIV. RNA berperan selama proses replikasi virus, membentuk dasar pembentukan virus baru. Sebagai penanda peradangan untuk mendiagnosis HIV dan mengukur tingkat keparahan infeksi HIV dapat menggunakan Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) sebagai marker berbagai penyakit. Cluster of Differentiation</p> <p>4 (CD4) adalah penanda pada permukaan sel limfosit T yang menjadi tempat melekatnya virus HIV. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan viral load terhadap Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) dan Limfosit T CD4<sup>+</sup> pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan metode survey dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang diperiksa merupakan penderita penyakit HIV yang melakukan pemeriksaan <em>Viral load</em>, NLR dan Limfosit T CD4<sup>+.</sup> Sampel diperoleh dari 30 orang penderita penyakit HIV yang melakukan pemeriksaan <em>Viral load</em>, NLR dan Limfosit T CD4<sup>+</sup>. Data statistik yang di gunakan yaitu uji korelasi Spearman. Hasil penelitian pada pasien ODHA menunjukkan rata - rata <em>viral load </em>adalah 34.432, NLR 3,18, dan CD4<sup>+</sup> 229,4. Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara <em>Viral load </em>dengan NLR dan CD4 dengan tingkat signifikansi < 0,05.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1902ANALISIS FAKTOR-FAKTOR TIDAK TERPENUHINYA KEBUTUHAN DARAH DI UNIT TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA2024-05-14T22:49:31+08:00Rina Suhartinirinasuhartinibb02@gmail.comEntuy Kurniawan Entuykurniawan@gmail.comGanjar NoviarGanjarnoviar@gmail.comWiwin WiryantiWiwinwiryanti@gmail.com<p>Tidak tersedianya darah yang memadai di Unit Transfusi Darah RSU dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya menjadi masalah kritis dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang optimal. <strong>Tujuan: </strong>Melakukan analisis mendalam terhadap faktor-faktor utama yang menyebabkan tidak tersedianya kebutuhan darah di Unit Transfusi Darah (UTD) RSU dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. <strong>Metode: </strong>Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif untuk menggambarkan secara rinci dan mendalam mengenai fenomena yang diteliti. Metode pengumpulan data menggunakan tehnik Wawancara Mendalam <em>(Depth Interview)</em>, dan <em>Focus Group Discussion (FGD)</em>, dengan tujuan mendapatkan data yang komprehensif. Hasil: Hasil Penelitian ini menunjukkan adanya ketidakpenuhan kebutuhan darah, dengan presentase <em>Whole Blood </em>(<em>WB</em>) 61.54%, <em>Packed Red Cell </em>(<em>PRC</em>) 6.54%, dan <em>Trombocyte Concentrate </em>(<em>TC</em>) 70.42%. Faktor-faktor utama yang teridentifikasi melibatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), kondisi sarana dan prasarana, keuangan, efisiensi sistem pengelolaan darah, dan aspek lingkungan. <strong>Kesimpulan</strong>: Penelitian menyoroti bahwa faktor kebijakan dan manajemen, khususnya terkait dengan kebijakan pelayanan transfusi darah yang belum optimal dan manajemen internal yang tidak efektif di UTD RSU dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya, dan anggaran menjadi pemicu utama ketidaktersedianya darah. <strong>Saran: </strong>Mencakup intensifikasi program sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan donor darah, evaluasi penerapan kebijakan dalam pelayanan transfusi darah, peningkatan manajemen pelayanan darah, dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya. Perbaikan sarana dan pemeliharaan peralatan di RSUD dengan dukungan peningkatan alokasi anggaran untuk UTD RSU dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya diharapkan dapat mendukung operasional dan pemeliharaan fasilitas transfusi darah. Kolaborasi dengan pihak eksternal, termasuk Instansi dan lembaga donor darah, dianggap penting untuk memperkuat kampanye sosialisasi dan meningkatkan partisipasi donor darah.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1548ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. F DI UPT PUSKESMAS BALUBUR LIMBANGAN KABUPATEN GARUT2024-02-23T09:46:13+08:00Risna Amalia Dwi Nastitirisnaamaliadwinastiti@student.poltekkesbandung.ac.idDjudju Sriwendasriw3nda@gmail.com<p>Pelayanan kebidanan komprehensif merupakan rangkaian pelayananterlengkap dengan pemeriksaan sederhana dan konseling kebidanan, meliputi pelayanan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara. Tujuan asuhan ini adalah asuhan komprehensif pada Ny. F dan By. Ny.F dengan menerapkan manajemen kebidanan 7 langkah Varney.</p> <p>Metode yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini adalah studi kasus dengan responden Ny. F dan By. Ny. F, waktu pelaksanaan asuhan dari usia kehamilan 37 minggu sampai 37 hari <em>postpartum</em>, mulai dari bulan Januari - Maret.</p> <p>Berdasarkan hasil asuhan yang telah dilakukan, pada kehamilan ditemukan masalah yaitu kebutuhan hidrasi yang kurang dan kontraksi palsu atau Braxton hicks. Masalah dapat teratasi dengan konseling mengenai kebutuhan nutrisi dan hidrasi pada ibu hamil dan menjelaskan ketidaknyamanan pada trimester tiga. Pada persalinan tidak ditemukan masalah. Pada nifas ditemukan kesenjangan mengenai pemberian antibiotik.</p> <p>Berdasarkan asuhan yang telah dilakukan oleh penulis, pemberian asuhan kebidanan komprehensif sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu maupun bayi.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2045STABILITAS ASSAYED SERUM CONTROL TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL, BILIRUBIN TOTAL, DAN AKTIVITAS ALT PADA SUHU -21° C2024-05-14T22:45:36+08:00Latifa Ayu Pramestilatifapramesti@gmail.comMohamad Firman Solihat Mohamadfirmansolihat@gmail.comAni Riyanianiriyani@gmail.comSonny Feisal RinaldiSonnyfeisalrinaldi@gmail.com<p>Laboratoirum merupakan tempat pengujian yang harus memiliki standar mutu yang baik dan benar, laboratorium yang bermutu adalah laboratorium yang slalu memperhatikan aspek-aspek ketepatan atau accuracy dan ketelitian atau presisi dalam setiap pengukuran sampel yang akan diuji dengan menggunakan bahan control tertentu dalam quality control. Laboratorium klinik swasta X manggunakan assayed serum control untuk melakukan quality control, namun saat ini belum mengatur mengenai batas penggunaan kontrol. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui stabilitas assayed serum control untuk pemeriksaan Kolesterol Total, Bilirubin Total, dan ALT pada suhu (-15) – (-25)O C. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen, yaitu dengan melakukan pemeriksaan kontrol pada parameter kolesterol total, bilirubin total dan ALT selama 30 hari. Hasil dihitung menggunakan statistik General Linear Model (GLM) metode Repeated measures dan mengukur bias. Didapatkan hasil stabilitas secara statistik Assayed serum control PreciControl ClinChem 1 (normal) memiliki stabilitas selama 28 hari untuk pemeriksaan kolesterol total dan 16 hari untuk pemeriksaan bilirubin total dan ALT. Sedangkan Assayed serum control PreciControl ClinChem 2 (patologis) memiliki stabilitas selama 30 hari untuk pemeriksaan kolesterol total dan bilirubin total dan 22 hari untuk pemeriksaan ALT. Secara klinis Assayed serum control PreciControl ClinChem 1 (normal) memiliki stabilitas selama 30 hari untuk pemeriksaan kolesterol total, bilirubin total, dan ALT. Sedangkan Assayed serum control PreciControl ClinChem 2 (patologis) memiliki stabilitas selama 28 hari untuk pemeriksaan kolesterol total dan 30 hari untuk pemeriksaan bilirubin total dan ALT.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1894ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI RUMAH SAKIT HOSANA CIKARANG2024-05-14T22:56:23+08:00Sita Sintia Hakimsit4sintia@gmail.comYeni WahyuniYeniwahyuni@gmail.comYuliansyahYuliansyah@gmail.comAsep Dermawan Asepdermawan@gmail.com<p>Laboratorium merupakan salah satu tempat yang berpotensi menimbulkan risiko bagi penggunanya. Kecelakaan atau potensi bahaya dan penyakit akibat tidak menggunakan alat pelindung diri bisa dikarenakan karena kelalaian, kurangnya pengetahuan dan pengalaman bekerja dari petugas Ahli Teknologi Laboratorium Medis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengetahuan dan kepatuhan ahli teknologi laboratorium medis tentang penggunaan alat pelindung diri di rumah sakit. Hosana Cikarang. Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau menerangkan masalah penelitian dengan melihat Analisis Tingkat Pengetahuan dan kepatuhan Tenaga Laboratorium Medis terhadap penggunaan alat pelindung diri dari bulan September sampai November 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah subjek dari tenaga Laboratorium medis di rumah sakit Hosana Cikarang. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan hasil uji analisis <em>chi-square </em>tidak ada hubungan jenis kelamin dan pendidikan terhadap tingkat pengetahuan dan kepatuhan Ahli Teknologi Laboratorium Medis terhadap penggunaan APD karena didapat nilai sig. atau p-value yang lebih besar dari α = 0,05. Terdapat hubungan usia dan masa kerja terhadap tingkat pengetahuan dan kepatuhan Ahli Teknologi Laboratorium Medis karena didapat nilai p-value atau sig. yang lebih kecil dari α = 0,05 terhadap penggunaan APD; ada nilai p-value atau sig. 0,002 yang lebih kecil dari α = 0,05, yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara penggunaan APD dan tingkat pengetahuan. Selain itu, ada nilai p-value atau sig. 0,001 yang lebih kecil dari α = 0,05, yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara penggunaan APD dan tingkat pengetahuan dan tingkat kepatuhan</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1532ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. A DENGAN PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYONGBONG KABUPATEN GARUT 2024-05-01T12:34:43+08:00Nur Nur Afifahnurafifah@student.poltekkesbandung.ac.idSri Sri Mulyati srimulyati@staff.poltekkesbandung.ac.id<p>Asuhan kebidanan komprehensif adalah asuhan yang diberikan secara berkesinambungan kepada ibu selama masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Asuhan kebidanan komprehensif bertujuan untuk mencegah serta mengurangi risiko komplikasi pada Kesehatan ibu dan anak. Maka dari itu penulis bertujuan memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dengan pendekatan manajemen kebidanan dan penerapan pijat oksitosin. Pijat oksitosin diterapkan dalam pemberian asuhan. Manfaat pijat oksitosin adalah membantu ibu secara psikologis, membangkitkan rasa percaya diri membantu ibu agar mempunyai pikiran dan perasaan baik tentang bayinya, meningkatkan produksi ASI dan memperlancar ASI. Metode yang digunakan dalam pembuatan tugas ini adalah studi kasus. Studi kasus dilaksanakan di Desa Banjarsari Kabupaten Garut dari bulan Februari sampai bulan Maret 2023. Subjek asuhan ini adalah Ny. A dan Bayi Ny. A asuhan diterapkan sejak ibu hamil hingga 40 hari masa nifas. Pengumpulan data pada tugas akhir ini menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian didapatkan bahwa pada asuhan kehamilan tidak ditemukan adanya ketidaknyamanan pada trimester III. Proses persalinan berlangsung secara normal, namun pada saat kala III dilakukan eksplorasi karena terdapat sisa selaput. Tidak terdapat permasalahan selama masa nifas, produksi ASI lancar karena dilakukan penerapan pijat oksitosin. Asuhan diberikan sesuai dengan kebutuhan klien. Berdasarkan hasil asuhan dan Pendidikan Kesehatan yang diberikan harapan kedepannya ibu dapat menerapkan ini dalam kehidupan sehari-hari dna untuk penulis diharapkan dapat memberikan asuhan yang semakin berkualitas di masa depan. </p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2042PENGARUH PENUNDAAN DARAH SITRAT DAN VARIASI WAKTU SENTRIFUGASI TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN PROTHROMBIN TIME (PT)2024-05-14T21:58:26+08:00BETARIA ANGGELINA HUTAPEAbetariaanggelina@gmail.comEem HayatiEemhayati@gmail.comNina Marliana NinaMarliana@gmail.comGanjar NoviarGanjarNoviar@gmail.com<p>Pada banyak gangguan perdarahan dan trombotik, pemeriksaan hemostasis sangat penting karena dapat memberikan informasi penting untuk diagnosis, prognosis, dan pemantauan terapi. <em>Prothrombin Time (PT) </em>adalah pemeriksaan hemostasis yang digunakan untuk mengidentifikasi kelainan hemostasis pada jalur ekstrinsik yang mencakupfaktor pembekuan fibrinogen, <em>prothrombin</em>, V, VII, dan X, serta untuk memantau pemberian antikoagulan oral.Pemeriksaan <em>Prothrombin Time </em>(PT) menggunakan antikoagulan natrium sitrat 3,2% sebaiknya dilakukan segera, jika terjadi penundaan maka sampel harus dilakukan sentrifugasi terlebih dahulu dan plasma dibekukan. Bahan pemeriksaanadalah plasma sitrat sebanyak 5 bahan pemeriksaan dengan diberi penundaan darah sitrat pada 0 jam (segera), Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penundaan darah sitrat dan variasi waktu sentrifugasi terhadap hasil pemeriksaan <em>Prothrombin Time </em>(PT) selama dua jam dan empat jam setelah pemeriksaan <em>Prothrombin Time </em>(PT). Eksperimen semu adalah jenis penelitian yang digunakan. Uji <em>General Linear Model </em>untuk distribusi data normal dan Uji <em>Friedman </em>dan <em>Wilcoxon </em>untuk distribusi data tidak normal digunakan untuk menganalisis data. Hasil pemeriksaan nilai <em>Prothrombin Time </em>(PT) yang disentrifugasi selama 15 menit relatif lebih rendah dibandingkan dengan yang disentrifugasi selama 10 menit. Secara statistik hasil pemeriksaan <em>Prothrombin Time </em>(PT) didapatkan nilai Sig < 0.05 sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan pada darah sitrat yang disentrifugasi selama 15 menit dan 10 menit. Berdasarkan penundaan darah sitrat yang ditunda dua Jam, dan empat Jam, Kedua variabel menunjukkan perbedaan yang signifikan, dengan nilai Sig < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Penundaan Darah Sitrat dan Variasi Waktu Sentrifugasi Terhadap Hasil Pemeriksaan <em>Prothrombin Time </em>(PT).</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1831STABILITAS ASSAYED SERUM CONTROL PENYIMPANAN SUHU 2-8◦C TERHADAP PEMERIKSAAN GLUKOSA DAN SGOT2024-04-29T11:57:23+08:00Erik Surahmate121ksoe@gmail.comDewi Nurhayatidewinurhayati@staff.poltekkesbandung.ac.id Nani Kurnaeninanikurnaeni@staff.poltekkesbandung.ac.idAni Riyani aniriyani@staff.poltekkesbandung.ac.id<p>Pengendalian mutu menjadi kunci bahwa pemeriksaan dilaksanakan dengan akurat dan konsisten. Pemantapan mutu melibatkan dua aspek, yaitu pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal. Pemantapan mutu internal menggunakan bahan kontrol sebagai bahan uji memonitor dan mengawasi tingkat kualitas hasil pemeriksaan yang akurat. Bahan kontrol harus memiliki stabilitas yang tinggi dan dapat diuji dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan mengetahui stabilitas bahan kontrol berupa <em>assayed serum control</em> penyimpanan suhu 2-8<sup>◦</sup>C terhadap pemeriksaan glukosa dan SGOT.</p> <p>Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan pendekatan <em>time series</em> yaitu serum kontrol diperiksa dengan variasi waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan <em>normal</em> <em>multi control</em> setelah rekonstitusi yang disimpan pada suhu 2-8<sup>o</sup>C dan waktu pemeriksaan setiap tiga hari sekali dalam kurun waktu tiga puluh hari dengan pengulangan sebanyak empat kali. Dilakukan uji homogenitas dengan mengambil 10 cup bahan kontrol yang diperiksa secara duplo pada parameter glukosa dan SGOT.</p> <p>Hasil uji statistik dengan <em>General Linear Model</em> (GLM) menunjukkan stabilitas yang baik untuk pemeriksaan glukosa dan SGOT hingga pembacaan hari ke-6.</p> <p> </p> <p> </p> <p> </p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1520ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. W DENGAN PENERAPAN TEKNIK REBOZO PADA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI WILAYAH PUSKESMAS BL. LIMBANGAN KABUPATEN GARUT2024-04-30T01:08:06+08:00Haura Khodijah Hendriana Mutawaqilhaurakhodijah@student.poltekkesbandug.ac.idDjudju Sriwendaemail.sriw3nda@gmail.com<p>Asuhan komprehensif merupakan asuhan yang diberikan secara fleksibel, kreatif, supportif, membimbing dan memonitoring yang dilakukan secara berkesinambungan. Persalinan merupakan rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi dari intrauteri ke ekstrauteri. Selama persalinan ada kalanya pemanjangan kala I salah satunya disebabkan kelemahan (nyeri persalinan). Salah satu teknik relaksasi untuk pengendalian rasa nyeri non farmakologi dalam proses persalinan adalah menggunakan teknik rebozo. Laporan ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. W dengan penerapan teknik rebozo pada persalinan kala I fase aktif. Asuhan dilakukan sejak Januari hingga Maret 2023. Pada asuhan persalinan kala I fase aktif dilakukan intervensi teknik rebozo untuk mengurangi nyeri persalinan yang dialami. Teknik rebozo dilakukan sebanyak 8 kali didapatkan hasil penurunan skala nyeri sebesar 2 skala nyeri setiap intervensi. Inovasi dalam asuhan komprehensif ini adalah teknikrebozo dalam persalinan kala I fase aktif. Teknik rebozo efektif mengurangi nyeri persalinan. Diharapkan teknik rebozo yang dilakukan dapat diterapkan dalam pelayanan kebidanan.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2025PERBANDINGAN HASIL HBsAg dan Anti HBs METODE CHEMILUMINESCENT MICROPARTICLE IMMUNOASSAY (CMIA) ANTARA ALAT ALINITY-i DAN ARCHITECT-i2000SR2024-05-14T22:46:49+08:00Puri Deswianipurdes362@gmail.comNina Marliananina.marliana0606@gmail.comYogi Khoirul Abroryogiabror@gmail.comRohayatirohayati.tlm@staffpoltekkesbandung.ac.id<p>Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit baik akut maupun kronis. Prevalensinya masih tinggi di Indonesia meskipun cakupan imunisasi Hepatitis B mencapai 86,8 % namun hampir 70 % masyarakat rentan terhadap infeksi virus Hepatitis B. Pemeriksaan HBsAg dan Anti HBs adalah uji skrining darah yang dapat dilakukan secara otomatis menggunakan metode <em>Chemiluminescent Microparticle Immunoassay </em>(CMIA) pada alat Alinity-i dan Architect-i2000SR. Pemeriksaan ini dibandingkan dengan alat Architect-i2000SR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui rata – rata kadar HBsAg dan Anti HBs serta perbedaan antara kedua alat. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Dalam penelitian ini menggunakan darah pasien dengan kadar HBsAg reaktif dan Anti HBs positif. Data hasil penelitian diolah menggunakan uji <em>Saphiro Wilk</em>. Hasil penelitian uji normalitas HBsAg antara alat. Alinity-i dan Architect-i2000SR didapatkan nilai signifikansi 0,000 menunjukkan data terdistribusi tidak normal. Adapun hasil uji normalitas Anti HBs antara alat Alinity-i dan Architect-i2000SR didapatkan nilai signifikansi 0,072 dan 0,075 menunjukkan data terdistribusi normal. Selanjutnya hasil uji statistik HBsAg dan Anti HBs antara kedua alat diperoleh nilai signifikansi Asymp sig. > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan antara alat Alinity-i dan Architect-i2000SR.</p>2024-04-01T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1617ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S DENGAN PENEREAPAN MASSAGE COUNTERPRESSURE DAN BIRTHING BALL2024-05-01T01:02:18+08:00Anisa Nursifayantinursifayantianisa21@gmail.comKurniaty Ulfahuul14@yahoo.com<p>Kehamilan dan persalinan merupakan suatu keadaan fisiologis namun memiliki risiko dalam perjalanannya. Risiko masalah tersebut dapat diatasi sedini mungkin dengan asuhan komprehensif. Salah satu masalah dalam persalinan yang terjadi adalah nyeri persalinan. Nyeri persalinan dapat diatasi dengan metode non farmakologi, yaitu dengan <em>massage counterpressure</em> yang merupakan pijatan lembut membantu ibu merasa rileks dan nyaman selama persalinan, serta <em>birthing ball</em> merupakan terapi fisik menggunakan bola yang dapat mengurangi nyeri persalinan. Tujuan studi kasus ini adalah melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif mulai dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, neonatus, hingga masa nifas pada Ny. S, dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Cisurupan Kabupaten Garut. Asuhan kehamilan yang diberikan untuk mengurangi nyeri punggung yang dikeluhkan belum bisa dievaluasi efektivitasnya, karena asuhan yang dilakukan hanya satu kali. Asuhan persalinan pada Ny. S dapat dilakukan secara efektif sehingga masalah nyeri persalinan dapat teratasi dengan <em>massage counterpressure</em> dan <em>birthing ball</em>. Namun ditemukan tindakan yang kurang efektif dalam standar asuhan persalinan, yaitu dilakukan penjepitan dan</p> <p>pemotongan tali pusat <1 menit dan penjahitan luka laserasi derajat 2 tanpa anestesi. Hal ini juga menyebabkan IMD yang dilakukan tidak sesuai dengan standar atau anjuran. Asuhan masa nifas berlangsung dengan baik, masalah yang ditemukan dapat teratasi. Hal ini serupa dengan asuhan pada bayi baru lahir yang secara keseluruhan bayi dalam keadaan baik dan normal. Asuhan komprehensif ini dilaksanakan berdasarkan manajemen dan standar pelayanan kebidanan, namun bidan harus dapat memperhatikan tindakan penjahitan luka laserasi sesuai dengan standar asuhan kebidanan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1517ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF NY. N DENGAN PENERAPAN PIJAT ENDORPHIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADOG KABUPATEN GARUT2023-08-02T16:29:50+08:00Febbyanti Febbyanti Eka Putri Utamifebbyantieka@student.poltekkesbandung.ac.idDesi Desi Hidayantidesihidayanti@staff.poltekkesbandung.ac.id<p>Asuhan kebidanan komprehensif adalah serangkaian kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir. Keluhan yang dapat ditemukan dalam asuhan trimester akhir kehamilan yaitu nyeri punggung dan kecemasan dalam menghadapi persalinan. Bidan diharapkan dapat mengurangi ketidaknyamanan tersebut salah satunya dengan menerapkan pijat endorphin. Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah mampu memberikan asuhan komprehensif pada Ny. N dengan penerapan pijat endorphin. Metode yang digunakan yaitu <em>case report </em>yang dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2023 di Kabupaten Garut dengan melibatkan seorang ibu hamil dengan usia kehamilan 40 minggu 1 hari serta bayi baru lahir yang diberikan asuhan dengan menerapkan manajemen kebidanan sesuai kewenangan, standar dan evidence based. Pengumpulan pada tugas laporan akhir ini menggunakan data primer dan sekunder. Asuhan diberikan pada ibu hamil dengan keluhan nyeri punggung dan kecemasan karena sudah melewati taksiran persalinan, namun sudah teratasi dengan memberikan asuhan pijat endorphin dan asuhan untuk mencegah kehamilan <em>postterm</em>.</p> <p> </p> <p>Asuhan persalinan berhasil dilaksanakan pada usia kehamilan 41 minggu 6 hari dengan bayi dalam keadaan baik dan normal, asuhan nifas berjalan dengan baik namun terdapat kesenjangan dalam pemberian antibiotik dengan laserasi perineum derajat satu dengan perdarahan aktif. Asuhan kebidanan komprehensif dapat mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu sehingga kesejahteraan ibu dan janin dapat terwujud. Bidan diharapkan dapat melakukan asuhan yang optimal untuk mengatasi masalah dan melakukan deteksi dini untuk mencegah kondisi patologis baik pada ibu dan janin.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2017ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN IgG DAN IgM PADA PENDERITA DENGUE HEMORRHAGIC FEVER (DHF) METODE ENZYME-LINKED FLUORESCENT ASSAY (ELFA) DENGAN ENZYME-LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA)2024-05-14T22:47:46+08:00Nia Musfiranimaningnong80@gmail.comnina Marliananina.marliana0606@gmail.comRohayatirohayati.tlm@staffpoltekkesbandung.ac.idYogi Khoirul Abroryogiabror@gmail.com<p><em>Dengue Hemorrhagic Fever </em>(DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh <em>virus dengue. </em>Dalam melakukan diagnosis salah satunya dengan melakukan uji serologi untuk DHF. Tes serologi ini untuk mengidentifikasi adanya IgG atau IgM virus <em>dengue </em>di dalam tubuh. Pemeriksaan DHF IgG dan IgM yang spesifik berguna dalam diagnosis infeksi virus <em>dengue. </em>Gold standar untuk tes serologi menggunakan metode <em>Enzyme Linked Immonosorbent Assay </em>(ELISA). Semakin berkembangnya teknologi dan berbagai penelitian telah dikembangkan, pemeriksaan DHF IgG dan IgM dapat digunakan dengan metode <em>Enzyme Linked Fluorescent Assay </em>(ELFA). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan kadar IgG dan IgM pada penderita DHF menggunakan metode ELFA dan ELISA. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan membandingkan hasil pemeriksaan DHF IgG dan IgM menggunakan metode ELFA dengan ELISA. Dalam penelitian ini menggunakan sampel pasien tersangka DHF yang melakukan pemeriksaan DHF IgG dan IgM<em>. </em>Data hasil penelitian ini diolah menggunakan grafik untuk DHF IgG dan IgM kemudian untuk DHF IgM dilanjutkan dengan Uji <em>Wilcoxon Signed Rank</em>. Hasl Penelitian dilihat dari grafik tidak terdapat perbedaan kadar DHF IgG dan IgM menggunakan metode ELFA dan ELISA. Berdasarkan hasil uji statistik untuk DHF IgM diperoleh nilai signifikasi <em>Asymp Sig </em>> 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar DHF IgG dan IgM menggunakan metode ELFA dan ELISA.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1606ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DENGAN PENERAPAN HYPNOBIRTHING PERSALINAN DI PUSKESMAS CILAWU KABUPATEN GARUT 2024-04-30T14:38:57+08:00Tiara Tiara Meylanitiarameylani@student.poltekkesbandung.ac.idRiana Riana Pascawati rianapascawati@staff.poltekkesbandung.ac.id<p><em> </em></p> <p>Upaya deteksi dini untuk mengatasi kesakitan dan kematian baik ibu, bayi dan balita dapat dilakukan dengan implementasi asuhan berkelanjutan atau <em>Continuity of Care</em> (<em>COC</em>). Ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan diperlukan asuhan komplementer yang membuat ibu menjadi rileks dan tenang. Penerapan <em>hypnobirthing</em> saat persalinan menjadi salah satu penerapan yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh <em>hypnobirthing</em> terhadap kecemasan pada ibu hamil.</p> <p>Studi kasus ini memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif yang dimulai dari usia kehamilan 39 minggu, persalinan, nifas dan bayi baru lahir yang dilakukan di rumah klien dan Puskesmas Cilawu Kabupaten Garut. Asuhan kebidanan komprehensif dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2023 di Desa Ngamplang Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut.</p> <p>Pada saat melakukan asuhan kehamilan didapatkan pengkajian mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan sehingga memberikan teknik relaksasi dan memberikan afirmasi positif kepada ibu bahwa persalinan bisa berjalan dengan aman. Asuhan persalinan yang dilakukan dapat mengurangi rasa nyeri dan cemas sehingga diberikan penerapan <em>hypnobirthing</em>. Asuhan masa nifas berlangsung dengan baik secara keseluruhan dan ibu dalam keadaan normal. Asuhan pada bayi baru lahir tidak ditemukan adanya kelainan atau masalah kesehatan.</p> <p>Asuhan komprehensif yang sudah dilakukan untuk memantau kesehatan ibu dan bayi. Asuhan tersebut dilaksanakan berdasarkan manajemen dan standar pelayanan kebidanan, dari kasus ini didapatkan permasalahan yang sudah teratasi dengan diberikannya asuhan komprehensif sesuai <em>evidence based</em>.</p> <p> </p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2283ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.A DENGAN PENERAPAN AROMATERAPI LAVENDER PADA SAAT PERSALINAN DI PUSKESMAS CILAWU KABUPATEN GARUT2024-07-20T22:02:20+08:00Putri Putri AlifiaPutrialifia@student.ac.idIda Widiawatiidawidiawati@staff.poltekkesbandung.ac.idSri WisnuSriwisnu@staff.poltekkesbandung.ac.idDiyan Indrayanidiyan.indrayani@gmail.com<p> </p> <p>Asuhan kebidanan komprehensive adalah asuhan yang diberikan secara berkesinambungan kepada ibu selama kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir (BBL), dan keluarga berencana. Penggunaan aromaterapi dalam asuhan komprehensif diberikan sebagai pereda nyeri pada saat proses persalinan. Adapun tujuan penulisan laporan kasus ini untuk dapat memberikan asuhan kebidanan komprehensif dengan penerapan aromaterapi kepada Ny. A. Jenis laporan yang digunakan berupa studi kasus. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Komprehensif dimulai pada Januari-Juni 2023 di Puskesmas Cilawu Kabupaten Garut dengan Ny. A sebagai subjek untuk pelaksanaan asuhan menggunakan penerapan aromaterapi lavender. Masa kehamilan ditemukan masalah yaitu pasien khawatir dan cemas menghadapi persalinan dan masalah tersebut dapat teratasi dengan memberi support atau dukungan pada ibu. Pada masa nifas dan masa bayi baru lahir tidak ditemukan adanya masalah ibu dan bayi dalam kondisi normal dan asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan teori asuhan kebidanan komprehensif. Asuhan komprehensif sangat bermanfaat untuk memantau kesehatan Ibu sejak kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir. Aromaterapi lavender dapat menjadi alternatif terapi untuk mengurangi nyeri pada saat proses persalinan. Dan asuhan yang berkelanjutan sangat direkomendasikan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2009PENGARUH LAMA SIMPAN DARAH DAN JENIS ANTIKOAGULAN TERHADAP NILAI NEUTROPHIL LYMPHOCYTE RATIO PADA WANITA DENGAN KANKER PAYUDARA2024-05-14T22:52:01+08:00Risma Agistrianyrismaagistriany8@gmail.comEem Hayati Eemhayati@gmail.comBetty Nurhayati Bettynurhayati@gmail.comAdang Durachim Adangdurachim@gmail.com<p>Kanker payudara merupakan penyakit penyebab kematian ketiga setelah jantung dan stroke di Indonesia. Pemeriksaan <em>Neutrophil Lymphocyte Ratio </em>(NLR) merupakan pemeriksaan yang dapat digunakan sebagai pertanda inflamasi penyakit salah satunya kanker payudara. Untuk menunjang keberhasilan pemeriksaan hematologi termasuk pemeriksaan NLR, ada hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah cara penyimpanan, waktu antara pengambilan sampel dan pemeriksaan, dan antikoagulan yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh antikoagulan K2EDTA dan K3EDTA dengan variasi penyimpanan 0, 4, dan 8 jam terhadap nilai <em>Neutrophil Lymphocyte Ratio </em>pada wanita dengan kanker payudara. Penelitian bersifat quasi eksperimen, yaitu dengan cara menghitung nilai NLR yang dihasilkan dari lama simpan darah dan jenis antikoagulan yang berbeda pada setiap sampel. Pemeriksaan dilakukan menggunakan alat <em>hematology analyzer Mindray BC-5300 </em>dengan jumlah sampel sebanyak 5 orang. Data yang diperoleh diolah secara statistik menggunakan Uji <em>General</em> <em>Linear</em> <em>Model</em> <em>Repeated</em> <em>Measure</em>. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi Sig 0,613 (nilai Sig. > 0,05) untuk waktu dan nilai Sig 0,282 (nilai Sig. > 0,05) untuk hasil waktu vs antikoagulan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh lama simpan darah dan jenis antikoagulan terhadap nilai <em>neutrophil lymphocyte ratio </em>pada pasien wanita dengan kanker payudara.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1578ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.S DI PUSKESMAS MALANGBONG KABUPATEN GARUT2024-05-01T23:58:17+08:00Ayu Ayu Yuningsihayuningsih@student.poltekkesbandung.ac.idLola Lola Noviani Fadilahlolanovianifadillah@staff.poltekkesbandung.ac.id<p><strong>Latar Belakang:</strong> Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu asuhan yang diberikan secara berkala sejak kehamilan, bersalin, nifas menyusui dan bayi baru lahir sebagai bentuk penerapan bidan dalam memberikan pelayanan. <strong>Tujuan:</strong> Tujuan dari penyusunan Laporan Tugas Akhir ini yaitu memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan pada Ny. S sejak hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. <strong>Metode:</strong> Laporan Tugas Akhir ini menggunakan metode studi kasus yang dilakukan sejak Febuari hingga Maret 2023 di wilayah kerja Puskesmas Malangbong. Subyek dari asuhan ini adalah Ny. S usia 25 tahun primigravida dengan usia kehamilan 39 minggu hingga masa nifas dan bayi baru lahir. <strong>Hasil:</strong> Klien mengalami ketidaknyamanan nyeri pinggang saat kehamilan, dianjurkan untuk menerapkan body mekanik. Pada asuhan persalinan kala I berlangsung normal, kala II memanjang selama 4 jam, kala III normal dan kala IV dengan masalah persalinan terdapat laserasi derajat dua. Asuhan nifas klien mengalami RUPP pada hari ke 3 postpartum dan dilakukan asuhan dengan penerapan <em>bladder training</em> hingga klien dapat berkemih spontan. Pada asuhan bayi baru lahir terdapat masalah <em>caput succedaneum</em> yang sudah hilang pada hari ke 3 usia neonatus dan pemberian susu formula, namun setelah diberikan konseling dan motivasi pemberian susu formula berhasil diberhentikan. <strong>Kesimpulan:</strong> Asuhan komprehensif diterapkan secara berkesinambungan sesuai kebutuhan klien dan masalah sudah teratasi. Saran yang diberikan yaitu asuhan komprehensif dapat terus diterapkan dalam pelayanan kebidanan.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2214ASUHAN KEBIDANAN NIFAS KETIDAKNYAMANAN MASA NIFAS AFTERPAIN: SEBUAH LAPORAN KASUS2024-07-08T06:56:08+08:00farachdina fauziafarachdinaf@gmail.comJuariahJuariahsadeli@gmail.com<p>Masa nifas adalah masa setelah bayi dan plasenta lahir sampai alat kandungan kembali normal dalam waktu kurang lebih 6 minggu dengan ditandai berhentinya perdarahan. Pada masa nifas terdapat beberapa ketidaknyamanan salah satunya nyeri perut setelah melahirkan atau disebut <em>Afterpain. </em>Hal ini akan berdampak pada proses pemulihan ibu selama masa nifas serta terhambatnya proses laktasi untuk bayi.</p> <p> </p> <p>Laporan Tugas Akhir ini dibuat menggunakan metode laporan kasus dengan pendekatan manajemen kebidanan dan pendokumentasian dalam bentuk (SOAP). Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur.</p> <p>Hasil pengkajian data subjektif 2 jam yang diperoleh yaitu Ny. S mengeluh perut nyeri seperti kram di bagian bawah perut, nyeri akan lebih terasa ketika sedang menyusui bayinya. Data objektif diperoleh ibu tampak kesakitan, terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah, dan hasil skala nyeri dengan numeric rating scale yaitu 7. Diagnosa yang ditegakkan adalah Ny. S 26 tahun P3A0 postpartum 2 jam dengan ketidaknyamanan <em>afterpain</em>. Penatalaksanaan yang dilakukan adalah menganjurkan ibu teknik relaksasi, massage effleurage, memenuhi kebutuhan istirahat, nutrisi, hidrasi, senam nifas dan keterlibatan suami.</p> <p>Kesimpulannya, setelah diberikan asuhan pada Ny. S, rasa nyeri sudah tidak terasa. Saran untuk Ibu dan keluarga agar menjaga kesehatan dan melakukan kontrol sesuai jadwal atau saat ada keluhan dan melibatkan suami dalam proses masa nifas ibu. Bagi Profesi Bidan Diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas asuhan masa nifas yang diberikan agar masalah <em>Afterpain </em>dapat tertatasi dengan baik.</p> <p>Kata Kunci : <em>Afterpain</em>, Ketidaknyamanan, Postpartum</p>2024-06-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1994PENGARUH VARIASI LAMA DAN CARA SIMPAN FRESH FROZEN PLASMA (FFP) YANG TELAH DICAIRKAN TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT2024-03-11T13:18:11+08:00Nafilah Arumarumnafilah@gmail.comAdang Durachimadangdurachi65@gmail.comNina Marliananina.marliana0606@gmail.comGanjar Noviaganjar.noviar@gmail.com<p><em>Fresh Frozen Plasma </em>(FFP) merupakan komponen darah. FFP dapat digunakan pada pasien yang telah menerima transfusi darah masif dan terus mengalami pendarahan setelah transfusi trombosit. FFP dalam keadaan cair harus segera ditransfusikan selambat-lambatnya 6 jam setelah pencairan. Tujuan penelitian untuk melihat pengaruh variasi lama dan cara simpan <em>Fresh Frozen Plasma </em>(FFP) yang telah dicairkan terhadap jumlah trombosit. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Hasil pemeriksaan trombosit pada labu darah <em>Fresh Frozen Plasma </em>(FFP) yang berasal dari <em>Platelet Rich Plasma </em>(PRP) diberi perlakuan pada lama dan cara simpan yang bervariasi setelah dicairkan. Penelitian ini dilakukan dengan design serial waktu yaitu pembacaan trombosit pada FFP yang telah dicairkan di 0 jam (segera), 4 jam, dan 6 jam. Kemudian pembacaan serial waktu dilakukan dalam dua perlakuan berbeda, dengan penyimpanan di refrigerator 2-8°C dan agitator 20-25°C. Hasil rata-rata jumlah trombosit segera setelah dicairkan 0 jam, 4 jam dan 6 jam pada refrigerator adalah 94x103/µL. Sedangkan rata-rata jumlah trombosit pada penyimpanan agitator setelah 4 jam adalah 68x103/µL dan 6 jam adalah 46x103/µL. Hasil di uji statistik pada penyimpanan refrigerator suhu 2- 8°C nilai Sig. 0.84 >0.05 tidak berbeda bermakna secara statistik. Sedangkan pada penyimpanan agitator suhu 20-25°C nilai Sig. 0.00 <0.05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna secara statistik.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1569ASUHAN KEBIDANAN KOMPERHENSIF PADA NY N DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAKARYA KABUPATEN GARUT 20232023-08-03T10:41:47+08:00Zalffa Zalffa Aliifahzalffaaliifah@student.poltekkesbandung.ac.idTiti Legiatititi.legiati@gmail.com<p>Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan yang diberikan dimulai sejak masa kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir, hingga pelayanan KB. Asuhan kebidanan komprehensif bertujuan untuk meminimalisir dan mendeteksi kemungkinana komplikasi yang menyertai ibu dan bayi. Metode yang digunakan yaitu studi kasus yang dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2023 di Kabupaten Garut dengan subjek ibu hamil G3P0A0 dengan usia kehamilan 37 minggu dan bayi baru lahir. Tujuan studi kasus yaitu melakukan asuhan komprehensif ibu hamil sampai nifas dan bayi baru lahir. Selama asuhan komprehensif ditemukan ketidaknyamanan pada saat kehamilan trimester III yaitu nyeri pinggang dan jarang mengkonsumsi tablet Fe. Pada persalinan berjalan normal dengan laserasi derajat 2, pada nifas terjadi kurang tidur serta terdapat kesenjangan dalam pemberian antibiotik. Bayi Baru Lahir tidak ditemukan masalah. Terdapat peningkatan berat badan bayi 800 gram. Selama asuhan komprehensif tidak ada komplikasi, serta ibu dan bayi dalam kondisi sehat pada akhir asuhan. Asuhan komprehensif dapat dilakukan pada semua ibu hamil, dimulai dari kehamilan sampai nifas, konseling mengenai Fe diberikan pada setiap ibu hamil agar setiap ibu hamil mengerti pentingnya tablet Fe dan dapat mengonsumsi dengan rutin serta bidan dapat menerapkan evidence based practice terutama dalam pemberian antibiotik.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2058EFEK PIJAT ENDORPHIN UNTUK MENGURANGI RASA NYERI PERSALINAN (EVIDENCE BASED CASE REPORT) 2024-05-13T11:43:48+08:00Rosnadila Humaira Gunawanrosnadila01@gmail.comIda Widiawatidawiwidi@yahoo.co.idYulia Ulfahdawiwidi@yahoo.co.id<p>Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi yang ditandai dengan kontraksi rahim yang dapat menimbulkan nyeri. Nyeri saat melahirkan merupakan hal yang wajar, setiap wanita yang melahirkan pasti merasakan nyeri tersebut dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, hanya dapat dikurangi dengan beberapa terapi. Terapi non farmakologi yang banyak dianjurkan salah satunya adalah pijat. Pijat endorfin dapat melepaskan rasa cemas sehingga rasa sakit ibu berkurang. Pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan portal Research Gate, Science Direct, dan Google Scholar. Pencarian artikel dibatasi oleh beberapa kriteria inklusi antara lain artikel jurnal yang diterbitkan 5 tahun yang lalu, memiliki artikel full text, memiliki tingkat bukti jurnal minimal II (quasi eksperimen, tinjauan sistematis dengan kombinasi RCT), menjelaskan prosedur dengan jelas, dan menjelaskan bagaimana pijat endorfin dapat mengurangi nyeri persalinan. Setelah diberikan pijat endorfin, ibu merasakan nyerinya berkurang dari 9 menjadi 7, sehingga dapat disimpulkan bahwa pijat endorfin dapat mengurangi nyeri persalinan. Terapi ini dianjurkan untuk digunakan di pelayanan kesehatan manapun karena tidak membutuhkan banyak biaya, petugas kesehatan dapat melakukannya kapan saja selama proses persalinan masih dalam tahap pertama.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1991ANALISIS PENERAPAN LEAN SIX SIGMA DALAM MENINGKATKAN TURNAROUNDTIME (TAT) DI LABORATORIUM KLINIK PRODIA BANDUNG2024-05-14T23:56:35+08:00Ghina Fithriyahghina.fithriyah4@gmail.comIra Gustira RahayuIragustirarahayu@gmail.comEntuy KurniawanEntuykurniawan@gmail.comYeni WahyuniYeniwahyuni@gmail.com<p>Pelayanan laboratorium klinik merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis, dengan menetapkan penyebab penyakit, menunjang sistem kewaspadaan dini, monitoring pengobatan, pemeliharaan kesehatan, dan pencegahan timbulnya penyakit. Laboratorium Klinik Prodia adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan khususnya laboratorium klinik yang sangat memperhatikan mutu hasil. Kesalahan baik pada tahap pra-analitik, analitik maupun post-analitik atau sering disebut <em>laboratory error </em>yang dapat mempengaruhi akurasi hasil pemeriksaan laboratorium. Dalam menghadapi persaingan yang ketat, Laboratorium Prodia dituntut untuk bekerja dengan professional, sehingga dalam hal ini menuntut pula Laboratorium Klinik Prodia Bandung untuk bekerja dengan lebih professional. Selain itu Laboratorium Klinik Prodia Bandung dituntut menjaga TAT (<em>Turnaround time</em>).Terlambatnya hasil pemeriksaan yang diberikan kepada pasien bisa penyebabkan potensial ketidakpuasan. Penelitian ini bertujuan Untuk Mengetahui Nilai Sigma Untuk Evaluasi <em>TurnAroundTime </em>(TAT), mengetahui adanya waste pada evaluasi TAT dan memberikan solusi serta usulan tindakan perbaikan dalam meningkatkan TAT di Prodia Bandung. Penelitian ini mengevaluasi TAT(<em>Turn Around Time) </em>periode Januari-Juni2023. Peneliti mengidentifikasi aktivitas-aktivitas layanan dan mengevaluasinya dengan metode Lean Six Sigma, yaitu perpaduan antara metode Lean <em>thinking </em>dan Six Sigma. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya perbaikan proses dalam lima langkah kerja Six Sigma (DMAIC) dengan mengidentifikasi sembilan jenis <em>waste </em>(E-DOWNTIME). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar <em>waste </em>yang terjadi selama periode Januari- Juni 2023 adalah W (<em>Waiting</em>), O (<em>Over Production</em>) dan E (<em>Excess processing</em>). </p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1559ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. U DENGAN GRANDEMULTIPARA DI PUSKESMAS MALANGBONG KABUPATEN GARUT2024-05-01T13:49:02+08:00Ninda Ninda Sayyidatun Nissanindasayyidatunnissa@stundent.poltekkesbandung.ac.idLola Lola Noviani Fadilahlolanovianifadilah@staff.poltekkesbandung.ac.id<p>Kondisi Grandemultipara merupakan salah satu faktor risiko pada saat kehamilan, persalinan, maupun nifas. Grandemultipara berisiko yang lebih tinggi terkait dengan berbagai kondisi dan komplikasi. Penerapan <em>continuity of care</em> dapat berkontribusi pada hasil yang positif dalam meningkatkan kesehatan ibu serta bayi. Ibu hamil dan deteksi dini dapat ditangani dengan asuhan kebidanan komprehensif untuk mengidentifikasi ibu hamil yang berpotensi mengalami komplikasi atau masalah kesehatan selama kehamilan.</p> <p>Metode penelitian yang digunakan pada studi kasus ibu hamil yang dilakukan asuhan komprehensif sampai dengan masa nifas. Studi kasus ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Malangbong Garut sejak tanggal 31 Januari 2023 hingga tanggal 19 Maret 2023. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi.</p> <p>Proses masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, bayi baru lahir dan KB diberikan asuhan dengan hasil yang normal. Hasil studi kasus pada masa kehamilan menunjukkan bahwa ibu dengan grandemultipara, serta dalam masa kehamilannya terdapat ketidaknyamanan berupa sering buang air kecil yang dapat diatasi dengan penerapan mengurangi minum pada malam hari, serta adanya sakit punggung yang dapat diatasi dengan olahraga ringan atau peregangan otot. Pada masa persalinan dan BBL didapatkan dengan hasil yang normal serta bayi telah mendapatkan imunisasi sesuai standar tanda adanya komplikasi. Proses masa nifas berlangsung dengan normal sesuai dengan asuhan yang diberikan, serta ibu telah menggunakan KB IUD pasca persalinan.</p> <p>Penerapan asuhan komprehensif pada ibu hamil dianjurkan untuk memastikan kesehatan pada ibu dan bayi, serta untuk mencegah terjadinya risiko komplikasi yang mungkin timbul. Deteksi dini dapat diberikan untuk mencegah terjadinya risiko pada ibu hamil.</p> <p> </p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2048PERBANDINGAN METODE Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) DENGAN Chemiluminescence Immunoassay (CLIA) TERHADAP HASIL ANTIBODI IgG DAN IgM HSV-22024-05-14T22:44:04+08:00Yesi Apridianayesiapridiana@gmail.comRohayatirohayati.tlm@staff.poltekkesbandung.ac.idNina Marliana Ninamarliana@gmail.comYogi Khoirul Abror Yogikhoirulabror@gmail.com<p>Virus herpes simpleks (HSV), khususnya tipe 2, adalah infeksi menular seksual yang menyebabkan herpes simpleks genital.Herpes dapat menular dari ibu ke janin atau bayi selama kehamilan atapun pada saat proses persalinan dan juga dapat menular secara kontak langsung maupun tidak langsung. Karena sangat mudah menular, sering kambuh, dan tidak menimbulkan gejala sama sekali, HSV-2 merupakan salah satu penyakit yang paling merepotkan. Penegakan diagnosis penyakit herpes dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan metode ELISA dengan CLIA dalam pemeriksaan antibodi IgG dan IgM HSV-2. Penelitian bersifat quasi eksperimen yaitu dengan membandingkan hasil pemeriksaan IgG dan IgM HSV-2 menggunakan metode ELISA dengan CLIA. Pemeriksaan menggunakan 2 alat yang berbeda yaitu Alegria metode ELISA dan Autolumo A1000 metode CLIA. Sampel yang digunakan sebanyak 31 spesimen. Data yang diperoleh diolah secara uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi IgG HSV-2 p = 1,000 dan IgM HSV-2 p = 0,356 (nilai sig > 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil yang signifikan antara metode ELISA dengan metode CLIA.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1951PENGARUH KONSENTRASI SUSPENSI ERITROSIT GOLONGAN O DAN LAMA INKUBASI COOMB’S CONTROL CELL TERHADAP HASIL VALIDASI ANTI HUMAN GLOBULIN2024-05-14T22:54:14+08:00Irfan Heksa Nugrahaheksanugrahairfan@gmail.comGanjar Noviarganjar.viar@yahoo.comBetty NurhayatiBettynurhayati@gmail.comNina Marliananina.marliana0606@gmail.com<p>Reagen Anti Human Globulin (AHG) digunakan dalam uji kompatibilitas pra-transfusi. Suspensi sel kontrol yang dibuat dari darah golongan O Rhesus Positif yang sengaja dilapisi dengan suatu antibodi inkomplit disebut dengan Coomb’s Control Cell (CCC). Tujuan dari penggunaan CCC untuk mengetahui AHG yang digunakan masih layak pakai atau tidak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh konsentrasi suspensi eritrosit golongan O dan lama inkubasi CCC terhadap hasil validasi AHG. Jenis penelitian menggunakan Quasi Eksperimental, untuk mengetahui adanya pengaruh konsentrasi suspensi eritrosit golongan O (1%, 3% dan 5%) dan lama inkubasi pembuatan CCC pada suhu 37°C selama 15 menit dan 30 menit terhadap hasil validasi AHG. Hasil penelitian diolah menggunakan Uji Friedman, disimpulkan terdapat pengaruh yang bermakna konsentrasi suspensi eritrosit golongan O 1%, 3%, dan 5% terhadap hasil validasi AHG. Sedangkan untuk lama inkubasi CCC tidak terdapat pengaruh yang bermakna CCC yang diinkubasi selama 15 dan 30 menit terhadap hasil validasi AHG. Hasil Uji Wilcoxon disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna suspensi eritrosit golongan O 1% lama inkubasi CCC 15 dan 30 menit, serta tidak terdapat perbedaan yang bermakna suspensi eritrosit golongan O 5% lama inkubasi CCC selama 30 menit dan suspensi eritrosit golongan O 3% lama inkubasi CCC selama 15 dan 30 menit dibandingkan dengan sel 0 5% dengan lama inkubasi CCC selama 15 menit.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1549ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. F DENGAN PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN PADA KALA I PERSALINAN DAN NIFAS DI PUSKESMAS SUKAKARYA GARUT TAHUN 2023 2024-04-29T19:51:58+08:00Alisya Alisya Milliani Putrialisyamillianiputri@student.poltekkesbandung.ac.idTiti Titi Legiatititi.legiati@gmail.com<p>Bidan sebagai tenaga kesehatan profesional berperan dalam memberikan asuhan komprehensif berkesinambungan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Pelayanan kebidanan telah berkembang secara <em>holistic</em> dengan pendekatan terapi diantaranya melalui pijat <em>oksitosin</em>. Pijat <em>oksitosin</em> akan merangsang hormon <em>oksitosin</em> untuk merangsang kontraksi uterus yang bertujuan mengurangi nyeri, mempercepat persalinan dan memperlancar proses pengeluaran ASI pada masa nifas. Tujuan laporan ini yaitu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dengan penerapan pijat <em>oksitosin</em> melalui pendekatan manajemen kebidanan. Metode yang digunakan yaitu studi kasus secara komprehensif pada Ny. F dengan usia kehamilan 38 minggu dan bayi Ny. F yang dilakukan pada bulan Februari hingga mei tahun 2023. Berdasarkan hasil asuhan yang telah dilakukan, terdapat masalah ketidaknyamanan pada trimester III yaitu kram kaki dan sulit tidur, masalah ini teratasi dengan melakukan perendaman kaki dengan air hangat sehingga meningkatkan relaksasi dan meningkatkan sirkulasi darah. Saat persalinan dilakukan pijat <em>oksitosin</em> untuk mempercepat proses persalinan. Pada masa nifas ditemukan masalah pada klien yaitu kecemasan produksi ASI yang masih sedikit, mitos tidur siang saat nifas, kurangnya personal hygiene dan masalah tersebut teratasi dengan pemberian edukasi. Hasil penerapan pijat <em>oksitosin</em> didapatkan evaluasi dengan terjadinya percepatan persalinan, jumlah produksi ASI yang bertambah, dan involusi cepat. Penerapan asuhan berkesinambungan ini diharapkan dapat dilakukan sesuai dengan <em>evidence based</em> agar asuhan yang diberikan dapat lebih berkualitas.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2046EVALUASI PENGENDALIAN MUTU INTERNAL PARAMETER KIMIA KLINIK MENGGUNAKAN ALGORITMA TEa DI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RSUD CIBABAT2024-05-14T22:52:30+08:00Dewi Parwatidewitarisa96@gmail.comSonny Feisal R sonnyfeisalr@gmail.comSurya RidwanaSuryaridwana@gmail.comNani KurnaeniNanikurnaeni@gmail.com<p><strong>Latar</strong> <strong>belakang:</strong> Laboratorium klinik perlu diselenggarakan secara bermutu untuk mendukung upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. <strong>Tujuan</strong>: melihat gambaran nilai Six Sigma pada Pemantapan Mutu Internal parameter Kimia Kinik di Laboratorium RSUD Cibabat</p> <p> </p> <p><strong>Metode</strong>: Jenis penelitian yang digunakan deskriptif <em>cross sectional </em>sampelpenelitian adalahdata sekunder hasil kualiti kontrolharian parameter kimia klinik level 1 dan level2 parameterGlukosa,Kolesterol,Trigliserida,HDL,LDL,Ureum,Kreatinin,AST,ALT,AsamUrat,Albumin,</p> <p> </p> <p>Bilirubin Total, Bilirubin direk, periode pemeriksaan September 2022 – Agustus 2023. Perhitungan Sigma menggunakan 4 sumber TEa. Hasil tes dikelompokkan berdasarkan area dalam grafik algoritma TEa.<strong>Hasil</strong>: didapatkan parameter Trigliserida, SGOT, SGPT, Asam Urat, Bilirubin Total terdapat di area A. Bilirubin direk berada di area B. Parameter Glukosa, Kolesterol, HDL, LDL, Ureum, Kreatinin dan Albumin di area C dengan menggunakan TEa dari <em>Desirable Biological Variability</em>. Untuk di area B di tes kembali menggunakan <em>Optimal Biological Variability</em>, parameter yang berada di area C di tes kembali menggunakan <em>Minimal Biological Variability</em>. Parameter yang berada di area C setelah di tes dengan <em>Minimal Biological Variability </em>yaitu Glukosa, Kreatinin, dan Albumin dites menggunakan nilai <em>Total Error Allowable </em>dari RiliBÄK, RCPA dan CLIA.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1897VERIFIKASI METODE PEMERIKSAAN ELEKTROLIT DENGAN ELECTROLYTE ANALYZER2024-01-19T09:29:01+08:00Dima Romansyah1204.aku@gmail.comMamat Rahmat Mamatrahmat@gmail.comSonny Feisal Rinaldi Sonnyfeisalrinaldi@gmail.comMohamad Firman Solihat Mohamadfirmansolihat@gmail.com<p>Pemantapan mutu pada sebuah laboratorium sangat diperlukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium. Prosedur pemeriksaan harus diverifikasi untuk menjamin bahwa karakteristik kinerjanya sesuai dengan ruang lingkup pengujian yang dimaksudkan. Laboratorium harus memverifikasi suatu metode pemeriksaan untuk menunjukkan bahwa laboratorium tersebut sudah melakukan pemeriksaan dengan benar dan memastikan bahwa metode pemeriksaan tersebut mencapai kinerja yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presisi (CV), sehingga verifikasi pemeriksaan elektrolit dapat dikatakan berhasil berdasarkan TEa. Semua parameter elektrolit memiliki nilai sigma yang sangat baik yang memiliki nilai sigma > 6, sehingga dapat dinyatakan sigma worldclass. Rata – rata nilai sigma keseluruhan yaitu sebesar 10,160 (world class). Quality Gold Index tidak dilakukan karena semua parameter elektrolit pada pengukuran setiap level bahan kontrol memiliki nilai sigma > 6.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1539ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.R DENGAN PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN DI PUSKESMAS SUKAKARYA KABUPATEN GARUT2024-05-01T20:16:03+08:00Dea Dea Ayu Febriantideaayufebrianti@student.poltekkesbandung.ac.idNeneng Neneng Widaningsihbuneng79@gmail.com<p>Asuhan kebidanan komprehensif merupakan pelayanan yang dilakukan secara berkelanjutan sejak masa hamil, persalinan, nifas hingga bayi baru lahir. Primipara mendapatkan pengalaman pertama dalam proses persalinan dan menjadi orang tua, hal ini mempengaruhi psikologis ibu sehingga dapat menyebabkan stress. Kondisi stress menyebabkan peningkatan hormon kortisol, dan berdampak dalam penurunan hormon <em>oksitosin</em> sehingga produksi ASI menurun, maka dari itu klien diberikan pijat <em>oksitosin</em> untuk merelaksasi, meningkatkan produksi ASI, mempercepat <em>involusi </em>uterus. Tujuan Laporan Tugas Akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan komprehensif dengan menerapkan pijat <em>oksitosin</em> pada Ny.R di Puskesmas Sukakarya Kabupaten Garut.</p> <p> Metode dalam menyusun Laporan Tugas Akhir yaitu studi kasus dengan manajemen kebidanan komprehensif dimulai dari bulan Januari hingga Maret 2023 di wilayah Puskesmas Sukakarya Kabupaten Garut. Subjek dari asuhan ini Ny.R dengan masa `kehamilan 39 minggu sampai masa <em>postpartum</em> dan bayi Ny.R umur 0 - 8 hari. Teknik pengumpulan data berasal dari data primer dan sekunder.</p> <p> Setelah dilakukan pijat <em>oksitosin</em> klien merasa rileks, produksi ASI meningkat hingga muncul refleks <em>let down</em>, dan mempercepat <em>involusi </em>uterus. Proses persalinan normal tanpa komplikasi,bayi lahir spontan dengan keadaan baik. Saat nifas tidak terjadi komplikasi dan ibu telah dipasang KB IUD <em>Post placenta</em>.</p> <p> Asuhan komprehensif telah diberikan dan pemberian rangsangan hormon <em>oksitosin</em> diberikan dengan pijat <em>oksitosin</em>. Diharapkan penulis dapat melakukan asuhan komprehensif yang berkualitas.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2023 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2044UJI VALIDASI METODE IMMUNOCOMATOGRAPHY (ICT TEST) TERHADAP METODE CHEMILUMINESCENCE ASSAY (CLIA) PADA PEMERIKSAN IMLTD HbsAg2024-05-14T17:41:13+08:00Ahmad mahmudin Aziz Azizahmad.m.aziz01@gmail.comRohayatirohayati@gmail.comSonny Feisal Rinaldi Sonnyfeisalrinaldi@gmail.comEem Hayatieemhayati@gmail.com<p>Infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD) adalah infeksi dapat ditularkan melalui transfusi darah. Salah satunya Hepatitis B (HBsAg). Pemeriksaan HBsAg harus sangat sensitif dan spesifik, Pada Permenkes No. 91 Tahun 2015 diatur skrining IMLTD HBsAg dapat dilakukan dengan metode <em>Immunocomatography </em>(ICT test), CLIA. Metode CLIA membutuhkan alat otomatis dan biaya cukup besar, sehingga beberapa UTD menggunakan ICT test sebagai metode skrining IMLTD HBsAg. Namun, efektivitas ICT test dalam mendeteksi HBsAg masih perlu divalidasi. Penelitian bertujuan untuk menvalidasi sensitivitas dan spesifisitas metode ICT test terhadap CLIA pada skrining IMLTD HBsAg. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari pengukuran dua metode yang berbeda, desain berdasarkan CLSI EP 12 dengan sampel sebanyak 100 calon donor darah. yaitu 50 sampel reaktif dan 50 sampel non reaktif HBsAg. Hasil pemeriksaan dari kedua metode dibandingkan untuk menghitung sensitivitas dan spesifisitas ICT test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sensitivitas ICT test sebesar 80% dan spesifisitas sebesar 100%. Nilai sensitivitas ICT test masih dibawah kriteria yang dianjurkan oleh WHO (95- 100%) dan Permenkes No. 91 Tahun 2015. Dapat disimpilkan kinerja ICT test dalam mendeteksi HBsAg masih di bawah kriteria yang dianjurkan. Oleh karena itu, penggunaan ICT test sebagai metode skrining IMLTD HBsAg perlu dievaluasi ulang.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1854OPTIMASI VARIASI KONSENTRASI AGAROSE DAN WAKTU ELEKTROFORESIS TERHADAP KUALITAS PITA DNA Mycobacterium tuberculosis RESISTAN ISONIAZID2024-05-14T22:42:17+08:00Ina Halimahinagingin015@gmail.comMohamad Firman Solihat Mohamadfirmansolihat@gmail.comAi Djuminaraidjuminar@gmail.comZuri RismiatiZurirismiati@gmail.com<p><em>Mycobacterium tuberculosis </em>resistan isoniazid (INH) terjadi akibat mutasi gen dimana sebagian besar terjadi pada gen katG. Pada penelitian ini digunakan sampel dengan primer untuk mendeteksi mutasi gen katG untuk MRD TB pada kodon 315 dan 463 dengan panjang produk primer yang bervariasi diantaranya 101 bp (untuk mutasi S315T), 141 bp (mutasi S315N), 200 bp (mutasi S315I), 247 bp (mutasi S315R), 290 bp (mutasi S315G), dan 400 bp (mutasi R463L). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan lama waktu elektroforesis <em>Mycobacterium tuberculosis </em>resistan isoniazid (INH) pada gel agarose gel agarose yang optimum. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen mengenai perbandingan variasi konsentrasi agarose 1%, 1,5% dan 2% terhadap variasi lama waktu elektroforesis pada 30 menit, 45 menit dan 60 menit. Analisa pita DNA hasil elektroforesis menggunakan aplikasi <em>imageJ</em>. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah pull DNA <em>Mycobacterium tuberculosis </em>resistan isoniazid hasil produk <em>real time </em>PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pita DNA <em>Mycobacterium tuberculosis </em>resistan isoniazid (INH) gen katG untuk MRD TB pada kodon 315 dengan ukuran produk 101 bp S315T, 141 bp S315N, 200 bp S315I, dan 290 bp S315G diperoleh optimal pada konsentrasi agarose 2% dan waktu elektroforesis selama 45 menit. Pita DNA <em>Mycobacterium tuberculosis </em>resistan isoniazid (INH) gen katG untuk MRD TB pada kodon 315 dengan ukuran produk 247 bp S315R dan gen katG untuk MRD TB pada kodon 463, ukuran 400 bp R463L optimal pada konsentrasi <em>agarose </em>2% dengan waktu elektroforsis selama 60 menit.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1529Santika ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DENGAN PENERAPAN PRENATAL YOGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADOG KABUPATEN GARUT2024-02-17T13:00:57+08:00Santika Sri DewiSantikasridewi@student.poltekkesbandungDesi Hidayanti desihidayanti@gmail.com<p>Asuhan komprehensif merupakan asuhan yang diberikan secara menyeluruh dan berkesinambungan selama kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana. Selama kehamilan seorang ibu dapat mengalami ketidaknyamanan seperti sakit pinggang, punggung dan kecemasan menghadapi persalinan. Bidan dapat memfasilitasi ketidaknyamanan tersebut dengan menerapkan asuhan komplementer salah satunya adalah prenatal yoga. Penelitian menunjukan bahwa prenatal yoga memiliki dampak positif baik secara fisik ataupun psikologis selama kehamilan dalam menghadapi proses persalinan. Laporan kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan prenatal yoga dalam asuhan kebidanan komprehensif. Laporan ini menggunakan metode studi kasus yang dilakukan penulis secara komprehensif kepada Ny.H yang diberikan asuhan sejak usia kehamilan 37 minggu sampai dengan nifas beserta asuhan pada bayinya. Asuhan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Gadog Kabupaten Garut.</p> <p>Asuhan diberikan sesuai dengan diagnosa dan permasalahan yang dialami klien, dimulai pada kehamilan trimester III sampai dengan minggu terakhir masa nifas. Keluhan yang dialami dalam kehamilan trimester III dapat teratasi dengan <em>prenatal yoga</em>. Proses persalinan ibu berlangsung normal dan terdapat laserasi perineum derajat dua. Asuhan pada bayi baru lahir dalam batas normal. Asuhan kebidanan komprehensif dengan penerapan <em>prenatal yoga</em> sudah dilakukan dengan baik. Bidan sebagai provider kesehatan dapat memfasilitasi <em>prenatal yoga</em> pada ibu hamil untuk mengatasi ketidaknyamanan trimester III</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2028PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN MENGGUNAKAN TABUNG VACUTAINER DAN MICROTAINER K3EDTA2024-04-21T01:07:50+08:00Mery Dwi Rahayu Elsyana Sinagamerydwi08@gmail.comNurhayati Bettybetty.nurhayati4@gmail.comDurachim Adangadangdurachim65@gmail.comMarliana Ninaninamarliana0606@gmail.com<p>Pemeriksaan hematologi merupakan salah satu pemeriksaan yang sering diminta dan digunakan oleh klinisi sebagai dasar untuk penanganan penderita. Pemeriksaan hematologi rutin meliputi pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, jumlah sel leukosit, eritrosit dan trombosit. Pengumpulan spesimen untuk uji hematologi rutin sekarang tersedia dalam bentuk tabung <em>vacutainer</em> K<sub>3</sub>EDTA dan tabung <em>microtainer</em> K<sub>3</sub>EDTA. Tujuan penelitian untuk melihat perbandingan hasil pemeriksaan hematologi rutin menggunakan tabung <em>vacutainer</em> dan <em>microtainer</em> K<sub>3</sub>EDTA. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Bahan pemeriksaan yang diteliti adalah <em>whole blood </em>dengan 3 perlakuan pada tiap bahan pemeriksaan, dengan variasi volume 3mL dan 2mL pada tabung <em>vacutainer</em> dan 0,5mL pada tabung <em>microtainer</em>. Pemeriksaan hematologi rutin dilakukan menggunakan alat <em>hematology analyzer Sysmex XS-500i</em>. Data dianalisis menggunakan uji General Linear Model (GLM) dan uji Friedman untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan hematologi rutin menggunakan tabung <em>vacutainer</em> dan <em>microtainer</em> K<sub>3</sub>EDTA. Hasil uji General Linear Model (GLM) dan uji Friedman diperoleh nilai sig >0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil pemeriksaan hematologi rutin pada tabung <em>vacutainer</em> yang berisi 3 mL dan 2 mL spesimen darah dan tabung <em>microtainer </em>yang berisi 0,5mL spesimen darah.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1816LAPORAN KASUS KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY. S USIA 25 TAHUN DENGAN ATONIA UTERI DI PUSKESMAS CARINGIN2023-12-30T05:15:15+08:00mutia Sadzidahmutiasad22@gmail.comGilang Purnamasari GilangPurnamasari@gmail.com<p>Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan. Penyebab AKI tertinggi yaitu perdarahan salah satunya karena atonia uteri (75-80%). Tujuan Laporan Tugas Akhir ini untuk memberikan Asuhan Kebidanan Intranatal Pada Ny. S usia 25 tahun dengan Atonia Uteri di Puskesmas Caringin.</p> <p> Metode yang digunakan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir adalah laporan kasus dengan pendekatan manajemen kebidanan dan pendokumentasian secara sistematis mulai dari Subjektif, Objektif, Analisa dan Penatalaksanaan dalam bentuk SOAP. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, studi dokumentasi, dan studi literatur.</p> <p>Hasil pengkajian data subjektif Ny. S 25 tahun, usia kehamilan 41 minggu, ibu melahirkan anak yang kedua, setelah plasenta lahir ibu mengeluh tidak merasakan mules dan disertai pengeluaran darah yang banyak. Hasil pemeriksaan data objektif didapatkan keadaan umum ibu baik, TTV normal, pada bagian abdomen tidak teraba kontraksi uterus, kandung kemih kosong, perdarahan sekitar 650 cc. Diagnosa yang ditegakkan yaitu Ny. S usia 25 tahun P2A0 dengan Atonia Uteri. Penatalaksanaan yang dilakukan adalah melakukan masase uterus, tindakan KBI, pemberian drip oxytosin 10 IU dalam 500 ml RL dengan tetesan 60 tetes per menit dan memberikan metylergometrin 0,2 mg.</p> <p> Kesimpulan asuhan yang diberikan pada Ny. S 25 tahun P2A0 dengan atonia uteri yaitu penanganan atonia uteri berhasil menghentikan perdarahan serta tidak terjadinya komplikasi. Saran kepada Ny. S yaitu untuk memperhatikan nutrisi yang harus dikonsumsi oleh ibu. Saran bagi Puskesmas yaitu memfasilitasi SOP secara tertulis untuk penanganan atonia uteri. Saran untuk profesi dapat melaksanakan penanganan atonia uteri sesuai dengan standar.</p>2024-06-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1519ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. Y DENGAN PENERAPAN GYM BALL DI PUSKESMAS CISURUPAN GARUT2024-04-30T14:57:49+08:00Karbilasari KarbilasariKarbilasari@student.poltekkesbandung.ac.idKurniaty Ulfah Kurniaty UlfahUul14@yahoo.com<p>Persalinan adalah proses alami yang dialami oleh seorang ibu dalam melahirkan bayinya. Namun, beberapa ibu mengalami hambatan dalam proses persalinan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan risiko komplikasi. Oleh karena itu digunakan teknik <em>gym ball </em>yang efektif dalam mempercepat kemajuan persalinan.Penggunaan <em>gym ball</em> sebagai metode non-farmakologis dapat membantu mempercepat kemajuan persalinan dengan melatih otot panggul, mengurangi tekanan pada tulang belakang, dan memberikan efek psikologis yang positif. Metode ini dapat menjadi alternatif yang efektif dan aman dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi selama proses persalinan. Penulisan studi kasus ini adalah untuk mengetahui penggunaan <em>gym ball</em> dalam mengurangi nyeri dan mempercepat proses persalinan. Metode yang digunakan adalah studi literatur yang mengumpulkan dan</p> <p>menganalisis hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penggunaan <em>gym ball</em> dalam persalinan. Metode yang digunakan berupa studi kasus, dilaksanakan di Desa Cipelah Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut dari bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2023. Subjek asuhan adalah Ny. Y usia 32 tahun. Asuhan diterapkan sejak ibu hamil, bersalin, nifas hingga bayi baru lahir. Hasil kemajuan persalinan pada kala 1 fase aktif berlangsung selama 4 jam.Selama asuhan tidak terdapat masalah dalam kehamilan,nifas dan bayi baru lahir ,saat persalinanan diberikan penerapan gym ball untuk mengurangi nyeri dan mempercepat kemajuan persalinan.</p> <p>Kata kunci : gym ball, Asuhan komprehensif</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2018STUDY RETROSPEKTIF PENINGKATAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN KOLESTEROL DAN TROPONIN I PADA KASUS PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSU PINDAD BANDUNG2024-05-15T18:35:39+08:00Angga Suriadiharjaan66a.suriadiharja@gmail.comAni Riyaniani_riyanianalis@yahoo.comNani Kurnaeninanikur@yahoo.comWiwin Wiryantiwiwinwiryanti@yahoo.com<p>Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh keadaan dyslipidemia, keadaan ini merupakan keadaan yang disebabkan oleh lipid yang tidak normal yang ada dalam darah penderitanya karena adanya kolestrol dalam darah yang meningkat dan tidak normal, terjadinya <em>Low Density Lipoprotein </em>(LDL) kolesterol dan trigliserida. Penelitian ini menggunakan studi retrospektif analitik dan trend kadar LDL kolesterol dengan kadar Troponin I pasien pada kasus penyakit jantung koroner di RSU Pindad Bandung. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari RSU PINDAD Bandung. Sebanyak 160 pasien PJK yang diteliti melakukan pemeriksaan troponin I, sebanyak 104 pasien (65%) adalah laki-laki dan sisanya 56 pasien (35%) perempuan, dimana sebanyak 116 pasien (72%) memiliki kadar Troponin I abnormal dan 44 pasien (23%) memiliki kadar troponin I normal. Hasil menunjukkan bahwa 45 pasien melakukan pemeriksaan LDL kolesterol, 25 pasien (56%) laki-laki dan 20 pasien (44%) perempuan, dimana 32 pasien (71%) memiliki kadar LDL-kolesterol abnormal dan 13 pasien (29%) memiliki kadar LDL- kolesterol normal. Trend kadar Troponin I berulang adalah rerata pertama 4,0 ng/mL dan rerata pada pemeriksaan Troponin I kedua 7,8 ng/mL, terjadi peningkatan rerata kadar Troponin I pertama dan kedua (95%). Trend kadar rerata dari pemeriksaan LDL kolesterol pertama 116 mg/dL dan rerata pada pemeriksaan LDL kolesterol kedua 110 mg/dL, terjadi penurunan rerata kadar LDL kolesterol pertama dan kedua (5%). Hasil kadar LDL kolesterol dan hasil troponin I hubungannya positif, dengan nilai <em>correlation coefficient </em>0,274 derajat korelasi cukup.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1609ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. D DENGAN ANEMIA RINGAN DAN, PERDARAHAN POSTPARTUM DI PUSKESMAS CISURUPAN, KABUPATEN GARUT2024-04-30T18:06:34+08:00Fauziah Fauziah Zulhijah Diniyafauziahzulhijahdiniya@student.poltekkesbandung.ac.idKurniaty Kurniaty Ulfahkurniatyulfah@staff.poltekkesbandung.ac.id<p>Salah satu penyebab sering terjadinya kasus anemia pada ibu hamil di Indonesia dikarenakan ibu hamil kurang patuh dalam mengonsumsi tablet Fe. Anemia pada ibu hamil dapat berisiko terhadap kelahiran prematur, persalinan lama, perdarahan, BBLR dan kejadian asfiksia. Perlu dilakukannya asuhan kebidanan komprehensif sejak kehamilan hingga masa nifas pada ibu hamil salah satunya adalah untuk mengurangi resiko kejadian anemia pada ibu hamil yang dapat berakibat pada terjadinya penyulit pada saat persalinan maupun saat nifas. Metode yang digunakan dalam asuhan ini adalah dengan studi kasus pada Ny. D G1P0A0 yang dilakukan sejak bulan Januari 2023 – Mei 2023 di wilayah Kabupaten Garut. Hasilnya menunjukkan ibu mengalami anemia pada kehamilan yang disebabkan karena ketidak patuhan ibu terhadap konsumsi tablet Fe selama hamil. Ibu juga mengalami penyulit saat persalinan diantaranya; Fase aktif memanjang, perdarahan postpartum primer pada Kala IV persalinan hingga ibu perlu dirujuk ke Rumah Sakit dan kondisi bayinya yang tidak segera menangis. Kondisi ini dicurigai akibat dari anemia ibu yang tidak tertangani. Dari kejadian ini dapat disimpulkan bahwa pentingnya melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap konsumsi tablet Fe pada ibu hamil. Terkhusus kepada ibu hamil dengan anemia perlu adanya evaluasi yang berkelanjutan dari kondisi tersebut.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1512ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. A DENGAN PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN DAN PRENATAL YOGA DI PUSKESMAS SUKAKARYA 2023-08-03T00:47:34+08:00Alya Nurwikaalyanurwika@student.poltekkesbandung.ac.idTiti Legiati PStitilegiati@staff.poltekkesbandung.ac.id<p><em>Continuity of care </em>dalam asuhan kebidanan merupakan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir, serta pelayanan keluarga berencana termasuk pijat oxytocin dan prenatal yoga. Tujuan dari laporan tugas akhir ini yaitu untuk memberikan asuhan kebidanan komprehensif dengan menerapkan pijat oksitosin dan prenatal yoga. Laporan ini menggunakan studi kasus pada Ny. A dengan menerapkan pijat oksitosin dan prenatal yoga. Pada kehamilan trimester III ditemukan beberapa masalah yaitu kekhawatiran tidak adanya tanda persalinan, sakit pinggang, dan puting tenggelam. Penjelasan fisiologis persalinan diberikan disertai penerapan metode induksi alami, kemudian diberi penjelasan <em>body </em>mekanik, dan pijat puting. Pada persalinan terjadi pemanjangan kala I dan laserasi derajat 2. Pemantauan kesejahteraan ibu dan janin dilakukan, kemudian dilakukan <em>hecting. </em>Pada masa nifas ditemukan masalah kekhawatiran kondisi puting tenggelam akan mempengaruhi proses pemberian ASI, sulit BAB, dan gangguan waktu tidur. Penjelasan manajemen laktasi, pemilihan jenis makanan, dan cara mengatur waktu tidur diberikan. Pada asuhan bayi baru lahir tidak ditemukan penyulit, kenaikan berat badan bayi selama asuhan sebesar 700gram dan sudah diberikan imuniasasi HB0. Terdapat beberapa kesenjangan selama melakukan asuhan kebidanan komprehensif.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2016USING SIX SIGMA TO EVALUATE QUALITY CONTROL OF HEMATOLOGY ANALYZER SYSMEX XN-5502024-05-14T22:23:47+08:00Della NidiantiDellaadosh@gmail.comSonny Feisyal Rinaldisonny.feisal@gmail.comMamat Rahmatmamatrahmat64@gmail.comSurya Ridwannasurya_blk@yahoo.com<p><em>Six Sigma uses defects per unit as the unit of measurement. Accordingly, the goal of this study is to ascertain the haematology parameters' sigma value, QC rule, and TEa value at the Pramita Lab Pajajaran Bandung Branch. This type of research is a descriptive analytic. The data used in tis study can be obtained from the results of Internal Quality Control in Pramita Lab, A total of 5 parameters were calculate bu Six Sigma using the Total Error Allowable (TEa) from Biological Variation and CLIA. TEA is mapped based on the area in the graph. Decision making for the selection of TEa is based on the TEa selection algorithm. Based on the results of the study, the precision on the parameters of hemoglobin, hematocrit, leukocytes, thrombocyte and erythrocytes was acceptable. The average of 6 months control value of Sigma the including the acquisition of world class ( > 6 sigma) consisting of parameters leukocytes so that QC rule is 1-3ss N=3, hemoglobin and erythrocytes obtain excellent ( 5 – 6 sigma ) so that QC rule is 2 of 3-2s and R4s N = 3. Hematocrit and thrombocyte obtain good ( 4 – 5 sigma) so that QC rule is 3-1s N = 3. The TEa from Desirable Biological Variation can be used for examination of thrombocyte. Minimal Biological Variation can be used for examination of erythrocytes. Optimal Biological variation can be used for examination of leukocytes. CLIA can be used for examination of Hemoglobin and hematocrit.</em></p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1587ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT DAN LETAK SUNGSANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMARANG KABUPATEN GARUT 2024-05-01T14:49:25+08:00Nurgivina Nurgivina Sya'diatulhusninurgivina@student.poltekkesbandung.ac.idYulidar Yantiyulidaryanti@staff.poltekkesbandung.ac.id<p>Tingginya angka kematian ibu disebabkan oleh preeklampsia dan letak sungsang. Upaya pencegahan preeklamsia/eklamsia antara lain dengan melakukan pemeriksaan rutin, pemberian obat antihipertensi, memberikan informasi manfaat istirahat dan pentingnya mengatur pola makan rendah garam, serta upaya yang dilakukan untuk menangani kehamilan sungsang yaitu dengan cara <em>knee chest position</em> (posisi dada-lutut) pada ibu. Tujuan dari laporan ini untuk melaksanakan Asuhan Komprehensif dengan Preeklampsia Berat dan letak sungsang. Metode yang digunakan adalah studi kasus mulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dengan pendekatan manajemen kebidanan di wilayah kerja Puskesmas Samarang dari usia kehamilan 38 minggu, nifas 1 hari sampai dengan 34 hari. Hasil asuhan yang diberikan pada ibu yang mengalami preeklampsia berat dengan memberikan obat antihipertensi dan edukasi mengenai mengatur pola makan rendah garam. Penatalaksanaan asuhan kebidanan persalinan dengan preeklamsia berat dan letak sungsang adalah berkolaborasi dengan dokter spesialis kandungan untuk persalinan. Berdasarkan advice dokter kandungan, bidan membantu persalinan pervaginam dengan teknik Bracht serta ibu langsung dipasang alat kontrasepsi <em>post placental</em>. Bayi lahir dalam keadaan normal dan pada saat kunjungan neonatal tidak ditemukan adanya permasalahan. Pada masa nifas, ditemukan permasalahan yaitu puting terasa nyeri dan diajarkan teknik menyusui. Kesimpulan Pelayanan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir telah dilaksanakan berdasarkan standar manajemen dan pelayanan kebidanan.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2216ASUHAN KEBIDANAN PADA WANITA USIA SUBUR DENGAN FLUOR ALBUS: SEBUAH LAPORAN KASUS2024-07-08T10:10:31+08:00Dinda Septianadinda2021b@student.poltekkesbandung.ac.idJuariahJuariahsadeli@gmail.com<p>Keputihan adalah keluarnya cairan dari alat kelamin berwarna putih dan tidak berbau. Keputihan bukanlah penyakit akan tetapi jika dibiarkan akan memicu berbagai penyakit infeksi genetalia seperti <em>vulvitis</em>, <em>vaginitis</em> <em>kandidiasis</em>, <em>servisitis</em> dan <em>endometritis</em>, sehingga harus mendapat asuhan yang tepat. Salah satu yang mempengaruhinya adalah personal <em>hygiene</em> yang kurang baik, faktor kelelahan dan stress. Metode penulisan yang digunakan menggunakan metode laporan kasus dalam bentuk pendokumentasian SOAP. Hasil pengkajian subjektif Ny. L ingin KB suntik 3 bulan, mengalami keputihan selama 5 hari berwarna putih, tidak gatal, panas, perih dan berbau, belum pernah diberi edukasi keputihan dan personal <em>hygiene</em>. Pemeriksaan genetalia didapatkan pengeluaran cairan berwarna putih dan tidak berbau. Analisa didapat Ny. L akseptor KB suntik 3 bulan dengan keputihan. Asuhannya melakukan penyuntikkan KB suntik 3 bulan, memberikan KIE efek samping KB suntik, penyebab dan penanganan keputihan termasuk dengan mencuci area kemaluan dengan air rebusan daun sirih. Kesimpulan Ny. L mengalami keputihan fisiologis, telah melakukan arahan yang diberikan dan masalah tertangani setelah 26 hari. Saran diharapkan menjaga personal <em>hygiene</em> serta adanya dukungan keluarga. Peran bidan melakukan deteksi dini tanda dan gejala keputihan patologis serta upaya pencegahan infeksi.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Keluarga berencana, keputihan, suntik</p>2024-06-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1999Prediction of Fulfillment of Blood Needs Using The Least Square Method at UTD PMI Cianjur Regency West Java2024-05-15T00:24:53+08:00Hani Hamidahhanihamidah01@gmail.comMamat Rahmat Mamatrahmat@gmail.comGanjar Noviarganjar.noviar@gmail.comRohayatirohayati@gmail.com<p>Pelayanan transfusi darah menjadi bagian dari upaya pelayanan kesehatan sebagai bentuk intervensi penyelamatan jiwa pasien. Berdasarkan standar <em>World Health Organization </em>(WHO), jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong darah pertahun (2% jumlah penduduk Indonesia). Unit Transfusi Darah (UTD) memiliki tanggung jawab untuk memenuhi ketersediaan darah. Pemenuhan kebutuhan darah oleh UTD PMI Kabupaten Cianjur masih fluktuatif sehingga dibutuhkan suatu sistem pengendalian atau prediksi persediaaan yang dapat menentukan dan menjamin persediaan yang tepat dalam kuantitas waktu yang tepat. Salah satu sistem prediksi yaitu metode <em>least square </em>yang menggunakan data lampau untuk meramalkan data di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode <em>least square </em>bisa digunakan dan apa tingkat kemampuan prediksi metode <em>least square </em>dalam memprediksi pemenuhan kebutuhan darah di UTD PMI Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penelitian deskriptif studi kasus ini menggunakan data sekunder internal berupa data permintaan darah WB, PRC, FP, dan TC yang diolah untuk memprediksi kebutuhan darah menggunakan metode <em>least square</em>, dan diuji kesalahan prediksi dengan metode <em>Mean Absolute Precentance Error </em>(MAPE). Hasilnya metode <em>least square </em>dapat digunakan untuk memprediksi kebutuhan darah dengan nilai kesalahan prediksi terendah yaitu 0,6% pada prediksi PRC bulan Oktober dan nilai kesalahan prediksi tertinggi yaitu 3,6 % pada prediksi WB bulan September. Hal ini menunjukan tingkat kemampuan prediksi dengan metode <em>least square </em>sangat baik karena kesalahan prediksi <10%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode <em>least square </em>dapat digunakan untuk melakukan prediksi pemenuhan kebutuhan darah di UTD PMI Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan tingkat kemampuan prediksi yang sangat baik.</p> <p><br><strong><br></strong></p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1575ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. A DENGAN PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIBATU KABUPATEN GARUT2024-04-30T20:41:56+08:00Novanca Novanca Restu Putri Hermawannovancarestu@student.poltekkesbandung.ac.idYuni Yuni Nurchasanahyuninurchasanah@staff.poltekkesbandung.ac.id<p><em> </em></p> <p>Asuhan komprehensif merupakan asuhan yang diberikan oleh bidan mulai kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan nifas. Asuhan komprehensif memungkinkan bidan untuk memberikan asuhan yang berkualitas pada pasien sesuai dengan kebutuhannya. Pada masa kehamilan usia 38 minggu 4 hari penulis menerapkan pijat oksitosin untuk memicu kinerja hormon oksitosin pada kontraksi uterus dan mempercepat atau memperlancar pengeluaran ASI pada Ny.A. Tujuan laporan tugas akhir ini mampu memberikan asuhan komprehensif pada Ny.A mulai dari masa kehamilan sampai nifas dengan penerapan pijat oksitosin.</p> <p>Metode yang digunakan pada laporan tugas akhir ini adalah studi kasus yang melibatkan seorang ibu hamil Ny. A G4P3A0 dengan usia kehamilan 36 minggu 1 hari serta bayi Ny.A yang diberikan asuhan berdasarkan manajemen kebidanan sesuai kewenangan, standar pelayanan kebidanan dan <em>evidence based</em>. Studi kasus ini dilakukan pada bulan Januari – Maret 2023 di Kabupaten Garut. Pengumpulan data pada tugas laporan akhir ini menggunakan data primer dan sekunder.</p> <p> Permasalahan khawatiran ibu disebabkan belum adanya mulas menjelang HPL karena kurangnya rangsangan pada otot polos uterus dan masih banyak ibu nifas yang terkendala karena keterlambatan dan sedikitnya pengeluaran ASI/kolostrum. Hasil asuhan kebidanan komprehensif dengan penerapan pijat oksitosin menunjukkan bahwa ibu merasakan adanya rangsangan kontraksi menjelang waktu persalinan setelah dilakukan pijat oksitosin. Sehingga permasalahan yang ibu alami berhasil diselesaikan</p> <p>Asuhan kebidanan komprehensif sangat penting untuk diterapkan pada pelayanan kebidanan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi. Penerapan pijat oksitosin juga sangat bermanfaat dalam mendukung persiapan persalinan dan keberhasilan pemberian ASI.</p> <p> </p> <p><em> </em></p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangihttps://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/2177PADA ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR2024-06-30T16:51:26+08:00Putri Martina Julyantiputrimartinaa05@gmail.comEnung Harni Susilawatienungharnis@gmail.com<p> </p> <p>Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah laporan kasus. Metode pendokumentasian yang digunakan ialah dalam bentuk SOAP. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, studi dokumentasian dan literatur.</p> <p>Diperoleh data subjektif pada bayi Ny. N lahir pada hari Kamis 28 Maret 2024, pukul 09.55 WIB, Jenis kelamin laki-laki, usia kehamilan cukup bulan 41 minggu, dengan ketuban mekonium. Data objektif dari keadaan bayi tidak langsung menangis, tonus otot</p> <p> </p> <p>lemah, warna kulit kemerahan dan ekstremitas kebiruan. Analisis yang ditegakkan dari data di atas adalah bayi Ny. N dengan Asfiksia. Penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus ini adalah melakukan pencegahan kehilangan panas, mengatur posisi bayi yaitu sedikit ekstensi, mengisap lendir dengan menggunakan sunction, mengeringkan tubuh bayi, melakukan rangsangan taktil, dan melakukan penilaian nafas dan reposisi dan dilanjutkan dengan asuhan bayi baru lahir pasca resusitasi dan membawa bayi ke ruang perinatologi untuk dilakukan pemantauan TTV dan keadaan umum bayi.</p> <p>Kesimpulan hasil asuhan yang didapat adalah adalah setelh dilakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia pada bayi Ny. N, tidak ada komplikasi ataupun tanda bahaya pada bayi Ny. N dan tertangani sesuai SOP. Saran yang diberikan kepada Ny. N dan keluarga menjaga kehangatan bayi, memberikan ASI ekslusif, perawatan bayi baru lahir dan mengetahui tanda bahaya bayi baru lahir.</p>2024-04-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kesehatan Siliwangi