EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF THE SUPPLEMENTARY FEEDING PROGRAM (SFP) ON THE RISK OF STUNTING INCIDENCE IN TODDLERS: A QUALITATIVE STUDY
DOI:
https://doi.org/10.34011/jmp2k.v35i4.3451Keywords:
evaluasi program, pencegahan stunting, pemberian makanan tambahanAbstract
Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan intervensi pemerintah untuk meningkatkan status gizi balita dan mencegah stunting. Namun, efektivitasnya masih dipertanyakan karena prevalensi stunting tetap tinggi di beberapa wilayah. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program PMT di Puskesmas Cilincing menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan pada Agustus–Desember 2023 melalui wawancara mendalam dan FGD terhadap 11 orang tua balita stunting, kader posyandu, dan tenaga kesehatan. Instrumen disusun berdasarkan kajian literatur dan diuji coba untuk memastikan relevansi pertanyaan. Analisis data dilakukan secara tematik menggunakan NVivo versi 25, serta pemetaan input, proses, dan hasil menggunakan kerangka logic model. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program PMT telah dilaksanakan sesuai pedoman, namun efektivitasnya masih terbatas. Kendala utama meliputi kurangnya variasi produk PMT, rendahnya kepatuhan keluarga dalam pemberian makanan tambahan, serta koordinasi lintas sektor yang belum optimal. Temuan menunjukkan bahwa keberhasilan program tidak hanya bergantung pada ketersediaan makanan, tetapi juga pada edukasi gizi, peran aktif kader, serta dukungan keluarga dan komunitas. Penelitian ini telah memperoleh persetujuan etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan Kebidanan Universitas Binawan (No. 027/PE/FKK-KEPK/VIII/2023). Simpulan: Program PMT di Puskesmas Cilincing membutuhkan inovasi strategi dan penguatan sinergi antar pemangku kepentingan untuk meningkatkan efektivitas percepatan penurunan stunting.
References
The Supplementary Feeding Program (SFP) is a government intervention aimed at improving the nutritional status of children under five and preventing stunting. However, its effectiveness remains questionable, as stunting prevalence is still high in some areas. This study aimed to evaluate the implementation of the SFP program at Cilincing Primary Health Center using a qualitative case study approach. Data were collected from August to December 2023 through in-depth interviews and focus group discussions with 11 parents of stunted children, posyandu cadres, and health workers. The interview and FGD guides were developed based on literature and pre-tested to ensure relevance. Data were analyzed thematically using NVivo version 25, and program inputs, processes, and outcomes were mapped using a logic model framework. Purposive sampling was applied. The findings showed that the SFP program was implemented in accordance with guidelines, but its effectiveness was still limited. Key challenges included limited variety of supplementary food products, low family compliance in providing the food, and suboptimal cross-sector coordination. The results indicate that program success depends not only on food availability, but also on nutrition education, the active role of community health cadres, and strong family and community support. This study received ethical approval from the Health Research Ethics Committee of the Faculty of Nursing and Midwifery, Binawan University (No. 027/PE/FKK-KEPK/VIII/2023). In conclusion, the SFP at Cilincing Primary Health Center requires strategic innovation and strengthened stakeholder collaboration to more effectively accelerate stunting reduction.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Royani Chairiyah, Ulfah Nuraini Karim, Ari Indra Susanti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


