SPATIAL ANALYSIS MOVEMENT OF DENGUE FEVER IN X HEALTH SERVICE, WEST JAVA INDONESIA: 2016 – 2019

Main Article Content

Mimin Karmini
Nia Yuniarti Hasan
Andri Ruliansyah
Dindin Wahyudin

Abstract

Peningkatan kasus DBD sangat signifikan di Kabupaten Bandung Barat pada awal tahun 2019, hingga akhir Januari tahun 2019 mencapai  356 kasus. Belum ada informasi mengenai pola sebaran kasus dan lokasi yang berpotensi sebagi tempat penularan DBD. Informasi spasial dapat memperkirakan pola persebaran kasus dan dapat menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pengendalian DBD. Tujuan penelitian ini adalah memetakan kasus DBD berdasarkan lokasi pasien di wilayah kerja Puskesmas X Kabupaten Bandung Barat, mengidentifikasi karakteristik pasien, menganalisis kepadatan penduduk, dan menentukan peta sebaran kasus DBD. Jenis  penelitian merupakan deskriptif dengan pendekatan analisis laporan kasus dan spasial. Hasil analisis menunjukkan bahwa persebaran DBD di Puskesmas Cimareme tahun 2016 – 2019  menyebar ke arah timur laut dan barat daya. Daerah tersebut merupakan wilayah Desa Cilame dan Desa Tanimulya, yang merupakan wilayah dengan kecenderungan kasus dan kepadatan penduduk yang tinggi. Sedangkan Pola pergerakan kasus DBD pada tahun 2016, 2018 dan 2019 termasuk mengelompok, sedangkan tahun 2017 termasuk kategori mengacak. Upaya pengendalian kasus DBD dapat dilakukan melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), membudidayakan kerjabakti setiap jumat (Jumat Bersih), dan pengendalian nyamuk dengan 3 M.   

Article Details

How to Cite
Karmini, M., Hasan, N. Y., Ruliansyah, A., & Wahyudin, D. (2023). SPATIAL ANALYSIS MOVEMENT OF DENGUE FEVER IN X HEALTH SERVICE, WEST JAVA INDONESIA: 2016 – 2019 . Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 33(4), 219-229. Retrieved from https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jmp2k/article/view/1888


Section
Articles

References

I. A. Riyanto et al., “The spatiotemporal analysis of dengue fever in Purwosari district, Gunungkidul Regency, Indonesia,” Indones. J. Geogr., vol. 52, no. 1, pp. 80–91, 2020, doi: 10.22146/ijg.49366.

Dinkes Jawa Barat, Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2020. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2020. [Online]. Available: https://diskes.jabarprov.go.id/assets/unduhan/Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2020.pdf

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Profil Kesehatan Kabupaten Bandung Barat 2019. Kabupaten Bandung Barat: Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, 2020.

A. Prasetyo and T. B. T. Satoto, “Analisis Spasial Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan,” Universitas Gadjah Mada, 2012. [Online]. Available: https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/58071

P.-C. Wu, J.-G. Lay, H.-R. Guo, C.-Y. Lin, S.-C. Lung, and H.-J. Su, “Higher temperature and urbanization affect the spatial patterns of dengue fever transmission in subtropical Taiwan,” Sci Total Env., vol. 407, no. 7, pp. 2224–2233, 2009.

M. Hazrin et al., “Spatial Distribution of Dengue Incidence: A Case Study in Putrajaya,” J. Geogr. Inf. Syst., vol. 08, no. 01, pp. 89–97, 2016, doi: 10.4236/jgis.2016.81009.

R. Rojali and A. P. Amalia, “Perilaku Masyarakat terhadap Kejadian DBD di Kecamatan Ciracas Jakarta Timur,” J. Kesehat. Manarang, vol. 6, no. 1, p. 37=49, 2020, doi: 10.33490/jkm.v6i1.219.

S. Anggraini, “Hubungan keberadaan jentik dengan kejadian dbd di Kelurahan Kedurus Surabaya,” J. Kesehat. Lingkung., vol. 10, no. 3, pp. 252–258, 2018, doi: https://doi.org/10.20473/jkl.v10i3.2018.252-258.

Y. Afridayanti, “Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016,” Universitas Sumatera Utara, 2016.

H. Susmaneli, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian DBD di RSUD Kabupaten Rokan Hulu,” J. Kesehat. Komunitas, vol. 1, no. 3, pp. 149–154, 2011, [Online]. Available: https://media.neliti.com/media/publications/275551-faktor-faktor-yang-berhubungan-dengan-ke-37459316.pdf

A. Ruliansyah, W. Ridwan, Y. Yuliasih, and A. J. Kusnandar, Analisis Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Model Standart Deviational Ellipse (SDE) sebagai Bahan Penguatan Surveilans di Kota Tasikmalaya. Ciamis: Loka Litbang P2B2 Ciamis, 2016.

D. Guha-Sapir and B. Schimmer, “Dengue fever: New paradigms for a changing epidemiology,” Emerg. Themes Epidemiol., vol. 2, no. 1, pp. 1–10, 2005, doi: 10.1186/1742-7622-2-1.

W. E. Wati, “Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan Tahun 2009,” pp. 22–34, [Online]. Available: https://eprints.ums.ac.id/5966/1/J410050022.PDF

Kementrian Kesehatan RI, “Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011,” Jakarta, 2012.

M. A. A. Figueiredo et al., “Allergies and diabetes as risk factors for dengue hemorrhagic fever: Results of a case control study,” PLoS Negl. Trop. Dis., vol. 4, no. 6, pp. 1–6, 2010, doi: 10.1371/journal.pntd.0000699.

S. Riyanto, “Hubungan kepadatan penduduk dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Sleman,” Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, 2017. [Online]. Available: repository.umy.ac.id/handle/123456789/12625

J. R. Nuckols, M. H. Ward, and L. Jarup, “Using geographic information systems for exposure assessment in environmental epidemiology studies,” Environ. Health Perspect., vol. 112, no. 9, pp. 1007–1015, 2004, doi: 10.1289/ehp.6738.

M. N. M. Rasidi et al., “Aplikasi Sistem Maklumat Geografi untuk Pemetaan Reruang-masa : Suatu Kajian,” Sains Malaysiana, vol. 42, no. 8, pp. 1073–1080, 2013.

S. A. Mulyati, R. Majid, and K. Ibrahim, “Studi spasial persebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerja puskesmas lepo-lepo kota kendari tahun 2013-2016,” J. Ilm. Kesehat. Masy., vol. 1, no. 3, pp. 1–10, 2016.

A. Rohim, “Gambaran Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Faktor Lingkungan dan Host Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2015,” Universitas Islam Negri Jakarta (UIN) Syarif Hidayatullah, 2017. [Online]. Available: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35971/1/Abdul Rohim-FKIK.pdf

D. H. Barmak, C. O. Dorso, M. Otero, and H. G. Solari, “Dengue epidemics and human mobility,” Phys. Rev. E - Stat. Nonlinear, Soft Matter Phys., vol. 84, no. 1, pp. 1–24, 2011, doi: 10.1103/PhysRevE.84.011901.

G. A. Trisnawati and B. F. Rahayuningsih, “Analisis Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali.,” Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2009.

R. Puspitasari, “Analisis Spasial Kasus Demam Berdarah di Sukoharjo Jawa Tengah dengan Menggunakan Indeks Moran,” Semin. Nas. ”Matematika Dan Pendidik. Karakter Dalam Pembelajaran”., 2011.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, “Iklim.” https://jabar.bps.go.id/subject/151/iklim.html#subjekViewTab3

S. Lozano-Fuentes et al., “The dengue virus mosquito vector Aedes aegypti at high elevation in México,” Am. J. Trop. Med. Hyg., vol. 87, no. 5, pp. 902–909, 2012, doi: 10.4269/ajtmh.2012.12-0244.

Z. P. Gama, N. Nakagoshi, and M. Islamiyah, “Distribution patterns and relationship between elevation and the abundance of Aedes aegypti in Mojokerto city 2012,” Open J. Anim. Sci., vol. 03, no. 04, pp. 11–16, 2013, doi: 10.4236/ojas.2013.34a1003.

M. J. Moreno-MadriñÁn et al., “Correlating remote sensing data with the abundance of pupae of the dengue virus mosquito vector, Aedes aegypti, in central Mexico,” ISPRS Int. J. Geo-Information, vol. 3, no. 2, pp. 732–749, 2014, doi: 10.3390/ijgi3020732.

B. W. Alto and D. Bettinardi, “Temperature and dengue virus infection in mosquitoes: Independent effects on the immature and adult stages,” Am. J. Trop. Med. Hyg., vol. 88, no. 3, pp. 497–505, 2013, doi: 10.4269/ajtmh.12-0421.

N. D. B. Ehelepola, K. Ariyaratne, W. M. N. P. Buddhadasa, S. Ratnayake, and M. Wickramasinghe, “A study of the correlation between dengue and weather in Kandy City, Sri Lanka (2003 -2012) and lessons learned,” Infect. Dis. Poverty, vol. 4, no. 1, 2015, doi: 10.1186/s40249-015-0075-8.

Y. Jemal and A. A. Al-Thukair, “Combining GIS application and climatic factors for mosquito control in Eastern Province, Saudi Arabia,” Saudi J. Biol. Sci., vol. 25, no. 8, pp. 1593–1602, 2018, doi: 10.1016/j.sjbs.2016.04.001.

B. Paul and W. L. Tham, “Interrelation between Climate and Dengue in Malaysia,” Health (Irvine. Calif)., vol. 07, no. 06, pp. 672–678, 2015, doi: 10.4236/health.2015.76080.

G. Edirisinghe, “Contribution of Rainfall Patterns for Increased Dengue Epidemic in Sri Lanka,” Am. Sci. Res. J. Eng. Technol. Sci., vol. 35, no. 1, pp. 284–294, 2017.

P. Chanprasopchai, P. Pongsumpun, and I. M. Tang, “Effect of Rainfall for the Dynamical Transmission Model of the Dengue Disease in Thailand,” Comput. Math. Methods Med., vol. 2017, pp. 1–17, 2017, doi: 10.1155/2017/2541862.