FAMILY AND PEER SUPPORT ARE RELATED TO THE PERCENTAGE OF MACRONUTRIENT INTAKE IN OVERWEIGHT ADOLESCENTS
DOI:
https://doi.org/10.34011/jmp2k.v35i2.3010Keywords:
asupan makronutrien, dukungan keluarga, overweight, remaja, teman sebayaAbstract
Overweight pada remaja merupakan permasalahan kesehatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dukungan sosial dari keluarga dan teman sebaya. Pola konsumsi makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein memiliki peran penting dalam kejadian overweight. Namun, pengaruh dukungan sosial terhadap asupan makronutrien masih belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dan teman sebaya dengan asupan makronutrien pada remaja overweight. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan dilakukan pada bulan Januari hingga Februari 2025 di Kota Surabaya. Sampel diambil di wilayah puskesmas dengan prevalensi overweight remaja tertinggi berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Pemilihan sampel dilakukan secara acak sesuai kriteria inklusi dan eksklusi hingga mencapai 110 remaja overweight berusia 13-15 tahun. Data dikumpulkan melalui kuesioner dukungan sosial dan formulir Semi Quantitative-Food Frequency Questionainnaire (SQ-FFQ) untuk mengukur jumlah asupan makronutrien. Analisis hubungan dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil analisis menunjukkan bahwa dukungan keluarga memiliki hubungan negatif signifikan dengan asupan karbohidrat (r = -0,208; p = 0,030), tetapi tidak berhubungan secara signifikan dengan asupan lemak (p = 0,059) dan protein (p = 0,327). Sementara itu, dukungan teman sebaya memiliki korelasi negatif signifikan dengan asupan karbohidrat (r = -0,616; p = 0,023), lemak (r = -0,79; p = 0,042), dan protein (r = -0,216; p = 0,023). Simpulan dari penelitian ini adalah dukungan teman sebaya memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap pola konsumsi makronutrien dibandingkan dukungan keluarga. Oleh karena itu, intervensi gizi untuk remaja overweight sebaiknya mempertimbangkan lingkungan sosial, terutama dengan melibatkan teman sebaya dalam pembentukan kebiasaan makan yang lebih sehat.
References
R. Nur Amalia, D. Sulastri, and R. Semiarty, “Hubungan Konsumsi Junk Food dengan Status Gizi Lebih pada Siswa SD Pertiwi 2 Padang,” J. Kesehat. Andalas, vol. 5, no. 1, pp. 185–190, 2016, doi: 10.25077/jka.v5i1.466.
A. J. Hadi et al., “The Effect of the Implementation of a Planned Peer Group Session Model on Obesity Prevention Among Students of an Integrated Islamic Primary School in Makassar,” Pakistan J. Nutr., vol. 18, no. 9, pp. 882–887, 2019, doi: 10.3923/pjn.2019.882.887.
A. H. Al Rahmad, “Sedentari Sebagai Faktor Kelebihan Berat Badan Remaja,” J. Vokasi Kesehat., vol. 5, no. 1, p. 16, 2019, doi: 10.30602/jvk.v5i1.163.
H. Jebeile, A. S. Kelly, G. O’Malley, and L. A. Baur, “Obesity in children and adolescents: epidemiology, causes, assessment, and management,” Lancet Diabetes Endocrinol., vol. 10, no. 5, pp. 351–365, 2022, doi: 10.1016/S2213-8587(22)00047-X.
Kementerian Kesehatan RI, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. 2023.
J. W. Santrock, “Adolescence / John W. Santrock, University of Texas at Dallas.” p. 474, 2019.
WHO, “Obesity and overweight,” 2024. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight (accessed Sep. 02, 2024).
D. S. Ludwig and C. B. Ebbeling, “The Carbohydrate-Insulin Model of Obesity Beyond ‘Calories In, Calories Out’ Invited Commentary Supplemental content,” JAMA Intern Med, vol. 178, no. 8, pp. 1098–1103, 2018, doi: 10.1001/jamainternmed.2018.2933.
E. Nomate, M. Nur, and S. Toy, “Teman Sebaya, Citra Tubuh, Pola Konsumsi, dan Status Gizi Remaja Putri,” Unnes J. Public Heal., vol. 3, no. 1, pp. 1–10, 2017.
M. Kurniawati, S. E. Irianto, and T. E. Nurdiansyah, “Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Kunjungan Posyandu Remaja di Kabupaten Pringsewu,” Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan, vol. 7, no. 2. pp. 347–356, 2023, doi: 10.22487/ghidza.v7i2.793.
Badan Pusat Statistik Kota Surabaya, “Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Surabaya,” https://surabayakota.bps.go.id/, 2023. https://surabayakota.bps.go.id/id/statistics-table/3/WVc0MGEyMXBkVFUxY25KeE9HdDZkbTQzWkVkb1p6MDkjMw==/jumlah-penduduk-menurut-kelompok-umur-dan-jenis-kelamin-di-kota-surabaya--2023.html?year=2023 (accessed Mar. 11, 2025).
I. Telisa, Y. Hartati, and A. D. Haripamilu, “Risk Factors of Obesity among Adolescents in Senior High School,” Faletehan Heal. J., vol. 7, no. 3, pp. 124–131, 2020.
J. Sineke, K. Mirna, R. B. P. Dan, and A. Dolang, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi Dan Pola Makan Dengan Kejadian Obesitas Pada Siswa SMK Negeri 1 Biaro,” J. Gizido, vol. 11, no. 1, 2019.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.
Kementian Kesehatan, “PMK No 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.” 2016.
Sirajuddin, Surmita, and T. Astuti, Bahan Ajar Gizi Survey Konsumsi Pangan. Jakarta: a) Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, 2018.
N. R. Heratama, Kusnandar, and Suminah, “Relationship between Vegetables and Fruit Consumption Habits, Nutrition Intake, Physical Activity, and Family Support with Adolescent Nutritional Status,” Int. J. Sci. Soc., vol. 3, no. 3, pp. 338–347, 2021, doi: 10.54783/ijsoc.v3i3.376.
A. A. Wiguna and F. Tridiyawati, “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak,” Malahayati Nurs. J., vol. 4, no. 9, pp. 2410–2422, 2022, doi: 10.33024/mnj.v4i9.6863.
G. Raniya Suha and R. Amira, “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Obesitas pada Remaja Umur 13–15 tahun di Indonesia (analisis lanjut data Riskesdas 2018),” Ilmu Gizi Indones., vol. 6, no. 1, pp. 43–56, 2022.
M. C. Petersen and Gerald I Shulman, “Mechanisms of Insulin Action and Insulin Resistance,” Physiol. Rev., vol. 98, no. 4, pp. 1911–2606.
S. Santosa and M. D. Jensen, “The sexual dimorphism of lipid kinetics in humans,” Front. Endocrinol. (Lausanne)., vol. 6, no. 103, 2015, doi: doi: 10.3389/fendo.2015.00103.
F. D. Tirza, “Faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan siswa di SMPN 2 Purworejo dan SMPN 3 Purworejo,” Jurnal of Culinary Education and Technology, vol. 7, no. 2. pp. 7–8, 2019.
C. Jimima Ramadhani et al., “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan dalam Memilih Menu Makanan pada Mahasiswa program Studi Gizi Universitas Negeri Semarang 2023,” Jurnal Analis, vol. 3, no. 2. pp. 177–194, 2024.
H. Arisdanni and A. Buanasita, “Hubungan Peran Teman, Peran Orang Tua,Besaran Uang Saku dan Persepsi Terhadap Jajanan dengan Kejadian Gizi Lebih pada Anak Sekolah (Studi di SD Negeri Ploso 1/172 Kecamatan Tambaksari Surabaya Tahun 2017),” Amerta Nutr., vol. 2, no. 2, p. 189, 2018, doi: 10.20473/amnt.v2i2.2018.189-196.
T. E. Jatmikowati, K. Nuraini, D. R. Winarti, and A. B. Adwitiya, “Peran Guru dan Orang Tua dalam Pembiasaan Makan Makanan Sehat pada Anak Usia Dini,” J. Obs. J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 7, no. 2, pp. 1279–1294, 2023, doi: 10.31004/obsesi.v7i2.3223.
Suriyadi, A. Mahmud, and M. Saleh, “Budaya Konsumsi Makanan Cepat Saji dalam Kehidupan Remaja di Kelurahan Dangerakko Kecamatan Wara Kota Palopo (Studi Kasus Franchise KFC),” Macora, vol. 3, no. 2, pp. 150–165, 2024.
A. Buanasita and N. Hatijah, “Hubungan Pola Makan, Aktifitas Fisik, Kecanduan Internet Dengan Status Gizi Anak Sma Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Surabaya,” Amerta Nutr., vol. 6, no. 1SP, pp. 107–116, 2022, doi: 10.20473/amnt.v6i1sp.2022.107-116.
I. Fatmawati and C. Tri Wahyudi, “Pengaruh Teman Sebaya dengan Status Gizi Lebih Remaja di Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Pamulang The Correlation Between Peer Group Support and Overweight Among Adolescents In Junior High School Pamulang Sub-District Tangerang Selatan,” J. Ilm. Kesehat. Masy., vol. 13, pp. 41–45, 2021.
F. Rizona, Karolin Adhistya, Fuji Rahmawatia, and Tri Candraca Firman, “Efektifitas Edukasi Tentang Jajanan Sehat Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswa Overweight Firnaliza,” Keperawatan, vol. 15, no. 1, pp. 1–13, 2019.