PENGARUH WAKTU SIMPAN DARAH DAN JENIS ANTIKOAGULAN TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT
Main Article Content
Abstract
Pemeriksaan laboratorium memiliki peranan yang sangat penting dalam skrining, diagnosis, pemantauan penyakit dan pemantauan pengobatan. Pemeriksaan laboratorium yang banyak diminta oleh klinisi salah satunya pemeriksaan trombosit. Berdasarkan PERMENKES No.43 Tahun 2013 Stabilitas pemeriksaan hitung jumlah trombosit tidak boleh lebih dari 2 jam di suhu kamar. Ini terjadi karena agregasi dan adhesi trombosit, yang memiliki masa hidup paling singkat 7–10 hari dibandingkan sel lain. Dalam penelitian ini, diperlukan 5 sampel darah dengan variasi waktu penyimpanan yaitu diperiksa segera, ditunda 5 jam dan 6 jam. Setelah itu, Semua sampel diperiksa hitung jumlah trombosit. Tujuan penelitian untuk mempelajari bagaimana antikoagulan K2EDTA dan K3EDTA berdampak pada jumlah trombosit dengan variasi penyimpanan. Eksperimen semu adalah jenis penelitian yang digunakan. Uji yang digunakan adalah GLM. Jika ada beda pada uji GLM di lajutkan uji Bias. Hasil pemeriksaan jumlah trombosit dalam darah dengan K2EDTA dan K3EDTA menunjukkan bahwa hasilnya relatif lebih rendah dengan antikoagulan K3EDTA dibandingkan dengan K2EDTA. Hasil pemeriksaan trombosit dengan nilai sig > 0.05 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara penggunaan antikoagulan K2EDTA dan K3EDTA. Berdasarkan waktu penyimpanan jumlah trombosit yang di simpan 5 jam dan 6 jam, keduanya ada perbedaan secara statistik, dimana dengan nilai sig < 0.05, terdapat pengaruh waktu simpan darah dan jenis antikoagulan terhadap jumlah trombosit, tetapi secara klinis di tunda selama 5 jam dengan antikoagulan K2EDTA dan K3EDTA tidak ada perbedaan secara klinis