PERBANDINGAN LAMA WAKTU PENUNDAAN SPESIMEN FESES TERHADAP PEMERIKSAAN SOIL TRANSMITTED HELMINTH DENGAN METODE KATO−KATZ
Kata Kunci:
Kato-katz, Lama Waktu Penundaan, Soil transmitted helminthAbstrak
Soil transmitted helminth adalah sekelompok cacing parasit yang membutuhkan media tanah dalam penyebarannya. Jenis Soil transmitted helminth yang sering menginfeksi manusia adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale). Metode Kato−katz merupakan metode hitung jumlah telur cacing. Metode Kato−katz mudah dilakukan namun menuntut ketelitian dalam menghitung jumlah telur cacing. Jumlah telur cacing yang ditemukan dapat dipengaruhi oleh lama waktu penundaan sampel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan jumlah telur STH berdasarkan lama waktu penundaan sampel feses menggunakan metode Kato−katz. Penelitian dilakukan dengan sampel feses berasal dari Universitas Padjadjaran yang terindikasi adanya telur STH. Pemeriksaan jumlah telur STH dilakukan dengan metode Kato−katz dengan perbedaan waktu penundaan pemeriksaan yaitu < 3 jam dan < 72 jam. Hasil jumlah telur cacing pada sampel feses penundaan kurang dari 72 jam lebih sedikit dibandingkan pada sampel feses segar kurang dari 3 jam. Jumlah telur cacing Ascaris lumbricoides pada sampel segar kurang dari 3 jam sebanyak 4.950 EPG sedangkan pada sampel penundaan kurang dari 72 jam 3.495 EPG. Jumlah telur cacing Trichuris trichiura pada sampel segar kurang dari 3 jam sebanyak 510 EPG sedangkan pada sampel penundaan kurang dari 72 jam 450 EPG. Berdasarkan uji Two way Anova didapatkan nilai sig. < 0,05 dari waktu tunda terhadap hasil telur yang ditemukan yaitu 0,037, yang berarti adanya pengaruh dalam lama waktu penundaan pemeriksaan sampel feses terhadap jumlah telur Soil transmitted helminth yang ditemukan.