PENGARUH WAKTU SIMPAN DARAH DAN JENIS ANTIKOAGULAN TERHADAP JUMLAH RETIKULOSIT PADA SUHU LEMARI ES
Main Article Content
Abstract
Pemeriksaan retikulosit merupakan pemeriksaan hematologi. Tahap pra analitik pemeriksaan laboratorium salah satunya yaitu penggunaan antikoagulan. Jumlah retikulosit digunakan untuk menilai keakuratan respons sumsum tulang terhadap anemia. Pemeriksaan retikulosit menggunakan pewarna supravital yang dapat mewarnai sisa-sisa ribosom dan RNA dalam retikulosit yang hidup. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus saat pemeriksaan hematologi yaitu antikoagulan, waktu dari pengumpulan sampel hingga pengujian dan penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antikoagulan K2EDTA dan K3EDTA dengan variasi penyimpanan waktu yaitu 0 jam, 30 jam, dan 36 jam pada jumlah retikulosit pada suhu lemari es. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 1 orang. Data penelitian jumlah retikulosit diolah secara statistik dengan metode General Linear Model (GLM). Data rata-rata jumlah retikulosit dengan antikoagulan K2EDTA dan K3EDTA pada masing-masing waktu simpan darah yaitu 0 jam 1,3%; 30 jam 0,72%; dan 36 jam 0,63%. Hasil data untuk variasi waktu 0 jam, 30 jam, dan 36 jam memiliki nilai sig 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh jumlah retikulosit dengan antikoagulan K2EDTA dan K3EDTA pada suhu lemari es.