ANALISIS KADAR INTERFERON GAMMA MENGGUNAKAN METODE FLUORESCENCE IMMUNOASSAY (FIA) DAN ENZYME-LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA) PADA PASIEN TUBERKULOSIS

Penulis

  • Annisa Trimulyani a:1:{s:5:"en_US";s:55:"Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Bandung";}
  • Yogi Khoirul Abror Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Bandung
  • Nina Marliana Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Bandung
  • Fusvita Merdekawati Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Bandung

Kata Kunci:

Interferon Gamma, Metode FIA, Metode ELISA, Tuberkulosis

Abstrak

Berdasarkan data Global Tuberculosis Report 2022, Indonesia berada pada posisi kedua pada tahun 2021 dengan jumlah penderita tuberkulosis terbanyak di dunia. Infeksi M. tuberculosis dapat dideteksi melalui pemeriksaan imunoserologis, yaitu pemeriksaan Interferon Gamma Release Assays (IGRA). Pemeriksaan IGRA digunakan untuk mengukur produksi sitokin interferon gamma sebagai respon spesifik terhadap antigen M. tuberculosis Early Secretory Antigenic Target-6 (ESAT-6) dan Culture Filtrate Protein-10 (CFP-10) secara in vitro selama 16 - 24 jam.  Semakin berkembangnya teknologi saat ini terdapat metode baru yaitu Fluorescence Immunoassay (FIA) yang hasilnya lebih cepat keluar dibandingkan dengan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) yang sudah direkomendasikan oleh WHO, memerlukan waktu 3 jam sampai hasil selesai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kadar interferon gamma menggunakan metode Fluorescence Immunoassay (FIA) dan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) pada pasien tuberkulosis. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain penelitian static group comparation. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 30. Hasil kadar interferon gamma menggunakan metode Fluorescence Immunoassay (FIA) didapatkan rata-rata 2.83 IU/mL dan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) 2.78 IU/mL. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Wilcoxon didapatkan hasil nilai Asymp. Sig. 0.109 > 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kadar interferon gamma menggunakan metode Fluorescence Immunoassay (FIA) dan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA).

##submission.downloads##

Diterbitkan

Apr 30, 2024

Cara Mengutip

Trimulyani, A., Khoirul Abror, Y., Marliana, N. ., & Merdekawati, F. (2024). ANALISIS KADAR INTERFERON GAMMA MENGGUNAKAN METODE FLUORESCENCE IMMUNOASSAY (FIA) DAN ENZYME-LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA) PADA PASIEN TUBERKULOSIS . Jurnal Kesehatan Siliwangi, 4(3), 1006–1013. Diambil dari https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jks/article/view/1992

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 > >>