Ekstrak Daun Jati (Tectona Grandis) Sebagai Alternatif Pengganti Eosin dalam Pemeriksaan Telur Cacing Golongan Soil Transmitted Helminths
Main Article Content
Abstract
Kecacingan masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia dan di belahan dunia lain. Sulitnya penanganan kecacingan karena kurangnya edukasi mengenai pemberian obat cacing, hidup bersih, dan pemeriksaan kecacingan secara merata pada seluruh penduduk. Salah satu cara pemeriksaan telur cacing yang menjadi gold standard adalah pemeriksaan langsung dengan pewarnaan eosin 2%. Eosin memiliki karakteristik warna berwarna merah, yang akan memberi warna merah pada latar belakang, dan keemasan pada permukaan telur cacing. Terdapat zat organik yang memilki warna sama dengan eosin 2% yaitu zat antosinanin, zat ini akan berwarna merah dalam suasana asam. Zat antosianin terdapat cukup tinggi pada daun tanaman jati (Tectona grandis). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas pewarnaan telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH) dengan memanfaatkan daun jati (Tectona grandis). Penelitian ini bersifat eksperimental, dengan variasi jenis pelarut dalam ekstraksi yaitu ethanol 96%, dan aquades yang keduanya akan ditambahkan dengan HCl pekat, yang kemudian akan dibandingkan dengan eosin 2% sebagai control. Pembuatan ekstrak dilakukan 1x24 jam dengan menggunakan simplisia daun jati (Tectona grandis) dan ekstrak digunakan sebagai pewarna langsung pada sediaan feses dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Pengamatan dilakukan secara mikroskopis untuk dilihat kejernihan, kejelasan lapang pandang dan telur cacing. Hasil data dianalisis dengan uji non-parametrik Kruskal-Wallis Kesimpulan pada penelitian ini adalah pewarnaan dengan ekstrak daun jati (Tectona grandis) dengan pelarut ethanol 96% dengan penambahan HCl pekat, aquades dengan penambahan HCl pekat dan eosin 2% memberikan hasil tidak signifikan (p>0.05).