EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TEH PUTIH SEBAGAI ANTIBAKTERI DALAM MENGHAMBAT DAN MEMBUNUH Staphylococcus epidermidis

Authors

  • Ilman Hadi Rahman Teknologi Laboratorium Medis
  • Asep Dermawan
  • Iis Kurniati
  • Mamat Rahmat

DOI:

https://doi.org/10.34011/jks.v4i1.1454

Keywords:

Jerawat, Daun Teh Putih, Ekstrak Daun Teh Putih, , Staphylococcus epidermidis, Menghambat, Membunuh Bakteri

Abstract

Jerawat disebabkan karena kondisi pori-pori kulit yang tersumbat dan mengakibatkan kantong berisi nanah yang meradang. Jerawat dapat disebabkan oleh beberapa bakteri yang berflora normal dikulit, salah satunya Staphylococcus epidermidis. Bakteri ini berkontribusi mengubah bagian cair sebum menjadi massa padat dan menyumbat saluran kelenjar sebasea. Penggunaan methicillin dapat menyebabkan resistensi terhadap antibiotik lain. Oleh karena itu, diperlukan bahan alam yang berpotensi sebagai antibakteri seperti daun teh putih (Camellia Sinensis L. Kuntze). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efektivtas antibakteri dari daun teh putih dan konsentrasi efektif ekstrak daun teh putih dalam menghambat dan membunuh S. epidermidis, serta menentukkan keasaman media optimum untuk pertumbuhan S. epidermidis. Penelitian ini menggunakan 5 variasi konsentrasi ekstrak daun teh putih yaitu 10%, 15%, 20%, 25% dan 30% dengan variasi keasaman media yaitu 6,5; 7,0; 7,5. Sampel yang digunakan berupa ekstrak daun teh putih dengan parameter penelitian yaitu pertumbuhan S. epidermidis. Data yang didapat kemudian diolah menggunakan Two Way Anova. Hasil pada penelitian ini adalah konsentrasi efektif untuk menghambat pertumbuhan S. epidermidis adalah 10% tetapi konsentrasi tertinggi 30% masih belum dapat membunuh S. epidermidis. Keasaman media pertumbuhan yang optimum untuk pertumbuhan S. epidermidis adalah diantara pH 7,0 sampai 7,5.

Downloads

Published

2023-08-31

How to Cite

Hadi Rahman, I., Dermawan, A., Kurniati, I., & Rahmat, M. (2023). EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TEH PUTIH SEBAGAI ANTIBAKTERI DALAM MENGHAMBAT DAN MEMBUNUH Staphylococcus epidermidis. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 4(1), 241–250. https://doi.org/10.34011/jks.v4i1.1454

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 > >>