PEMANFAATAN SARI BUAH BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) SEBAGAI PEWARNA PADA PEMERIKSAAN TELUR CACING Soil-Transmitted Helminth PENGGANTI EOSIN 2%
Main Article Content
Abstract
Penyakit kecacingan merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh Soil Transmitted Helminths (STH). Diagnosis kecacingan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis menggunakan Eosin 2%. Akan tetapi salah satu kekurangan Eosin adalah memiliki harga yang mahal. Alternatif yang dapat digunakan yaitu menggunakan pewarna dari bahan alami salah satunya buah Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). Buah Binahong memiliki kandungan antosianin yang memberikan warna merah keunguan sehingga dapat digunakan sebagai alternative pengganti Eosin 2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sari buah Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dapat dimanfaatkan sebagai pewarna pada pemeriksaan telur cacing STH pengganti Eosin 2%. Metode pemeriksaan telur cacing yang digunakan yaitu metode langsung menggunakan feses positif (+) telur cacing yang kemudian diwarnai dengan sari buah Binahong sebanyak 100ml dengan variasi langsung, 75%, 50% dan 25% dengan pH 2 dan pH 12. Hasil uji Kruskal wallis sari buah Binahong 100% pH 2 memberikan hasil yang hamper mendekati Eosin 2% dan hasil uji Mann U whitney Nilai Asym. Sig. (2-tailed) sari buah Binahong 100% pH 2 > 0,05. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sari buah Binahong 100% pH 2 dapat dimanfaatkan sebagai pewarna pada pemeriksaan telur cacing STH pengganti Eosin 2%.