PEMANFAATAN NASI AKING SEBAGAI PENGGANTI SUMBER KARBOHIDRAT PADA MEDIA Potato Dextrose Agar (PDA) UNTUK PERTUMBUHAN Trichopyton rubrum
DOI:
https://doi.org/10.34011/jks.v4i1.1463Kata Kunci:
Nasi aking, Trichopyton rubrumAbstrak
Dermatofitosis merupakan infeksi jamur dari kelompok dermatofita. Salah satu jenis infeksi yang
umum terjadi adalah tinea pedis yang disebabkan oleh Trichopyton rubrum. Jamur ini melekat
pada kulit dan menggunakan enzim keratinase untuk mencerna keratin. Dalam mendiagnosis
infeksi jamur ini, dilakukan pengkulturan pada media PDA. Sumber karbohidrat dalam media PDA
dapat digantikan dengan bahan lain yang lebih ekonomis dan mudah diperoleh seperti nasi aking.
Nasi aking mengandung karbohidrat sebesar 83,14%, protein 3,36% serta amilosa 29,70%.
Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperiment, dengan mengggunakan 3 replikasi dan 2
perlakuan yaitu variasi massa tepung (5g, 10g, dan 15g), serta lama waktu inkubasi (Hari ke-3,
5, 7, dan 10). Media PDA digunakan sebagai kontrol. Inokulasi Trichopyton rubrum dilakukan
dengan metode single dot pada media PDA dan media nasi aking. Pengamatan dilakukan secara
makroskopis dengan mengamati karakteristik morfologi dan mengukur diameternya, serta secara
mikroskopis untuk melihat adanya hifa, makrokonidia, dan mikrokonidia. Hasil data pengukuran diameter pertumbuhan Trichopyton rubrum dianalisis menggunakan uji parametrik Two Way Anova. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan Trichopyton rubrum pada media
PDA dan media nasi aking tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rata-rata diameter
koloni Trichopyton rubrum mencapai 6,20 cm pada konsentrasi tepung nasi aking sebesar 10
gram dengan waktu inkubasi 10 hari. Dengan demikian, nasi aking dapat digunakan sebagai
pengganti karbohidrat dalam media PDA untuk pertumbuhan Trichopyton rubrum.