POLA KEPEKAAN ISOLAT BAKTERI KULTUR PUS PADA INFEKSI KULIT DAN JARINGAN LUNAK TERHADAP BERBAGAI ANTIBIOTIKA
Main Article Content
Abstract
Infeksi kulit dan jaringan lunak adalah infeksi yang umum di Indonesia karena keadaan udara di Indonesia yang lembab dan berdebu, sehingga bakteri dapat dengan mudah tumbuh subur. Kondisi ini didukung dengan keadaan kebersihan yang buruk sehingga mempermudah berkembang biaknya penyakit infeksi. Upaya untuk membantu pemerintah mengurangi resistensi antibiotika yaitu dengan memberikan antibiotika berdasarkan hasil pola bakteri dan uji kepekaan bakteri terhadap antibiotika. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola kepekaan isolat bakteri kultur pus pada infeksi kulit dan jaringan lunak terhadap berbagai antibiotika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sedangkan desain penelitian ini adalah observasional analitik. Dari hasil penelitian bakteri yang ditemukan terbanyak adalah Staphylococcus aureus (29.7%), Streptococcus pyogenes (12.2%), Escherichia coli (10.8%), Klebsiella pneumoniae ssp pneumoniae (9.5%), Enterococcus faecalis (8.1%), Citrobacter freundii (5.4%), Streptococcus agalactiae (5.4%), Klebsiella oxytoca (4.1%), Pseudomonas aeruginosa (4.1%), Morganella morganii (2.7%), Proteus mirabilis (2.7%), Acinetobacter sp (1.4%), Proteus ssp (1.4%), Staphylococcus epidermidis (1.4%), Streptococcus dysgalactiae (1.4%). Sebagian besar Gram negatif resisten diatas 50% terhadap ampicillin dan sensitif 100% terhadap amikacin, sedangkan sebagian besar Gram positif resisten diatas 50% terhadap oxacillin, dan tetracycline, sensitif 100% terhadap ampicillin, linezolid, tigecycline, ceftriaxone, thrimethoprim supfamethoxazole.