PERBANDINGAN PENGENCERAN LARUTAN GIEMSA 3% DAN 5% TERHADAP PEMERIKSAAN MORFOLOGI PLASMODIUM FALCIPARUM

Main Article Content

julien beatrix rumpaidus
Yuliansyah Sundara Mulia
Sulaeman Sulaeman
Mamat Rahmat

Abstract

Pewarnaan sediaan darah malaria menggunakan cat Giemsa stok yang harus diencerkan terlebih dahulu dengan konsentrasi tertentu agar parasit dalam sel darah merah dapat menerima zat warna Giemsa sehingga memudahkan mengidentifikasih parasit.konsentrasi pengenceran Giemsa untuk pemeriksaan parasit malaria yang di anjurkan oleh Direktur Jendral PP dan PI.Kementrian kesehatan adalah Giemsa dengan konsentrasi 3%,tetapi di lapangan baik puskesmas maupun rumah sakit memiliki pengenceran larutan Giemsa yang berbeda.Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan hasil pewarnaan pada morfologi plasmodium falciparum yang di warnai menggunakan larutan Giemsa 3% dan 5%. Jenispenelitia eksperimen.sampel penelitian yaitu darah positif terinfeksi malaria falciparum.Hasil pewarnaan pada pengenceran Giemsa 3% diperoleh inti dengan kategori baik sebanyak 14%,tidak baik 2% bagian sitoplasma diperoleh hasil kategore baik 10% tidak baik 6% pada titik mourer dengan hasil kategori baik 13% tidak baik 3% pada pewarnaan pengenceran Giemsa 5% diperoleh inti dengan kategori baik 11% tidak baik 7%,pada bagian sitoplasma dengan kategori baik 5% tidak baik 11% pada titik mourer dengan kategori baik 7% dan tidak baik 8%. Hasil yang didapat menggunakan uji chi square sehingga di dapat nilai p=0.003<a= 0.05 artinya nilai p<a menunjukan ada perbedaan morfologi plasmodium falciparum yang di warnai menggunakan pengenceran larutan Giemsa 3% dan 5%.

Article Details

How to Cite
beatrix rumpaidus, julien, Sundara Mulia, Y., Sulaeman, S., & Rahmat, M. (2023). PERBANDINGAN PENGENCERAN LARUTAN GIEMSA 3% DAN 5% TERHADAP PEMERIKSAAN MORFOLOGI PLASMODIUM FALCIPARUM. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 4(1), 313-319. https://doi.org/10.34011/jks.v4i1.1583


Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>