Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k <p style="text-align: justify;"><strong>Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan</strong> (Media of Health Research and Development) <strong>[EISSN. <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1368762356" target="_blank" rel="noopener">2338-3445</a>]</strong> is a scientific journal that publishes research articles, reports, and reviews related to health efforts in Indonesia. It was first published in March 1991 and is issued four times a year. Initially published by the National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ministry of Health of the Republic of Indonesia, the journal has been published by Poltekkes Kemenkes Bandung since Volume 32, Issue 3, 2022. It was accredited by the Indonesian Institute of Sciences (LIPI), and as of 2023, it is accredited in <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/2791" target="_blank" rel="noopener"><strong>SINTA 2</strong></a>.</p> Poltekkes Kemenkes Bandung en-US Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 0853-9987 THE EFFECT OF TRADITIONAL KALIMANTAN DANCE EXERCISES ON MENSTRUAL PAIN (DYSMENORRHEA) INTENSITY AMONG FEMALE ADOLESCENTS https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3272 <p><em>Dismenorea merupakan gangguan ginekologi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, khususnya progesteron, yang memicu rasa nyeri dengan tingkat keparahan bervariasi. </em><em>Kondisi ini umum terjadi pada</em><em> remaja putri dan </em><em>berdampak</em> <em>pada </em><em>kualitas hidup </em><em>serta kemampuan</em><em> belajar </em><em>mereka. Produksi </em><em>prostaglandin yang </em><em>berlebihan menjadi penyebab utama</em><em> kontraksi </em><em>uterus</em><em>, </em><em>berkurangnya</em><em> aliran darah</em><em>, dan</em><em> meningkatkan sensitivitas terhadap nyeri</em><em>. Salah satu alternatif</em><em> non-farmakologis </em><em>untuk mengurangi nyeri haid adalah</em><em> aktivitas fisik seperti </em><em>menari. Penelitian ini bertujuan</em> <em>mengevaluasi</em><em> pengaruh latihan tari terhadap </em><em>tingkat</em><em> nyeri haid pada remaja putri. </em><em>Desain</em><em> penelitian yang digunakan ialah komparatif analitik</em><em> dengan pendekatan potong lintang (</em><em>cross-sectional</em><em>), Total </em><em>50 </em><em>partisipan</em> <em>dibagi</em> <em>ke dalam dua</em><em> kelompok yakni remaja putri yang </em><em>mengikuti </em><em>latihan tari</em> <em>dan tidak</em><em> mengikuti </em><em>latihan </em><em>tari, masing-masing 25 orang, diperoleh melalui purposive sampling dengan mempertimbangkan</em><em> kriteria inklusi dan eksklusi. </em><em>Pengukuran intensitas nyeri dilakukan dengan menggunakan</em><em> Numeric Rating Scale (NRS)</em><em>. Hasil a</em><em>nalisis menunjukkan </em><em>bahwa kelompok mengikuti latihan tari memiliki rata-rata nyeri sebesar</em><em> 2,24 (SD = 1,480), </em><em>sementara</em><em> kelompok </em><em>yang tidak mengikuti latihan tari sebesar</em><em> 4,48 (SD = 2,267)</em><em>. Uji </em><em>Mann-Whitney </em><em>menunjukkan </em><em>nilai </em><em>p</em><em> 0,000 (</em><em>p</em><em> &lt;0,001)</em><em>. Hasil ini mengindikasikan bahwa latihan tari berkontribusi </em><em>signifikan </em><em>dalam menurunkan intensitas</em><em> nyeri haid. Aktivitas fisik ritmi</em><em>s</em><em> seperti latihan menari yang dilakukan rutin dua kali seminggu dengan durasi 60 menit, </em><em>dapat menjadi solusi yang</em><em> efektif, </em><em>ekonomis</em><em> dan menyenangkan dalam manajemen nyeri haid </em><em>bagi</em><em> remaja putri.</em></p> Muhammad Aulia Gifari Dian Tjahyadi Alia Salma Nour Fathia Copyright (c) 2025 Muhammad Aulia Gifari, Dian Tjahyadi, Alia Salma Nour Fathia https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-07-30 2025-07-30 35 3 839 846 10.34011/jmp2k.v35i3.3272 DIFFERENCES IN THE INCREASE IN BREAST MILK PRODUCTION AND PROLACTIN HORMONE IN POST-PART MOTHERS DURING LOCAL AND SEGMENTAL POINT ACUPRESSURE https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3030 <p><em>Pengeluaran ASI yang </em><em>kurang</em><em> dan lambat</em><em> menjadi alasan utama ibu berhenti menyusui </em><em>karena merasa tidak mempunyai produksi ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Untuk itu peneliti berinovasi dalam meningkatkan produksi ASI ibu nifas dengan membandingkan terapi akupresur pada titik lokal (ST15, ST16, CV17, ST18, SP18) dan titik segmental (SI1, ST36, LI4, SP6).</em> <em>Tujuan</em><em> dalam penelitian ini adalah untuk </em><em>mengetahui perbedaan produksi ASI dan hormon prolaktin ibu nifas pada akupresur titik lokal dan segmental.</em> <em>Penelitian quasy experimental dengan non-equivalent group design, terdiri dari 2 kelompok. Jumlah populasi yaitu seluruh ibu nifas di RSUD Suradadi Kabupaten Tegal dengan jumlah sampel 20 responden setiap kelompok. Kelompok 1 diberikan perlakuan akupresur pada titik lokal dan kelompok 2 akupresur pada titik segmental selama 3 hari. Analisis Bivariate mengunakan Repeated Measure Anova, Friedman dan Wilcoxon.</em> <em>Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan peningkatan produksi ASI berdasarkan kategori berat badan bayi (p = 0,242),</em> <em>frekuensi</em><em> buang air kecil bayi (p = 0,209), buang air besar bayi (p = 0,355), dan kadar hormon prolaktin ibu nifas (p = 0,698) pada kelompok titik lokal maupun titik segmental.</em><em> Simpulannya adalah </em><em>akupresur pada titik lokal dan titik segmental signifikan meningkatkan</em><em> produksi ASI </em><em>dan hormon prola</em><em>k</em><em>tin</em><em> ibu nifas, </em><em>namun keduanya tidak</em><em> terdapat perbedaan yang</em><em> signifikan terhadap peningkatan produksi ASI berdasarkan kategori BB bayi</em><em>, BAK bayi, BAB bayi, dan hormon prola</em><em>k</em><em>tin</em><em> ibu nifas.</em></p> Alina Valentina Arwani Arwani Irmawati Irmawati Copyright (c) 2025 Alina Valentina, Arwani Arwani, Irmawati Irmawati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-14 2025-08-14 35 3 847 858 10.34011/jmp2k.v35i3.3030 CHALLENGES IN THE IMPLEMENTATION OF PATIENT SAFETY CULTURE IN THE MATERNITY WARD OF HOSPITAL X – A QUALITATIVE STUDY https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3098 <p><em>Keselamatan pasien merupakan komponen kunci dalam menjamin mutu layanan kesehatan, namun penerapannya belum optimal, terutama di ruang kebidanan yang berisiko tinggi terhadap kejadian tidak diinginkan seperti kesalahan prosedur atau keterlambatan penanganan. Di RSUD X, survei budaya keselamatan pasien menunjukkan bahwa dimensi pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan memiliki skor yang lemah dengan hanya 21,9% respons positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan dalam implementasi budaya keselamatan pasien. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode constructivist grounded theory, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam pada sembilan orang responden dengan komposisi lima staf tenaga pelayanan kesehatan, dua staf manejemen bidang umum dan pelayanan medik, satu ketua komite mutu, dan satu pasien kebidanan yang dipilih secara purposive sampling berdasarkan mampu berkomunikasi dengan baik, individu yang kaya informasi dan bersedia diwawancara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2024 hingga Januari 2025 di RSUD X. Analisis data dilakukan dengan tahapan open coding, axial coding dan selective coding, serta triangulasi data dengan observasi dilapangan. Hasil penelitian mengungkap sejumlah tantangan meliputi dilema antara profesionalisme dan konflik kepentingan manajerial, normalisasi kesalahan, kurangnya komitmen manajemen memperburuk kondisi ini, ditambah dengan diskriminasi terhadap pasien, serta kerja tim yang tidak efektif. Selain itu, minimnya pengawasan, serta keterbatasan sumber daya dan kompetensi tenaga kesehatan menjadi hambatan signifikan. Oleh karena itu, diperlukan strategi seperti pelatihan berkelanjutan, reformasi manajemen, serta penguatan kerja tim lintas profesi untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien. Implikasi dari penelitian ini dapat memperkuat praktik keselamatan pasien dalam layanan kebidanan dan mendorong perbaikan sistematik pada mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak.</em></p> Siti Masrochanah Tita Hariyanti Linda Ratna Wati Copyright (c) 2025 Siti Masrochanah, Tita Hariyanti, Linda Ratna Wati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-14 2025-08-14 35 3 859 870 10.34011/jmp2k.v35i3.3098 TELENURSING INNOVATION IN EDUCATION TO PREVENT THE INCIDENCE AND COMPLICATIONS OF DIABETES MELLITUS CHANGING THE HEALTH BEHAVIOR OF DIABETES PATIENTS https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/2673 <p><em>Edukasi mencegah kejadian dan komplikasi penyakit DM menggunakan media telenursing dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan perilaku kesehatan penderita DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak edukasi yang diberikan melalui telenursing terhadap perilaku kesehatan pasien diabetes melitus. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode quasi-eksperimen menggunakan rencana pre-test dan post-test dengan desain kelompok kontrol. Jumlah sampel dihitung menggunakan rumus Slovin, dengan total 172 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok intervensi diberikan </em><em>kegiatan edukasi kesehatan menggunakan aplikasi EGP (edukasi Gadis pendiam) dengan mengirimkan video edukasi tentang DM. Sebaliknya, kelompok kontrol hanya mengikuti arahan normatif yang diberikan oleh pegawai puskesmas tanpa adanya pendekatan edukasi yang lebih mendalam. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji yang digunakan adalah Wilcoxon, Fisher Exact, dan McNemar. Perbedaan antara pre dan post test signifikan secara statistik (p = 0,001) yang menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada perilaku kesehatan pada kelompok intervensi. Perbandingan antara kelompok intervensi dan kontrol sebelum diberikan edukasi menunjukkan nilai p=0,000, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. Perbandingan antara kelompok intervensi dan kontrol setelah diberikan edukasi menunjukkan nilai p=0,000, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,001, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara perilaku kesehatan sebelum dan sesudah diberikan edukasi antara kelompok intervensi dan kontrol. Kesimpulannya, pendidikan memberikan dampak yang signifikan terhadap perilaku kesehatan pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Oleh karena itu, disarankan untuk terus melakukan program edukasi yang dapat meningkatkan perilaku kesehatan masyarakat.</em></p> <p style="font-weight: 400;"> </p> Kurniadi Kurniadi Muhtar Muhtar Supriadin Supriadin Nurul Jannah Dian Vitasari Copyright (c) 2025 Kurniadi Kurniadi, Muhtar Muhtar, Supriadin Supriadin, Nurul Jannah, Dian Vitasari https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-14 2025-08-14 35 3 871 880 10.34011/jmp2k.v35i3.2673 ANALYSIS OF FACTORS CAUSING EPIOSTOMY IN THE BIRTH PROCESS: SCOPING REVIEW https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/2803 <p><em>Episiotomi merupakan tindakan insisi perineum yang umum dilakukan dalam proses persalinan, namun praktik ini masih menuai kontroversi. Sejak tahun 1996, sebagian besar literatur menyimpulkan bahwa episiotomi rutin tidak diperlukan dan bahkan berisiko meningkatkan kejadian laserasi perineum derajat tiga atau empat. Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan pembatasan praktik episiotomi rutin sejak 1990-an, kenyataannya tindakan ini masih sering dilakukan, terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Scoping review ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mendasari tindakan episiotomi pada ibu bersalin. Scoping review menggunakan PRISMA-ScR Ceklist. Pencarian database dari Pubmed, Scopus, Wiley Online Library, dan Science Direct. dengan kata kunci pencarian “Factor” AND “indication” OR “episiotomy” OR “laceration” OR “rupture perineum”. Kriteria inklusi yang digunakan meliputi artikel orisinal yang membahas topik relevan serta artikel yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir, yaitu antara tahun 2018 hingga 2023.</em> <em>Sebanyak 18 artikel terpilih dianalisis menggunakan checklist dari Joanna Briggs Institute (JBI) melalui proses Critical Appraisal. Tinjauan ini menghasilkan sub tema tehadap faktor yang berhubungan dengan tindakan episiotomy yaitu jarak kelahiran, BMI ibu, gawat janin, berat lahir, </em><em>p</em><em>aritas, kehamilan ganda, Perineum pendek, perineum kaku, kala II lama, TFU &gt;32 cm, penggunaan oksitosin, dan persalinan instrumen. Dapat disimpulkan bahwa paritas dan berat janin yang paling banyak ditemukan dalam kasus episiotomy</em><em>. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi praktik klinis dan kebijakan pelayanan kebidanan, khususnya dalam mengembangkan panduan pengambilan keputusan berbasis bukti yang lebih selektif dan rasional terkait tindakan episiotomi, guna meminimalkan risiko komplikasi serta meningkatkan keselamatan ibu dan bayi.</em></p> Dea Ayu Sartika Farida Kartini Copyright (c) 2025 Dea Ayu Sartika, Farida Kartini https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-19 2025-08-19 35 3 881 892 10.34011/jmp2k.v35i3.2803 THE EFFECTIVENESS OF ZIZIPHUS MAURITIANA LEAF EXTRACT LOTION COMBINED WITH CENTELLA ASIATICA ON HEALING BURN WOUNDS IN RATS https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3023 <p><em>Luka bakar merupakan cedera umum yang memerlukan penanganan cepat dan efektif guna mencegah komplikasi serta mempercepat penyembuhan. Ekstrak daun Ziziphus mauritiana dan Centella asiatica dipercaya dapat mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas losion berbasis ekstrak daun Ziziphus mauritiana dan Centella asiatica terhadap penyembuhan luka bakar. Desain penelitian menggunakan eksperimen post-test dengan kelompok kontrol positif pada model tikus, masing-masing terdiri dari 10 ekor. Luka bakar derajat dua dibuat di area punggung tikus, dengan menempelkan pelat logam panas (2 cm, dipanaskan 5 menit) selama 5 detik hingga muncul kemerahan dan bula, dilanjutkan dengan pemberian losion ekstrak kombinasi pada kelompok intervensi dan losion komersial pada kelompok kontrol. Analisis data </em>menggunakan <em>independent t-test</em>. Hasil<em> menunjukkan proses penyembuhan lebih cepat secara signifikan pada kelompok intervensi (mean=74,5; SD=15,11) dibanding kontrol (mean=44,46; SD=28,98) dengan p=0,009. Pengamatan morfologis menunjukkan granulasi jaringan lebih tebal dan penutupan luka lebih cepat pada kelompok intervensi. Losion kombinasi Ziziphus mauritiana</em> <em>dan Centella asiatica</em> <em>terbukti efektif mempercepat penyembuhan luka bakar pada tikus. Hasil ini mendukung pengembangan intervensi keperawatan holistik berbasis terapi alami dalam kerangka model Orem untuk meningkatkan perawatan diri pasien. Penelitian lanjutan pada manusia disarankan untuk mengonfirmasi efektivitas klinisnya.</em></p> Lia Mulyati Deni Firmansyah Muhamad Bagja Pamungkas Ika Ruliyanti Rukmana Fipit Fitriani Nida Nurjannah Copyright (c) 2025 Lia Mulyati, Deni Firmansyah, Muhamad Bagja Pamungkas, Ika Ruliyanti Rukmana, Fipit Fitriani, Nida Nurjannah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-19 2025-08-19 35 3 893 904 10.34011/jmp2k.v35i3.3023 EFFECTIVENESS BUTTERFLY PEA FLOWER (CLITORIA TERNATEA) NANOPARTICLES SYRUP ON BLOOD PRESSURE GRADE I IN HYPERTENSION PATIENTS https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/2988 <p><em>Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-masing individu. Pencegahan hipertensi dengan terapi farmakologis dan nonfarmakologis yaitu dengan menggunakan kearifan lokal salah satunya menggunakan bunga telang untuk mengupayakan stabilitas tekanan darah sistolik dan diastolik.</em><em> Penelitian ini bertujuan untuk m</em><em>engetahui efektivitas sirup nanopartikel bunga telang</em> <em>terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi grade I.</em> <em>Desain penelitian ini quasy experiment dengan menggunakan rancangan pre-post test design with control group. </em><em>Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pidie pada bulan September sampai dengan Oktober 2024. </em><em>Besar sampel dalam penelitian ini adalah 60 responden dengan Teknik purposive sampling. Kelompok intervensi diberikan sirup nanopartikel bunga telang dosis 0,9 gr dengan kandungan antosianin 0,115 mg perhari selama 14 hari dan obat anti hipertensi dan kelompok kontrol diberikan obat anti hipertensi. Ana</em><em>lisis data menggunakan</em><em> Paired Sampel T test dan Independent Sampel T test.</em><em> Hasil t</em><em>ekanan darah sistolik pada kelompok intervensi mengalami penurunan rata-rata 28,300 mmHg (p=0,000) dan tekanan darah diastolik pada kelompok intervensi mengalami penurunan rata-rata 11,667 mmHg (p=0,000), sedangkan pada kelompok kontrol</em><em> terdapat </em><em>penurunan</em><em> rata-rata t</em><em>ekanan darah sistolik</em> <em>0,867 mmHg (p=0,219) dan</em><em> rata-rata penurunan </em><em>tekanan darah diastolik</em> <em>0,367 mmHg (p=0,469). Pemberian sirup nanopartikel bunga telang efektif untuk menurunkan tekanan darah sistolik (81%) dan tekanan darah diastolik (87%) (p=0,000).</em> <em>Pemberian sirup nanopartikel bunga telang selama 14 hari efektif untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi grade I.</em></p> Dian Devita Mardiyono Mardiyono Sudirman Sudirman Copyright (c) 2025 Dian Devita, Mardiyono Mardiyono, Sudirman Sudirman https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-20 2025-08-20 35 3 905 912 10.34011/jmp2k.v35i3.2988 QUALITY OF LIFE IN HEART FAILURE PATIENTS RECEIVING SODIUM GLUCOSE -2 (SGLT2) INHIBITORS: A LITERATURE REVIEW https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3059 <p><em>Gagal jantung merupakan kondisi klinis progresif yang berdampak signifikan terhadap kualitas hidup pasien. </em><em>Penghambat Natrium Glukosa</em><em> Co-transporter-2 (SGLT2</em><em>)</em><em>, yang awalnya dikembangkan untuk terapi diabetes melitus tipe 2, telah menunjukkan manfaat kardiovaskula</em><em>r</em><em>. Studi ini bertujuan mengevaluasi dampak penggunaan </em><em>penghambat </em><em>SGLT2, terhadap kualitas hidup pasien gagal jantung melalui tinjauan sistematis literatur. Penelusuran dilakukan di database PubMed dan EBSCOhost untuk menemukan uji klinis terkontrol secara acak yang melaporkan perubahan kualitas hidup menggunakan instrumen valid seperti Kansas City Cardiomyopathy Questionnaire (KCCQ) dan EuroQol 5-Dimension (EQ-5D). Dari 398 artikel yang diidentifikasi, sebanyak 20 studi memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis secara kualitatif. Hasil menunjukkan bahwa terapi </em><em>penghambat </em><em>SGLT2 secara konsisten meningkatkan skor KCCQ dan EQ-5D secara bermakna dibandingkan plasebo, mencerminkan perbaikan pada aspek fisik, gejala klinis, dan kesejahteraan emosional. Efektivitas </em><em>ini </em><em>tercatat konsisten pada berbagai subpopulasi, terlepas dari status diabetes dan tipe fraksi ejeksi dan mendukung peran SGLT2 inhibitor sebagai terapi komprehensif dalam meningkatkan kualitas hidup pasien gagal jantung.</em></p> Kinanti Alfathia Neily Zakiyah Triwedya Indra Dewi Irma Melyani Puspitasari Copyright (c) 2025 Kinanti Alfathia, Neily Zakiyah, Triwedya Indra Dewi, Irma Melyani Puspitasari https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-27 2025-08-27 35 3 913 927 10.34011/jmp2k.v35i3.3059 THE EFFECT OF ANEMIA EDUCATION USING THE "REMINDME" APPLICATION ON KNOWLEDGE AND COMPLIANCE WITH IRON TABLET CONSUMPTION AMONG ADOLESCENT https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/2611 <p><em>Remaja putri memiliki risiko anemia yang relatif tinggi dibandingkan dengan orang dewasa</em><em>. Intervensi edukasi gizi untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan konsumsi TTD merupakan salah satu pencegahan anemia pada remaja putri.</em><em> Aplikasi Kesehatan “RemindMe” dapat digunakan oleh siswa untuk mencari informasi dan memberikan pengingat dalam minum tablet tambah darah. </em><em> </em><em>P</em><em>enelitian bertujuan </em><em>untuk mengetahui </em><em>perbedaan edukasi anemia menggunakan aplikasi “remindme” terhadap pengetahuan dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri</em><em>.</em> <em>Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimental dengan pre-posttest with control group design. Sampel dipilih secara </em><em>Multistage Random Sampling</em><em> dan terpilih 40 remaja yang terbagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok kontrol diberi edukasi menggunakan ceramah, sedangkan kelompok intervensi diberikan edukasi menggunakan aplikasi “RemindMe”. Analisis data dilakukan menggunakan wilcoxon singed ranks test.</em> <em>Terdapat</em> <em>perbedaan pengetahuan yang signifikan pada kelompok intervensi dengan dengan nilai p &lt;0,001 dan terdapat </em><em>perbedaan kepatuhan konsumsi TTD yang signifikan pada kelompok intervensi dengan nilai p=0,037.</em> <em>Edukasi anemia melalui aplikasi RemindMe tidak berpengaruh signifikan meningkatkan terhadap pengetahuan </em><em>dan </em><em>kepatuhan konsumsi TTD pada remaja putri.</em></p> Siti Rizkina Mahrorani Aditya Nanda Priyatama Nur Hafidha Hikmayani Copyright (c) 2025 Siti Rizkina Mahrorani, Aditya Nanda Priyatama, Nur Hafidha Hikmayani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-27 2025-08-27 35 3 928 936 10.34011/jmp2k.v35i3.2611 EFFECTIVENESS OF DIGITAL POP-UP BOOKS IN IMPROVING ELEMENTARY STUDENTS’ KNOWLEDGE OF EYE HEALTH https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/2675 <p><em>Anak usia sekolah di Indonesia banyak mengalami kelainan penglihatan dan membutuhkan kacamata, salah satunya akibat rendahnya kesadaran kesehatan mata. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas buku pop-up digital sebagai media edukasi untuk meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar tentang kesehatan mata. Desain penelitian kuasi-eksperimental one-group pretest-posttest melibatkan 56 siswa kelas lima di sebuah SD Islam di Tasikmalaya, Indonesia, yang dipilih dengan purposive sampling. Siswa diberikan buku pop-up digital kesehatan mata yang telah divalidasi dan disajikan secara interaktif di kelas. Intervensi dilakukan dalam satu sesi pada hari yang sama. Data dikumpulkan melalui tes pengetahuan 10 item sebelum dan sesudah intervensi, kemudian dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil analisis menunjukkan peningkatan signifikan pada skor pengetahuan (rata-rata pretest 34,6 ± 14,1; posttest 86,6 ± 11,4; p &lt; 0,001). Temuan ini menegaskan bahwa buku pop-up digital interaktif dan menarik secara visual efektif meningkatkan pemahaman serta retensi siswa mengenai kesehatan mata. Umpan balik siswa dan guru juga menunjukkan media ini mampu menumbuhkan motivasi dan minat belajar, serta berpotensi diadopsi lebih luas dalam edukasi kesehatan. Sebagai kesimpulan, buku pop-up digital merupakan inovasi yang berdampak positif dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan mata anak. Integrasinya ke dalam program pendidikan seperti UKS atau pembelajaran reguler dapat berkontribusi pada peningkatan kesadaran dan praktik pencegahan kesehatan mata, sekaligus mendukung kesejahteraan generasi muda.</em></p> Hanna Nurul Husna Eli Kurniasih Zeina Nur Aramdi Copyright (c) 2025 Hanna Nurul Husna, Eli Kurniasih, Zeina Nur Aramdi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-27 2025-08-27 35 3 937 946 10.34011/jmp2k.v35i3.2675 VALIDATION ANALYSIS OF FORSA AS A SCREENING TOOL FOR ANEMIA IN ADOLESCENT GIRLS https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3217 <p style="margin: 0cm; text-align: justify;"><em><span lang="EN-US" style="font-size: 11.0pt; font-family: 'Arial',sans-serif;">Anemia pada remaja putri masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, dengan prevalensi mencapai 32%. Kondisi ini berdampak negatif terhadap kesehatan fisik, kognitif, dan reproduksi, serta prestasi belajar dan produktivitas. Deteksi anemia saat ini masih bergantung pada metode invasif, seperti digital hemoglobinometer, yang hanya mengukur kadar hemoglobin tanpa mengidentifikasi penyebab dasarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi validitas dan efektivitas Formulir Skrining Anemia Remaja (FORSA) sebagai alat skrining non-invasif untuk mengidentifikasi risiko anemia pada remaja putri. Studi observasional dengan pendekatan potong lintang dilakukan terhadap 228 siswi dari dua SMA di Kota Malang yang dipilih secara purposive. Instrumen FORSA terdiri dari 34 pertanyaan mengenai gejala klinis dan faktor risiko anemia. Hasil FORSA dibandingkan dengan kadar hemoglobin yang diukur menggunakan digital hemoglobinometer sebagai standar emas. Prevalensi anemia ditemukan sebesar 29,8%. Skor FORSA memiliki hubungan yang signifikan dengan status anemia (p &lt; 0,05), dengan sensitivitas 82%, spesifisitas 82%, nilai prediksi positif 74%, dan nilai prediksi negatif 82%. Faktor dominan yang memengaruhi skor FORSA dan status anemia meliputi kebiasaan melewatkan sarapan, pola menstruasi tidak teratur, dan rendahnya kepatuhan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD). Kesimpulannya, FORSA merupakan instrumen yang valid dan efektif untuk skrining anemia berbasis komunitas, dan direkomendasikan untuk diimplementasikan dalam program rutin di sekolah maupun fasilitas pelayanan kesehatan primer guna mendukung pencegahan anemia secara dini dan tepat sasaran.</span></em></p> Mariana Wahyuningtyas Linda Ratna Wati Diadjeng Setya Wardani Copyright (c) 2025 Mariana Wahyuningtyas, Linda Ratna Wati, Diadjeng Setya Wardani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-28 2025-08-28 35 3 947 955 10.34011/jmp2k.v35i3.3217 SYNERGISTIC EFFECTS OF NANOCURCUMIN AND CISPLATIN COMBINATION THERAPY ON APOPTOSIS AND PROTEIN KINASE B (AKT) IN CERVICAL CANCER https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3169 <p><em>Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang sering dijumpai pada wanita dan penyebab utama kematian di negara berkembang, termasuk Indonesia. Kemoterapi berbasis cisplatin merupakan terapi standar, namun penggunaannya dibatasi oleh toksisitas yang bergantung pada dosis, seperti nefrotoksisitas, neurotoksisitas, dan kardiotoksisitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek sinergis kombinasi nanokurkumin dan cisplatin terhadap tingkat apoptosis dan ekspresi Protein Kinase B (AKT) pada sel HeLa. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain post-test only control group, dengan kelompok kontrol negative (media standar), kontrol positif monoterapi cisplatin (5 dan 2,5 </em><em>µg/mL), nanokurkumin (100 µg/mL), serta kombinasi cisplatin 2,5 µg/mL dan nanokurkumin berbagai dosis (25, 50, dan 100 µg/mL). Uji flow cytometry digunakan untuk menganalisis tingkat apoptosis dan ekspresi AKT setelah 48 jam inkubasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi cisplatin 2,5 µg/mL dan nanokurkumin 100 µg/mL menyebabkan apoptosis (75,23%) pada sel HeLa yang sebanding (p&lt;0.05) dengan efek cisplatin tunggal 5 µg/mL (76,15%) serta secara signifikan (p&lt;0,05) menurunkan ekspresi AKT pada sel HeLa (76,53%) dibanding cisplatin 5 µg/mL (97,18%) serta cisplatin 2,5 µg/mL (97,24%). Peningkatan apoptosis dan penurunan ekspresi AKT menunjukkan potensi terapi kombinasi ini dalam mengurangi dosis cisplatin yang diperlukan dengan harapan dapat menurunkan toksisitas.</em></p> Subandi Subandi Nadia Taqiyya Romadhinniar Febriana Agustina Tri Endharti Copyright (c) 2025 Subandi Subandi, Nadia Taqiyya, Romadhinniar Febriana, Agustina Tri Endharti https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-29 2025-08-29 35 3 956 965 10.34011/jmp2k.v35i3.3169 THE EFFECTIVENESS OF TRIPLE EXERCISES ON IMPROVING SWALLOWING ABILITY IN NON-HEMORRHAGIC STROKE PATIENTS WITH DISFAGIA https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3194 <p><em>Penyakit stroke merupakan penyebab utama kematian dan disabilitas global akibat gangguan peredaran darah ke otak, dengan disfagia sebagai komplikasi utama. Disfagia menyebabkan kesulitan menelan yang meningkatkan risiko aspirasi pneumonia, malnutrisi, dan dehidrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kombinasi latihan menelan Triple exercises EMSE (Effortful swallow, Mendelsohn manuever, Shaker exercises) dibandingkan intervensi tunggal dan kelompok kontrol terhadap kemampuan menelan pada pasien stroke non-hemoragik (SNH) dengan disfagia. Penelitian ini dilakukan pada bulan September – November 2024 di RSUD dr. R. Soedjono Selong, menggunakan desain eksperimen pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Jumlah sampel sebanyak 40 pasien yang diambil secara simple random sampling. Jenis stroke diukur dengan Sistem Scoring Stroke Dave &amp; Djunaidi (SSSDD) yang divalidasi dengan hasil CT-scan, Derajat stroke diukur dengan kriteria NIHSS dan kemampuan menelan dinilai dengan skala GUSS. Analisa data menggunakan Paired T-Test dan Independent T-Test. Hasil menunjukkan</em> <em>bahwa latihan kombinasi triple exercises EMSE secara signifikan meningkatkan kemampuan menelan dibandingkan intervensi tunggal dan kontrol (ρ &lt; 0,05), meskipun tidak ditemukan perbedaaan rata-rata yang signifikan antara kombinasi dan intervensi tunggal (p &gt; 0,05). Latihan kombinasi memiliki efektivitas lebih tinggi dengan effect size yang kuat sebesar 1,43. Kesimpulannya, latihan menelan kombinasi Triple exercises EMSE efektif meningkatkan kemampuan menelan pasien SNH dengan disfagia, mempercepat pemulihan dan mengurangi komplikasi seperti aspirasi dan malnutrisi. Latihan ini direkomendasikan untuk diintegrasikan dalam standar perawatan pasien stroke dengan disfagia.</em></p> Rully Hadi Prabowo Arwani Arwani Budi Widiyanto Copyright (c) 2025 Rully Hadi Prabowo, Arwani Arwani, Budi Widiyanto https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-29 2025-08-29 35 3 966 977 10.34011/jmp2k.v35i3.3194 PERCEPTION OF ONLINE MOTORCYCLE TAXI DRIVERS USING THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOR APPROACH WITH THE INTENTION OF DENTAL TREATMENT https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3046 <p><em>Kesehatan pengemudi ojek online terutama terkait kesehatan gigi dipengaruhi oleh pola kerja yang akan berdampak pada kesehatan secara keseluruhan, salah satunya masalah kesehatan gigi dan mulut. Pengemudi ojek online kurang melakukan pemeriksaan gigi karena beberapa alasan. Salah satunya yaitu biaya, kurangnya waktu untuk pemeriksaan dan elemen sosial ekonomi. Persepsi pengemudi ojek online tentang pengobatan sakit gigi diamati menggunakan theory of planned behavior (TPB). Tujuan penelitian untuk menganalisis sikap, norma subjectif, kontrol perilaku yang dirasakan terhadap pengobatan gigi, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat pengemudi ojek online untuk mendapatkan pengobatan gigi. Metode penelitian yaitu observasional design cross-sectional. Sampel sebanyak 96 responden menggunakan teknik accidental sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi dan regresi linier berganda. Hasil penelitian diperoleh niat berperilaku berkorelasi signifikan dan berpola positif dengan </em><em>sikap (r = 0,337), norma subjektif (r= 0,610), kontrol perilaku (r= 0,253). Analisis regresi linier pada model 6 membuktikan bahwa norma subjectif sebesar 46% mempengaruhi perilaku niat pengobatan gigi dan sisanya 54% dipengaruhi oleh variabel lain. Implikasi praktis dari hasil ini adalah pentingnya mengembangkan program pendidikan kesehatan gigi yang menargetkan tidak hanya individu, tetapi juga lingkaran sosial mereka. Kesimpulan </em><em>TPB efektif digunakan untuk memprediksi niat pengobatan gigi dan acuan</em><em> dasar untuk merancang intervensi yang tepat, sehingga masyarakat lebih cenderung mencari pengobatan gigi sebelum rasa sakit muncul. Intervensi promosi kesehatan gigi yang melibatkan peran orang-orang terdekat mereka dapat lebih efektif dalam membentuk niat perawatan gigi</em><em>.</em></p> Ulliana Ulliana Silvia Sulistiani Soimah Soimah Copyright (c) 2025 Ulliana Ulliana, Silvia Sulistiani, Soimah Soimah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-29 2025-08-29 35 3 978 986 10.34011/jmp2k.v35i3.3046 FACTORS INFLUENCING ANXIETY DISORDERS IN WOMEN OF PRODUCTIVE AGE WITH CHRONIC HEPATITIS B INFECTION https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3141 <p><em>Infeksi Hepatitis B Kronik (IHBK) masih menjadi masalah kesehatan global yang signifikan, dengan prevalensi tinggi di kalangan wanita usia produktif. Dampak psikologis infeksi hepatitis B kronik, khususnya gangguan kecemasan, sering diabaikan, yang mana berdampak negatif pada kualitas hidup pada populasi ini. Kecemasan yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang lebih parah dan penurunan kesejahteraan. Meskipun penting, faktor-faktor yang memengaruhi kecemasan pada populasi ini tidak dipahami dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kecemasan pada wanita usia subur dengan IHBK untuk memfasilitasi intervensi dini. Sebuah penelitian deskriptif-analitik, cross-sectional dilakukan dengan melibatkan 51 wanita berusia di atas 18 tahun yang didiagnosis dengan IHBK di Palang Merah Indonesia (PMI) di Surabaya. Diagnosis IHBK dikonfirmasi oleh adanya HBsAg selama lebih dari enam bulan. Pemilihan sampel dilakukan secara total sampling. Gangguan kecemasan diukur menggunakan kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS). Data tentang usia, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, dan dukungan sosial dikumpulkan melalui wawancara dan catatan medis. Analisis chi-square digunakan untuk menguji hubungan antar variabel dan regresi linier untuk mengukur nilai risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia (p = 0,005), status perkawinan (0,007), pendidikan (0,016), dan dukungan sosial (0,001) berhubungan secara signifikan dengan gangguan kecemasan. Sebagai kesimpulan, wanita usia subur dengan IHBK memiliki prevalensi gangguan kecemasan yang tinggi. Deteksi dini dan intervensi yang tepat sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.</em></p> Nurul Fathiyyah Ainun Ganisia Rakhmalia Imeldawati Cityta Putri Kwarta Tonny Sundjaya Putri Rahmadani Copyright (c) 2025 Nurul Fathiyyah, Ainun Ganisia, Rakhmalia Imeldawati, Cityta Putri Kwarta, Tonny Sundjaya, Putri Rahmadani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-08-29 2025-08-29 35 3 987 995 10.34011/jmp2k.v35i3.3141 EFFECTIVENESS OF MINDFULNESS COGNITIVE BASED THERAPY INTERVENTION ON POSTPARTUM DEPRESSION: A SYSTEMATIC REVIEW https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3106 <p><em>Depresi pasca persalinan (DPP) merupakan isu kesehatan penting yang berdampak pada kesejahteraan ibu, perkembangan anak, dan dinamika keluarga. Berbagai intervensi psikologis non-farmakologis, termasuk Terapi Perilaku Kognitif (CBT), Terapi Kognitif Berbasis Mindfulness (MBCT), serta intervensi berbasis mindfulness, telah diteliti sebagai pendekatan alternatif. Meskipun menunjukkan potensi manfaat, masih terdapat perbedaan dalam desain penelitian, karakteristik responden, serta metode intervensi yang memengaruhi hasil efektivitas. Penelitian ini bertujuan menilai kelayakan dan efektivitas CBT, MBCT, dan mindfulness pada ibu dengan DPP melalui tinjauan sistematis menggunakan daftar PRISMA-SR dan kerangka PICOs. Literatur ditelusuri dari PubMed, ScienceDirect, EBSCO, dan Research Rabbit dengan rentang tahun 2014 2024. Dari 576 artikel, 12 studi kuasi-eksperimental dan uji coba terkontrol acak memenuhi kriteria inklusi, meliputi penelitian di negara maju maupun berkembang. Hasil menunjukkan intervensi CBT, MBCT, dan mindfulness efektif menurunkan gejala DPP, dengan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) sebagai instrumen utama. CBT lebih efektif pada tahap awal, sedangkan MBCT berfungsi sebagai terapi lanjutan dan pemeliharaan. Secara keseluruhan, intervensi psikologis individu lebih hemat biaya dibanding perawatan standar. CBT dan MBCT terbukti sama-sama layak sebagai pilihan terapi, namun diperlukan penelitian lanjutan untuk menilai efektivitas jangka panjang serta integrasinya dalam layanan kesehatan ibu.</em></p> Rachma Octarinaprawastya Putri Ananda Fadila Nisa Dea Ayu Sartika Yasmin Yasmin Firdaus Hafidz Sulistyaningsih Sulistyaningsih Copyright (c) 2025 Rachma Octarinaprawastya Putri, Ananda Fadila Nisa, Dea Ayu Sartika, Yasmin Yasmin, Firdaus Hafidz, Sulistyaningsih Sulistyaningsih https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-01 2025-09-01 35 3 996 1007 10.34011/jmp2k.v35i3.3106 ANALYSIS OF BIOACTIVE COMPOUNDS POTENTIAL IN ETHANOL EXTRACT OF WATERMELONS (Citrullus lanatus) MESOCARP https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3252 <p><em>Semangka (Citrullus lanatus) merupakan buah tropis yang banyak dibudidayakan dan dikonsumsi di Indonesia. Namun, konsumsi masyarakat umumnya terbatas pada bagian daging buah, sedangkan mesokarp (lapisan putih antara kulit dan daging buah) sering kali dibuang sebagai limbah. Kondisi ini turut menyumbang peningkatan limbah organik dari sektor hortikultura yang belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, mesokarp semangka diketahui mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, fenolik, dan alkaloid yang memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan antidiabetik. Meskipun potensinya telah banyak dilaporkan, namun pemanfaatannya secara optimal dalam pengembangan agen terapi alami masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kandungan senyawa bioaktif dari ekstrak etanol mesokarp semangka dengan dua konsentrasi pelarut berbeda, yaitu etanol 70% dan etanol 96%, menggunakan metode maserasi. Desain penelitian yang digunakan berupa eksperimental laboratorik. Simplisia mesokarp semangka diekstraksi, kemudian dianalisis kadar total flavonoid, fenolik, dan alkaloid menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil menunjukkan rendemen pada etanol 70% sebesar 51.7%, lebih tinggi dibandingkan etanol 96% sebesar 44.65%. Kandungan flavonoid dan alkaloid lebih tinggi ditemukan pada ekstrak etanol 70% (masing-masing 4,01% dan 1438,03 µg/g), sementara kandungan fenolik lebih tinggi ditemukan pada etanol 96% (5,92%). Penelitian ini mengindikasikan bahwa pemilihan konsentrasi pelarut yang tepat sangat menentukan keberhasilan ekstraksi senyawa bioaktif dari mesokarp semangka, sehingga berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan dasar dalam pengembangan agen antioksidan alami.</em></p> Melinda Fauziah Agung Susanto Ratih Dewi Yudhani Copyright (c) 2025 Melinda Fauziah, Agung Susanto, Ratih Dewi Yudhani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-01 2025-09-01 35 3 1008 1017 10.34011/jmp2k.v35i3.3252 RED BEAN COOKIES (IPOMOEA BATATAS L) CAN REDUCE FASTING BLOOD GLUCOSE LEVELS IN TYPE II DIABETES MELLITUS PATIENTS https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3007 <p><em>Tingginya prevalensi diabetes melitus berkaitan dengan perubahan gaya hidup yang dipengaruhi oleh faktor sosial dan urbanisasi. Kebiasaan seperti konsumsi makanan cepat saji dan manajemen diet yang buruk, merupakan beberapa faktor penyebabnya. </em><em>K</em><em>etidak</em><em>mampuan menjaga kadar glukosa darah tetap dalam batas normal disebabkan oleh kurangnya disiplin dalam menjalani diet atau ketidakmampuan mengurangi asupan kalori dari makanan.</em> <em>Cookies kacang merah dengan takaran 50 gram diberikan selama 21 hari digunakan sebagai alternatif snack bagi penderita diabetes mellitus karena kacang merah memiliki indeks glikemik yang rendah serta kandungan antosianin dan serat yang tinggi.</em> <em>Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian kacang merah terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-experimental dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan metode purposive sampling, melibatkan 30 responden. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan Wilcoxon dan Mann-Whitney. Penelitian ini dilaksanakan selama 21 hari, dari tanggal 23 September hingga 14 Oktober 2024, di wilayah Puskesmas Sukamakmur, Aceh Besar. Hasil rata-rata kadar glukosa darah puasa pretest adalah 226.40 mg/dL dan posttest menjadi 186.60 mg/dL (p 0.001). Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara perlakuan sebelum dan sesudah pemberian cookies kacang merah 50 gram sehari selama 21 hari. Hasil statistik menunjukkan bahwa cookies kacang merah dapat menurunkan kadar glukosa darah namun belum mencapai angka kadar glukosa darah puasa dalam</em> <em>batas normal. </em></p> Rr Sri Endang Pujiastuti Maqhfiratul Ulfa Mardiyono Mardiyono Runjati Runjati Nina Indriawati Copyright (c) 2025 Rr Sri Endang Pujiastuti, Maqhfiratul Ulfa, Mardiyono Mardiyono, Runjati Runjati , Nina Indriawati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-03 2025-09-03 35 3 1018 1024 10.34011/jmp2k.v35i3.3007 APPLICATION OF THE COKRIGING METHOD TO ESTIMATE IRON DEFICIENCY PREVALENCE BASED ON FERRITIN AND C-REACTIVE PROTEIN https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3167 <p><em>Analisis data spasial memiliki peranan penting dalam bidang kesehatan, khususnya ketika distribusi masalah kesehatan tidak merata di seluruh wilayah. Salah satunya adalah metode Cokriging, yang diterapkan untuk memprediksi prevalensi di daerah yang belum teramati, sekaligus mengatasi tantangan ketidaklengkapan data spasial akibat keterbatasan biaya, sumber daya, atau akses ke lokasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi prevalensi kekurangan zat besi di Indonesia menggunakan metode Cokriging. Sebagai analisis lanjut dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, penelitian ini menggunakan data dari 15.045 individu yang memiliki informasi kadar ferritin dan C-Reactive Protein (CRP), yang tersebar di 154 kabupaten/kota di empat pulau: Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Ferritin digunakan sebagai variabel utama, sementara CRP sebagai variabel sekunder. Evaluasi model dilakukan dengan Leave-One-Out-Cross-Validation (LOOCV), dan akurasi model diukur menggunakan Mean Error (ME) dan Root Mean Squared Error (RMSE). Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kekurangan zat besi bervariasi signifikan antar wilayah. Kabupaten Batang dan Minahasa Selatan teridentifikasi dalam kategori "tidak ada masalah kesehatan". Selain itu 274 kabupaten/kota di Indonesia berada pada kategori prevalensi ringan, seperti Kabupaten Berau, Gunung Mas, dan Bangkayang, sementara 132 kabupaten/kota tercatat dengan prevalensi sedang seperti Kabupaten Sidenreng Rappang, Tapanuli Tengah, dan Sukoharjo. Kabupaten Pare-pare terdeteksi pada prevalensi tinggi (≥40%), tingginya prevalensi di wilayah ini perlu dicermati lebih lanjut karena kemungkinan disebabkan oleh jumlah sampel yang sangat sedikit. Temuan ini menunjukkan bahwa sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia tergolong dalam kategori prevalensi ringan hingga sedang. Gambaran ini dapat menjadi dasar penting dalam merancang kebijakan kesehatan terkait penanggulangan kekurangan zat besi di Indonesia.</em></p> Siti Mutiah Muhammad Nur Aidi Asep Saefuddin Fitrah Ernawati Copyright (c) 2025 Siti Mutiah, Muhammad Nur Aidi, Asep Saefuddin, Fitrah Ernawati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-03 2025-09-03 35 3 1025 1035 10.34011/jmp2k.v35i3.3167 RELATIONSHIP OF DIETARY INTAKE AND PHYSICAL ACTIVITY WITH BODY COMPOSITION IN ADULTS: A CASE-CONTROL STUDY https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3230 <p><em>Obesitas yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh dan gangguan komposisi tubuh menyebabkan gangguan kesehatan dan risiko tinggi terhadap kasus penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara asupan karbohidrat, lemak, protein, serta aktivitas fisik dengan persentase lemak visceral dan massa otot pada individu dewasa yang mengalami obesitas. Studi analitik observasional ini menggunakan desain kasus kontrol, dengan merekrut 25 partisipan dengan status berat badan normal dan 25 partisipan obesitas. Pengumpulan data dilakukan menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ) dan aktivitas fisik dinilai menggunakan International Physical Activity Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF). Asupan makan dan aktivitas fisik tidak berhubungan dengan persentase lemak sementara, regresi linear ganda menunjukkan bahwa asupan karbohidrat (B = 0,007, β = 0,171, p = 0,028), aktivitas fisik (B = -0,001, β = -0,200, p = 0,028), jenis kelamin (B = 6,041, β = 0,522, p &lt; 0,001), dan BMI (B = -1,021, β = -0,961, p &lt; 0,001) merupakan prediktor signifikan untuk persentase massa otot. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara asupan karbohidrat dan aktivitas fisik dengan persentase massa otot setelah disesuaikan dengan faktor perancu. Konsumsi karbohidrat disertai aktivitas fisik dapat meningkatkan massa otot.</em></p> Inggrit Bela Thesman Dono Indarto Yuliana Heri Suselo Copyright (c) 2025 Inggrit Bela Thesman, Dono Indarto, Yuliana Heri Suselo https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-04 2025-09-04 35 3 1036 1046 10.34011/jmp2k.v35i3.3230 SEVERE DIABETIC NEUROPATHY RESULTS IN POOR SLEEP QUALITY IN TYPE-2 DIABETES MELLITUS PATIENTS https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3102 <p><em>Diabetes mellitus merupakan kelainan metabolisme kronis yang dapat menyebabkan komplikasi seperti neuropati diabetik. Neuropati diabetik dapat berimbas pada penurunan kualitas hidup secara substansial akibat gangguan tidur yang disebabkannya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan keparahan neuropati diabetik dengan kualitas tidur pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian analitik obervasional dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian diambil berdasarkan teknik consecutive sampling pada pasien neuropati diabetik yang dirawat jalan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh pada September–November 2024. 69 responden terpilih sebagai sampel penelitian. Penilaian derajat keparahan neuropati diabetik dilakukan menggunakan Total Neuropathy Score (TNS) dan Neuropathy Symptom Score (NSS). Kualitas tidur dinilai menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil menunjukkan adanya korelasi antara keparahan neuropati diabetik berdasarkan TNS (r=0,492; p-value=0,000) dan NSS (r=0,721; p-value=0,000) dengan kualitas tidur pasien. Skor TNS menunjukkan hubungan yang kuat, dan skor NSS menunjukkan hubungan yang sangat kuat, dengan arah positif terhadap kualitas tidur pasien dengan neuropati diabetik. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan keparahan neuropati menyebabkan peningkatan skor kualitas tidur, yang bermakna sebagai penurunan kualitas tidur pasien dengan neuropati diabetik. </em></p> Siti Atika Endang Mutiawati Farida Farida Rachmad Suhanda Copyright (c) 2025 Siti Atika, Endang Mutiawati, Farida Farida, Rachmad Suhanda https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-04 2025-09-04 35 3 1047 1057 10.34011/jmp2k.v35i3.3102 PREOPERATIVE RISK FACTORS FOR SURGICAL SITE INFECTION FOLLOWING CESAREAN SECTION: A CASE-CONTROL STUDY https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3337 <p><em>Infeksi daerah operasi (IDO) pascaseksio sesarea masih tinggi di Indonesia, termasuk di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Angka kejadian IDO tahun 2022–2024 berkisar 2,34%–3,15%, melebihi standar nasional 2% dan target internal rumah sakit ≤1%, sehingga perlu perhatian terhadap faktor risikonya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor risiko praoperasi dengan kejadian infeksi daerah operasi pascaseksio sesarea di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik kasus-kontrol dengan ukuran sampel sebanyak 180 pasien (45 kasus dan 135 kontrol) yang menjalani seksio sesarea di rumah sakit tersebut dari Januari 2022 hingga Desember 2024, dipilih melalui teknik simple random sampling. Analisis univariat, bivariat (Chi-Square, Fisher’s Exact), dan multivariat (regresi logistik biner) dilakukan untuk menilai hubungan antara variabel independen dengan kejadian IDO. Analisis menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kejadian IDO dengan variabel praoperasi seperti tipe operasi (p=0,035), usia (p=0,035), riwayat seksio sesarea (p=0,000), anemia (p=0,000), hipertensi (p=0,013), dan obesitas (p=0,047). Diabetes tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan kejadian IDO (p=0,109). Analisis multivariat mengidentifikasi anemia (p=0,000), tipe operasi (p=0,006), riwayat seksio sesarea (p=0,009), usia (p=0,015), dan obesitas (p=0,030) sebagai faktor risiko paling dominan terhadap kejadian IDO. Hasil penelitian menekankan pentingnya penatalaksanaan dini terhadap faktor risiko praoperasi sebagai bagian dari strategi pencegahan IDO dan peningkatan mutu pelayanan kebidanan.</em></p> Dedeh Supriyatin Setyorini Irianti Anita Deborah Anwar Wiryawan Permadi M. Rizkar Arev Sukarsa Hadi Susiarno Copyright (c) 2025 Dedeh Supriyatin, Setyorini Irianti, Anita Deborah Anwar, Wiryawan Permadi, M. Rizkar Arev Sukarsa, Hadi Susiarno https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-08 2025-09-08 35 3 1058 1068 10.34011/jmp2k.v35i3.3337 TELEREHABILITATION TO IMPROVE PHYSICAL ACTIVITY IN HEARTH FAILURE PATIENTS https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3300 <p><em>Gagal jantung mengakibatkan penurunan fungsi tubuh yang dikaitkan dengan gangguan kemampuan jantung dalam memompa darah. Kondisi ini mengakibatkan pasien mudah merasa lelah dan sesak napas, sehingga mengurangi kemampuan dalam melakukan aktivitas fisik. Telerehabilitasi manjadi alternatif intervensi yang memanfaatkan teknologi komunikasi jarak jauh untuk memonitor pasien secara berkala. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas telerehabilitasi dalam meningkatkan kemampuan aktivitas fisik pada pasien gagal jantung. Studi eksperimental dilakukan pada 118 pasien gagal jantung yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Intervensi yang diberikan berupa edukasi terstruktur mengenai rehabilitasi fase 4 dan monitoring dilakukan jarak jauh selama 4 minggu dilakukan menggunakan telepon seluler. Instrumen International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) digunakan untuk menilai tingkat kemampuan aktivitas fisik. Hasil analisis uji paired sample t-test menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan secara statistik pada rata-rata skor aktivitas fisik sebesar 0,66 pasca intervensi telerehabilitasi (p&lt;0,001). Telerehabilitasi terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan aktivitas fisik pasien gagal jantung. Intervensi ini dapat dijadikan alternatif tindakan mandiri perawat yang efektif dan efisien.</em></p> Shafira Eka Damayanti Beti Kristinawati Copyright (c) 2025 Shafira Eka Damayanti, Beti Kristinawati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-08 2025-09-08 35 3 1069 1080 10.34011/jmp2k.v35i3.3300 SLEEP QUALITY PREDICTORS IN PATIENTS WITH DIABETIC PERIPHERAL NEUROPATHY: SYSTEMATIC REVIEW https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3320 <p><em>Diabetic Peripheral Neuropathy (DPN) merupakan salah satu komplikasi kronis diabetes mellitus tipe 2 yang berdampak besar terhadap kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk pada pasien DPN berkaitan erat dengan peningkatan nyeri neuropatik, disfungsi saraf otonom, serta gangguan metabolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor prediktor yang memengaruhi kualitas tidur pada pasien dengan DPN melalui pendekatan systematic review. Penelusuran literatur dilakukan menggunakan tiga database PubMed, Google Scholar, dan ProQuest menggunakan kata kunci </em><em>“diabetic peripheral neuropathy”, “sleep quality”, “sleep disorder”, dan “peripheral neuropathy” </em><em>dengan batasan publikasi tahun 2020–2025, bahasa Inggris dan Indonesia, serta status open access. Dari </em><em>18.558 </em><em>artikel yang diidentifikasi, sebanyak 11 artikel memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis secara naratif. Hasil menunjukkan bahwa nyeri neuropatik merupakan prediktor utama kualitas tidur yang buruk. Faktor lain yang turut berpengaruh adalah durasi diabetes, depresi, kecemasan, kontrol glikemik buruk, serta komorbiditas seperti penyakit kardiovaskular dan gaya hidup tidak sehat. Kualitas tidur pada pasien DPN dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor biologis, psikologis, dan gaya hidup. Hasil penelitian ini memberikan implikasi penting bagi praktik klinis, yaitu perlunya skrining nyeri dan gangguan tidur serta intervensi multidimensi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.</em></p> Oktaviani Fitriyah Dwi Rosella Komalasari Ramona Sigit Prakoeswa Copyright (c) 2025 Oktaviani Fitriyah, Dwi Rosella Komalasari, Ramona Sigit Prakoeswa https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-08 2025-09-08 35 3 1081 1089 10.34011/jmp2k.v35i3.3320 EFFECTIVENESS OF PAPAYA LEAF EXTRACT SPRAY ON THE HEALING OF PERINEAL WOUNDS WHITE RATS https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3020 <p><em>Kejadian robekan perineum pada ibu pasca bersalin mendekati angka 90%. Kondisi luka robekan perineum yang kurang baik dapat menjadi tempat awal terjadinya infeksi. Kejadian infeksi terjadi kisaran antara 0,1%-23,6% pada ibu pascapersalinan. </em><em>Perawatan luka perineum dapat mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Daun pepaya mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin yang dapat mempercepat kesembuhan luka. Tujuan dalam penelitian ini untuk membuktikan efektivitas dari spray ekstrak daun pepaya terhadap kesembuhan luka perineum menurut skor skala REEDA. Penelitian dilaksanakan di laboratorium hewan coba Universitas Muhammadiyah Semarang pada tanggal 6-19 November 2024. Jenis penelitian ini merupakan true experiment dengan metode posttest-only control group design menggunakan teknik simple random sampling. Jumlah sampel 36 tikus betina yang diberi luka insisi ±1 cm. Kemudian<strong>, </strong>dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi yang memperoleh spray ekstrak daun pepaya 10% dan perawatan bersih kering 2x/hari selama tujuh hari. Pada kelompok kontrol diberikan perawatan bersih kering 2x/hari selama tujuh hari. Analisis data menggunakan Friedman Test dan Mann Whitney Test. Alat ukur penelitian ini menggunakan skor skala REEDA. Spray ekstrak daun pepaya efektif dalam mempercepat kesembuhan luka perineum pada hari ketujuh (0,00±0,000) dibandingkan kelompok kontrol (0,50±0,514) dengan nilai p-value 0,001. Pemberian spray ekstrak daun pepaya efektif sebagai alternatif pengobatan tradisional berbasis herbal dalam praktik kebidanan untuk mempercepat kesembuhan luka perineum. </em></p> Erna Setyaningsih Krisdiana Wijayanti Edy Susanto Runjati Runjati Copyright (c) 2025 Erna Setyaningsih, Krisdiana Wijayanti, Edy Susanto, Runjati Runjati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-09 2025-09-09 35 3 1090 1097 10.34011/jmp2k.v35i3.3020 PREVALENCE AND RISK FACTORS OF PREDIABETES IN COASTAL COMMUNITIES: A CROSS-SECTIONAL STUDY IN CHC SABRANG https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/2826 <p><em>Prediabetes merupakan kondisi metabolik kronis yang serius dimana kadar gula darah lebih tinggi dari normal dan memiliki risiko tinggi terkena diabetes dalam lima tahun. Berdasarkan IDF, pada tahun 2024, penderita prediabetes pada orang dewasa, jumlah IGT mencapai 16,3%, dan IFG mencapai 16,3%. Dari SKI 2023, prevalensi prediabetes di Indonesia, IGT mencapai 18,5% dan IGF mencapai 13,4%, dimana angka tersebut lebih tinggi dari prevalensi global. Prediabetes di pesisir juga cukup besar, untuk penelitian sebelumnya prevalensinya lebih dari 40%. Berdasarkan data profil kesehatan Jember tahun 2020-2023, PKM Sabrang mengalami peningkatan kasus pada tahun 2020 (593), 2021 (623), 2022 (627), dan (629). Terdapat perbedaan temuan antara faktor risiko sehingga perlu diketahui kondisi di wilayah Sabrang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko prediabetes di wilayah kerja Puskesmas Sabrang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dan menggunakan data primer. Sampel minimal dengan rumus Kelsey didapatkan sebanyak 104, namun pada penelitian ini didapatkan sebanyak 105 yang memenuhi kriteria penelitian dan menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menemukan prevalensi prediabetes pada masyarakat pesisir mencapai 16,19%. Hasil uji Chi-square didapatkan hubungan yang signifikan antara pendidikan dan tempat tinggal dengan kejadian prediabetes (p-value &lt; 0,05). Analisis multivariat didapatkan hubungan antara variabel obesitas sentral dan tempat tinggal dengan prediabetes setelah variabel IMT dikontrol. Responden yang lingkar pinggangnya masuk kategori obesitas sebesar 3,57 dan tinggal diperkotaan memiliki risiko 3,91 kali lebih tinggi untuk mengalami prediabetes setelah variabel IMT dikontrol. Masyarakat dan pemerintah berperan aktif dalam program Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (GENTAS). Perlu skrining kesehatan rutin dan sosialisasi terkait prediabetes.</em></p> Tri Damayanti Simanjuntak Farida Wahyu Ningtyias Adistha Eka Noveyani Citra Anggun Kinanthi Pebrina Manurung Copyright (c) 2025 Tri Damayanti Simanjuntak, Farida Wahyu Ningtyias, Adistha Eka Noveyani, Citra Anggun Kinanthi, Pebrina Manurung https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-09 2025-09-09 35 3 1098 1109 10.34011/jmp2k.v35i3.2826 MACKEREL SCADS AND TUNA LIVER MEATBALL: AN INNOVATIVE SNACK, SOURCE OF PROTEIN AND IRON FOR CHILD FOOTBALL PLAYERS https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3340 <p><em>Pemenuhan zat gizi yang optimal bagi anak sekolah sepak bola untuk menunjang kebugaran dan ketahanan fisik. Pemanfaatan sumber pangan lokal seperti ikan layang (Decapterus sp) dan tuna yang melimpah di perairan Maluku Utara, menawarkan potensi besar dalam pengembangan kudapan bergizi. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan formula, mengevaluasi mutu organoleptik, dan menganalisis kandungan gizi kudapan berbahan ikan layang dan hati tuna. Penelitian ini menggunakan tiga jenis tepung (tapioca, tepung sagu dan tepung maizena) dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sebanyak 30 panelis agak terlatih dilibatkan dalam pengujian organoleptik. Produk kudapan terpilih, dianalisis kandungan protein total, asam amino, lemak total, karbohidrat, dan zat besi. Data diolah menggunakan Microsoft Excel dan IBM SPSS versi 25. Uji Kruskal-Wallis untuk analisis mutu organoleptik dari tiga formula. Uji Kruskal-Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada warna kudapan (p&gt;0,05), namun terdapat perbedaan signifikan pada aroma, rasa, dan tekstur di antara tiga perlakuan tepung (p&lt;0,05). Kudapan terpilih mengandung 18,29% karbohidrat, 7,64% lemak, 18,68 gram protein, 216,66 kkal energi, dan 3,49 mg zat besi per 100 gram. Asam amino esensial didominasi oleh lysine, valine, dan isoleucine. Formula satu dengan tepung tapioka menjadi pilihan terbaik berdasarkan penerimaan panelis terhadap rasa, warna, tekstur, dan aroma. Kebaruan dari kudapat ini terletak pada penambahan hati tuna untuk meningkatkan zat besi.</em> <em>Kandungan sumber protein dan zat besi mendukung pemenuhan kecukupan gizi bagi anak sekola sepak bola. </em><em>100 gram kudapan mendukung 26,62% protein dan 29,08 % zat besi dalam pemenuhan kecukupan gizi harian anak sekolah sepak bola usia 13-15 tahun.</em></p> Fahmi Abdul Hamid Hardinsyah Hardinsyah Budi Setiawan Hadi Riyadi Copyright (c) 2025 Fahmi Abdul Hamid, Hardinsyah Hardinsyah, Budi Setiawan, Hadi Riyadi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-10 2025-09-10 35 3 1110 1121 10.34011/jmp2k.v35i3.3340 THE EFFECT OF COMBINATION RELAX TECHNIQUE AND BASIL AROMATHERAPHY FOR HANDLING ON ANXIETY, DYSMENORRHEA PAIN AND MENSTRUAL PATTERNS IN ADOLESCENT https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3259 <p><em>Di usia remaja kecemasan memengaruhi beberapa sistem reproduksi seperti terjadinya disminorea dan mengganggu pola menstruasi. Teknik Relax merupakan terapi alternative berisi self-talk dan deep breathing exercise yang akan dikombinasikan dengan pemberian aromaterapi daun kemangi. Kandungan minyak atsiri dipercaya mampu menjadi perantara antidepresan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi Relax yang dikombinasikan dengan aromaterapi daun kemangi. </em><em>Penelitian </em><em>ini menggunakan jenis penelitian true </em><em>eksperimen dengan </em><em>pre and post two groups d</em><em>es</em><em>ign</em><em>. Responden merupakan remaja putri berusia 15-19 tahun</em><em> d</em><em>engan </em><em>jumlah </em><em> </em><em>64, </em><em>dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol</em><em>. </em><em>Analisis hasil penelitian menggunakan uji Wilcoxon, Kruskal Wallis dan Man-Whitney. </em><em>Hasil analisis </em><em>pemberian Teknik Relax didapatkan kecemasan (p=0.005), dysmenorrhea (p=0.038), pola menstruasi (p=0.001) yang berarti terdapat pengaruh pemberian Teknik Relax untuk menurunkan kecemasan, dysmenorrhea dan pola menstruasi. Hasil analisis kombinasi Teknik Relax dan aromaterapi daun kemangi didapatkan kecemasan (p=0.001), dysmenorrhea (p=0.000) berarti terdapat pengaruh terapi kombinasi terhadap kecemasan dan nyeri dysmenorrhea sedangkan untuk pola menstruasi (p=0.194) tidak ada pengaruh pemberian terapi kombinasi terhadap pola menstruasi. </em><em>Sehingga disimpulkan bahwa teknik Relax yang dikombinasikan dengan aromater</em><em>a</em><em>pi kemangi </em><em>e</em><em>fektif mengatasi kecemasan dan nyeri disminorea </em><em>t</em><em>etapi tidak efektif pada pola menstruasi. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kedua terapi dalam mengurangi kecemasan </em><em>(p</em><em>=0,539</em><em>)</em><em> dan dismenore (p=0,527), yang menunjukkan efektivitas yang sebanding. Namun terdapat perbedaan signifikan untuk pola menstruasi (p=0,003)</em><em> pada terapi Relax. Dapat disimpulkan kedua terapi berpengaruh terhadap kecemasan dan dysmenorrhea tetapi hanya terapi Relax yang berpengaruh pada pola menstruasi.</em></p> Nanda Agnesia Jati Pratiwi Rezha Alivia Hildayanti Dian Hanifah Harisatul Hasanah Copyright (c) 2025 Nanda Agnesia Jati Pratiwi, Rezha Alivia Hildayanti, Dian Hanifah, Harisatul Hasanah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-10 2025-09-10 35 3 3122 3133 10.34011/jmp2k.v35i3.3259 A TIME-CRITICAL DECISIONS: HEART SCORE'S IMPACT ON CARDIAC EMERGENCY OUTCOMES: INTEGRATED LITERATURE REVIEW https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/2825 <p><em>Ketidakpastian dan keterlambatan penanganan kegawatdaruratan jantung menjadi penyebab tingginya angka kematian pasien</em><em> di Indonesia </em><em> hingga saat ini</em><em> sebesar 13 juta</em><em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti kredibilitas skor HEART untuk mendeteksi kegawatdaruratan jantung guna mencegah ketidakpastian dan keterlambatan penanganan. Tinjauan sistematis dilakukan dengan menelusuri basis data Taylor &amp; Francis, Springer Link, dan Science Direct yang diterbitkan antara tahun 2019 dan 2024. Data dianalisis menggunakan analisis isi deduktif mengenai kredibilitas skor HEART dalam mendeteksi kegawatdaruratan jantung. Hasil analisis menunjukan hanya sepuluh artikel yang mengekstraksi data dari skor HEART, yang memberikan kepastian serta mendukung penanganan yang cepat. Alat yang digunakan untuk komponen skor HEART harus dikalibrasi. Para peneliti menemukan bahwa skor HEART akurat mendeteksi kegawatdaruratan jantung (80%), cukup efektif dalam mendeteksi kejadian darurat jantung (60%), dan dapat digunakan untuk mengevaluasi pasien selama dan setelah kegawatdaruratan (50%). Kesimpulannya, skor HEART merupakan alat deteksi kegawatdaruratan yang efisien. Keberhasilan skor HEART dalam mengatasi ketidakpastian dan keterlambatan kegawatdaruratan jantung membutuhkan hubungan interpersonal dengan kolaborasi.</em></p> Permaida Permaida Komang Noviantari Ina Yuhana Copyright (c) 2025 Permaida Permaida, Komang Noviantari, Ina Yuhana https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-12 2025-09-12 35 3 1134 1145 10.34011/jmp2k.v35i3.2825 EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF THE LOCAL-BASED SUPPLEMENTARY FEEDING PROGRAM AND SPECIAL DIETARY PROCESSED FOODS FOR TODDLERS WITH WASTING WITH WASTING https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3124 <p><em>Wasting</em> pada balita masih menjadi masalah gizi utama di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Kabupaten Bojonegoro menerapkan kebijakan pemberian PMT jenis pangan olahan diet khusus (PDK) dan PMT lokal dalam penanganan <em>wasting</em>. Penelitian ini mengkaji lebih dalam pelaksanaan kombinasi dua jenis PMT di tingkat daerah. Tujuan penelitian untuk mengetahui tenaga pelaksana, daya terima, kepatuhan konsumsi, mekanisme distribusi dan monitoring, peningkatan berat badan dan status gizi, dan kendala pelaksanaan. Penelitian ini merupakan penelitian <em>mix methode</em>, melibatkan 17 informan. Data kualitatif didapatkan melalui wawancara dengan 1 pengelola gizi dinas kesehatan menggunakan 6 butir pertanyaan terbuka, pengisian kuesioner melalui <em>google form</em> untuk 4 petugas gizi dan 12 kader menggunakan 5 pertanyaan terbuka, yang selanjutnya dilakukan analisis tematik. Data kuantitatif daya terima, berat badan, status gizi didapatkan dengan studi dokumentasi pada laporan dinas kesehatan. Analisa data perbedaan berat badan setelah intervensi menggunakan <em>paired t-test</em>, perbedaan status gizi menggunakan <em>McNemar</em>. Secara umum pelaksanaan program PMT berjalan baik. Dilakukan pendampingan program oleh tenaga kesehatan dan kader. Kurangnya kesadaran ibu balita akan manfaat program PMT bagi balita menjadi kendala utama. Sebanyak 95% balita mempunyai daya terima baik terhadap konsumsi PMT jenis PDK. Sebanyak 69% balita mengalami kenaikan berat badan yang signifikan dengan rata-rata peningkatan berat badan 700 gram. Sebanyak 40% balita mengalami kenaikan status gizi walaupun tidak semua balita yang naik berat mengalami kenaikan status gizi namun secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan setelah intervensi. Dukungan kebijakan daerah, pelibatan kader, serta strategi kombinatif dalam pelaksanaan PMT menjadi kunci keberhasilan program.</p> Erni Ernawati Budiyanti Wiboworini Tri Rejeki Andayani Copyright (c) 2025 Erni Ernawati, Budiyanti Wiboworini, Tri Rejeki Andayani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-12 2025-09-12 35 3 1146 1157 10.34011/jmp2k.v35i3.3124 EFFECTIVENESS OF STATIN AND EZETIMIBE COMBINATION ON ATHEROSCLEROTIC PLAQUE IN PATIENTS WITH CORONARY HEART DISEASE https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3198 <p>Penyakit jantung koroner mengacu pada kondisi penyumbatan pembuluh darah arteri yang dikenal dengan istilah aterosklerosis. Statin bekerja dengan mengurangi produksi kolesterol di hati serta menjaga stabilisasi plak pada pasien dengan penyakit jantung koroner. Namun demikian pemberian statin tidak dapat ditoleransi dengan baik pada pasien tertentu, sehingga dipertimbangkan penggunaan kombinasi statin dengan ezetimibe. Tinjauan artikel ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi statin dan ezetimibe terhadap plak aterosklerosis pada pasien dengan penyakit jantung koroner. Penelusuran pustaka dilakukan menggunakan basis data PubMed dan EBSCO (MEDLINE Ultimate) pada bulan Februari 2025 dengan menggunakan kata kunci “Ezetimibe”, “Hydroxymethylglutaryl-CoA Reductase Inhibitors”,“Atherosclerotic Plaque” dan “Coronary Artery Disease”. Artikel dipilih berdasarkan kriteria inklusi yaitu artikel berbahasa Inggris, diterbitkan dalam sepuluh tahun terakhir, penelitian pada manusia, dan merupakan <em>randomized controlled trial</em> pada pasien jantung koroner dengan atau tanpa penyakit penyerta. Kriteria eksklusi meliputi: tinjauan/review, studi protokol, editorial, tinjauan sistematis dan meta analisis, dan topik/hasil yang tidak relevan. Penelusuran awal menghasilkan 34 artikel dengan 10 duplikasi dan 14 kriteria eksklusi, sehingga diperoleh 10 artikel penelitian yang berfokus di Jepang, Korea, dan Cina. Hasil tinjauan artikel menunjukkan bahwa kombinasi statin dengan ezetimibe lebih efektif dalam menurunkan <em>low density lipoprotein-cholesterol</em> (LDL-C), mengurangi respon inflamasi, serta menghasilkan regresi plak aterosklerosis yang lebih besar dibandingkan monoterapi statin. Dengan demikian, penggunaan kombinasi statin dosis rendah hingga sedang dan ezetimibe dapat menjadi terapi pilihan bagi pasien dengan penyakit jantung koroner yang berisiko tinggi.</p> Herdina Mayangsari Sumedhi Neily Zakiyah Triwedya Indra Dewi Rano Kurnia Sinuraya Irma Melyani Puspitasari Copyright (c) 2025 Herdina Mayangsari Sumedhi, Neily Zakiyah, Triwedya Indra Dewi, Rano Kurnia Sinuraya, Irma Melyani Puspitasari https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-15 2025-09-15 35 3 1158 1169 10.34011/jmp2k.v35i3.3198 EFFECTIVENESS OF DIABETES CARE CENTER ON BLOOD GLUCOSE, DSCA, AND QUALITY OF LIFE IN TYPE 2 DIABETES PATIENTS https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3048 <p><em>Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terus meningkat jumlahnya di Indonesia dan menjadi masalah kesehatan yang serius. Jika tidak ditangani dengan baik, DM dapat menyebabkan kecacatan dan kematian. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien DM tipe 2 untuk mencegah komplikasi serius. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengevaluasi efektivitas Pondok DM terhadap gula darah, DSCA, kualitas hidup pasein DM tipe 2 di kota Singkawang. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental dengan metode pretest dan posttest control group, yang dilakukan di sepuluh UPT Puskesmas di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Teknik sampel yaitu Purposive Sampling. Jumlah sampel terdiri dari 60 pasien DM tipe 2, yang dibagi menjadi kelompok intervensi (30 pasien) dan kelompok kontrol (30 pasien). Data dianalisis menggunakan uji t-paired untuk menilai perubahan sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah tiga bulan, kelompok intervensi mengalami penurunan rata-rata Gula Darah Puasa (GDP) sebesar 39,3 dan Gula Darah 2 Jam Post Prandial (GDPP) sebesar 67,6, sementara pada kelompok kontrol penurunan GDP sebesar 17,7 dan GDPP sebesar 2,7. Selain itu, kelompok intervensi menunjukkan peningkatan nilai DSCA sebesar 11,7 dan kualitas hidup (SF36) sebesar 116,6, yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulannya, program Pondok DM efektif dalam meningkatkan kualitas hidup pasien DM tipe 2 melalui penurunan kadar gula darah dan peningkatan aktivitas harian serta kualitas hidup.</em></p> Dedi Damhudi Nurbani Nurbani Copyright (c) 2025 Dedi Damhudi, Nurbani Nurbani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-16 2025-09-16 35 3 1170 1179 10.34011/jmp2k.v35i3.3048 ATTITUDE-TO-ANXIETY CORRELATION OF EPILEPSY PATIENT CAREGIVERS https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3103 <p><em>Epilepsi adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan kejang tak terduga, yang tidak hanya memengaruhi kualitas hidup pasien tetapi juga keluarga atau pendampingnya akibat dampak fisik, kognitif, dan psikososial yang ditimbulkan. Pendamping pasien sering mengalami masalah psikologis yang mungkin berkorelasi dengan sikap mereka terhadap epilepsi. Penelitian terdahulu menunjukkan sikap yang positif terkait epilepsi akan memberikan respon kecemasan yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sikap dan kecemasan pada pendamping pasien epilepsi di Poliklinik Saraf RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh selama periode Juni hingga Juli 2024. Merupakan studi analitik observasional dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah pendamping pasien epilepsi di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang dipilih dengan pendekatan probability sampling menggunakan metode simple random sampling. Sebanyak 43 subjek memenuhi kriteria penelitian. Sikap pendamping dinilai menggunakan Public Attitude Toward Epilepsy (PATE), sementara tingkat kecemasan dinilai menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Uji korelasi Spearman digunakan untuk menguji sikap pendamping pasien epilepsi dengan kecemasan pendamping pasien epilepsi (p value &gt;0,05). Hasil penelitian mendapatkan mayoritas sikap pendamping pasien epilepsi adalah positif, sedangkan mayoritas tingkat kecemasan yang dialami adalah kecemasan sedang. Pendamping dengan sikap positif lebih cenderung memiliki kecemasan sedang (42,9%). Namun, hubungan antara sikap dan kecemasan tidak signifikan secara statistik (p=0,87, r=-0,026). Penting halnya untuk setiap pendamping pasien epilepsi mendapatkan edukasi yang komprehensif mengenai penyakit, penanganan, dan prognosis yang dapat membantu sikap yang lebih positif dan mengurangi stigma yang dapat memengaruhi sikap pendamping pasien epilepsi. </em></p> Dewi Purnama Sari Ismy Nova Dian Lestari Sri Hastuti Rachmad Suhanda Copyright (c) 2025 Dewi Purnama Sari Ismy, Nova Dian Lestari, Sri Hastuti, Rachmad Suhanda https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-17 2025-09-17 35 3 1180 1189 10.34011/jmp2k.v35i3.3103 EXPLORING SAFE AND HARMFUL SKINCARE INGREDIENTS IN PREGNANCY: AN UMBRELLA REVIEW https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3108 <p><em>Kehamilan menyebabkan perubahan hormonal dan fisiologis yang memengaruhi kondisi kulit, sehingga banyak ibu hamil mencari solusi perawatan kulit yang aman. Beberapa senyawa aktif, seperti retinoid dan hidrokuinon, diketahui memiliki risiko teratogenik, sedangkan senyawa lain, seperti benzoil peroksida dan asam azelat, masih memerlukan evaluasi lebih lanjut terkait keamanannya.Penelitian ini merupakan tinjauan payung (umbrella review) yang menganalisis 11 artikel berbasis tinjauan literatur yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris atau Indonesia dan tersedia dalam teks lengkap. Sumber data diperoleh dari tiga basis data: PubMed, ScienceDirect, dan ResearchGate (periode 2011–2024). Penilaian kualitas artikel dilakukan menggunakan instrumen SANRA (Scale for the Assessment of Narrative Review Articles).Hasil menunjukkan bahwa asam azelat, klindamisin topikal, eritromisin topikal, benzoil peroksida, dan niasinamida umumnya aman digunakan selama kehamilan. Sebaliknya, retinoid, hidrokuinon, dan minosiklin oral harus dihindari karena potensi teratogeniknya. Beberapa bahan lain, seperti asam salisilat dan asam glikolat, perlu digunakan secara hati-hati. Tabir surya fisik yang mengandung titanium dioksida dan seng oksida dianggap aman, sementara ftalat sebaiknya dihindari. Pemilihan produk perawatan kulit selama kehamilan harus didasarkan pada profil keamanan berbasis bukti untuk melindungi kesehatan ibu dan janin. Konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional sangat dianjurkan sebelum penggunaan produk kosmetik tertentu.</em></p> Anis Novitasari Gordianus Lelang Wejak Qorinah Estiningtyas Sakilah Adnani Hadi Susiarno Victor Abiola Adepoju Copyright (c) 2025 Anis Novitasari, Gordianus Lelang Wejak, Qorinah Estiningtyas Sakilah Adnani, Hadi Susiarno; Victor Abiola Adepoju https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-17 2025-09-17 35 3 1190 1200 10.34011/jmp2k.v35i3.3108 EFFECT OF MEAL TIME BEFORE BLOOD DONATION ON PLASMA LIPEMIC LEVELS AND IN LIQUID PLASMA (LP) https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/3121 <p><em>Kondisi meningkatnya kadar lemak dalam darah akibat asupan makanan dapat mengindikasikan hiperlipidemia. Peningkatan kadar lemak dalam darah pasca makan merupakan respons fisiologis normal terhadap asupan lemak dari makanan. Lemak di dalam tubuh akan mengalami metabolisme dan membutuhkan waktu kembali ke keadaan basal. Hal ini dapat menyebabkan lipemik yang disebabkan oleh tingginya lipoprotein yang terdapat pada darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh waktu makan sebelum donasi terhadap</em><em> kadar trigliserida dan kejadian lipemik pada komponen LP. </em><em>Metode studi eksperimen dilakukan pada 28 responden yang dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan waktu makan terakhir (2 dan 3 jam sebelum donor).</em><em> Darah donor yang terkumpul dibuat menjadi komponen darah Liquid Plasma (LP) dan </em><em>Packed Red Cell (PRC) leukodepleted</em><em> dilakukan pemeriksaan lipemik, kadar kolesterol,dan kadar trigliserida. </em><em>Hasil penelitian menunjukkan </em><em>tidak ditemukan pengaruh waktu makan 2 jam dan 3 jam terhadap kenaikan kadar kolesterol sebelum donor dengan darah donor maupun komponen LP (p=0,946, P=0,431). Ditemukan pengaruh waktu makan 2 jam dan 3 jam terhadap kenaikan kadar trigliserida sebelum donor dengan darah donor maupun komponen LP (p=0,002, p=0,003) dimana berdasarkan nilai mean selisih kenaikan cenderung lebih tinggi pada waktu makan 3 jam sebelum donor. Terdapat hubungan antara kadar trigliserida dan lipemik (p=0,000). Namun, tidak terdapat hubungan antara kadar kolesterol dengan lipemik yang terjadi pada komponen LP (p=0,229). </em></p> Della Hashfi Anzhari Ni Ken Ritchie Copyright (c) 2025 Della Hashfi Anzhari, Ni Ken Ritchie https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-09-17 2025-09-17 35 3 1201 1210 10.34011/jmp2k.v35i3.3121