A ASFIKSIA DAN CAPUT SUCCEDANEUM PADA NEONATUS Asphixia and caput succedeneum in newborn
Main Article Content
Abstract
Masalah kesehatan pada bayi baru lahir jika tidak segera ditangani akan berakibat kematian. Trauma lahir merupakan masalah utama dalam pelayanan obstetric. Asfiksia Neonatal merupakan salah satu masalah kesehatan pada saat lahir. Resikonya mengalami komplikasi pada organ tubuh. Caput succedaneum merupakan jejas persalinan yang terlihat pada daerah kepala setelah bayi lahir. Komplikasi yang dapat terjadi seperti infeksi, ikterus, dan anemia.
Metode yang digunakan yaitu laporan kasus dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Penatalaksanaan). Teknik pengumpulan data melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, observasi, studi dokumenttasi, dan studi literatur.
Data subjektif diperoleh Ny. E, hari pertama haid terakhir 16-05-2022, tafsiran persalinan 23-02-2023, air ketuban jernih, lahir dengan riwayat persalinan ibu mengalami inersia uteri. Data objektif diperoleh bayi lahir menangis lemah, warna kulit badan kemerahan ekstremitas biru, tonus otot lemah, terdapat benjolan pada kepala teraba cairan dan lembut. Analisa yang didapatkan Bayi Ny. E Neonatus Cukup Bulan dengan Asfiksia dan Caput Succedaneum. Penatalaksanaan yang diberikan dengan melakukan langkah awal resusitasi, dilanjutkan dengan asuhan pasca resusitasi, pemantauan dan perawatan caput succedaneum.
Setelah melakukan asuhan pada Bayi Ny. E selama 13 hari dapat disimpulkan bayi menyusu ASI saja frekuensi 7-9x/menit, buang air besar ±6x/hari, buang air kecil 4- 6x/hari, keadaan umum baik, kulit berwarna kemerahan, laju jantung 133x/menit, laju nafas 47x/menit, refleks fisiologi baik, tonus otot aktif, , berat badan 3700 gram, panjang badan 49 cm, dan area kepala tidak terdapat benjolan