ASSESSING INDIVIDUAL PERCEPTION IN UTILIZATION OF NON-COMMUNICABLE DISEASES POST (NCDS POST) USING A HEALTH BELIEF MODEL (HBM) APPROACH

Main Article Content

Mukhlissul Faatih
Riswal Hanafi Siregar
Amir Su'udi
Mieska Despitasari
Sundari Wirasmi
Anggita Bunga Anggraini
Syachroni Syachroni
Rani Marsini
Rivana Latifa

Abstract

Fasilitas Posbindu PTM telah menjadi komponen penting dalam kebijakan kesehatan. Penelitian mengungkapkan bahwa hal tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi peserta dengan pemanfaatan Posbindu PTM. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dan dilakukan di lima provinsi di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuesioner pada bulan Agustus-Oktober 2021. Analisis dilakukan dengan uji statistik beda mean. Kami melibatkan 420 peserta dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar peserta rentan terhadap PTM (52,6%). Peserta menilai seseorang yang menderita PTM memberikan dampak yang serius (53.6%), mengelola dan memeriksa kesehatan di Posbindu PTM mempunyai manfaat dalam mencegah PTM (62.6%), seseorang yang menderita PTM menimbulkan dampak yang serius (71.4%), melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan secara rutin khususnya pencegahan PTM (69,0%), mempunyai kemampuan, pengendalian, dan mempunyai cara untuk mencegah PTM (65,2%). Hasil uji beda rata-rata menunjukkan bahwa rata-rata rangking seluruh penilaian persepsi HBM peserta yang aktif mengikuti kegiatan Posbindu PTM lebih tinggi dibandingkan peserta yang kurang aktif (p<0,05). Pemanfaatan aktif Posbindu PTM mempunyai hubungan dengan persepsi peserta khususnya terhadap tingkat keparahan suatu penyakit, kerentanan seseorang terhadap penyakit, manfaat mengetahui risiko kesehatan, hambatan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan, petunjuk tindakan, dan efikasi diri pasien terhadap penyakitnya.

Article Details

How to Cite
Faatih, M., Siregar, R. H., Su’udi, A., Despitasari, M., Wirasmi, S., Anggraini, A. B., Syachroni, S., Marsini, R., & Latifa, R. (2023). ASSESSING INDIVIDUAL PERCEPTION IN UTILIZATION OF NON-COMMUNICABLE DISEASES POST (NCDS POST) USING A HEALTH BELIEF MODEL (HBM) APPROACH. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 33(3), 102-109. https://doi.org/10.34011/jmp2k.v33i3.1662


Section
Articles

References

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 71 tahun 2015 tentang penanggulangan penyakit tidak menular. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; Oct 23, 2015.

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 4 tahun 2019 tentang standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2019.

M. A. Rizaty. “Cetak rekor terendah, angka kesakitan lansia jadi 24,35% pada 2020.” www.katadata.co.id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/07/19/cetak-rekor-terendah-angka-kesakitan-lansia-jadi-2435-pada-2020 (accessed Jan 17, 2022).

Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Jakarta: Presiden Republik Indonesia; Sep 30, 2014.

Direktorat P2PTM. “Peta jumlah Posbindu PTM - Direktorat P2PTM” www.p2ptm.kemkes.go.id. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/profil-p2ptm/daftar-informasi-publik/peta-jumlah-posbindu-ptm (accessed Jan 12, 2021).

F. Purdiyani. (2016, January). “Pemanfaatan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular (Posbindu PTM) oleh wanita lansia dalam rangka mencegah penyakit tidak menular di wilayah kerja puskesmas cilongok 1.” Jurnal Kesehatan Masyarakat [On line]. vol. 4, nomor 1, Januari 2016. Available: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/11857/11512

D. W. R. Sari, M. Savitri. (2018, October). “Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan posbindu penyakit tidak menular (PTM) di wilayah kerja puskesmas kecamatan setia budi kota jakarta selatan tahun 2018.” Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia [On line]. vol. 7, issue 2, pp. 49–56. Available: https://jurnal.ugm.ac.id/jkki/article/view/36849/22491

M. Karimy, I. Zareban, M. Taher. (2016, May). “Determinants of adherence to self-care behavior among women with type 2 diabetes: An explanation based on health belief model.” Medical Journal of the Islamic Republic of Iran [On line]. vol. 30(1), pp. 368. Available: https://www.researchgate.net/publication/305983189

H. Vazini, M. Barati. “The health belief model and self-care behaviors among type 2 diabetic patients.” Iran J DIABETES Obes. vol. 6, issue 3. 2014.

L. E. Bechard, M. Bergelt, B. Neudorf, T. C. DeSouza, L. E. Middleton. (2021, April). “Using the health belief model to understand age differences in perceptions and responses to the COVID-19 pandemic.” Frontiers in Psychology [On line]. Vol. 15;12:609893. doi: 10.3389/fpsyg.2021.609893. PMID: 33935865; PMCID: PMC8082183.

I. M. Rosenstock. “Historical origins of the health belief model.” Health Educ Monogr. vol. 2, issue 4, pp. 328–35. 1974.

V. Widyaningsih, R. P. Febrinasari, E. P. Pamungkasari, Y. A. Mashuri, S. Sumardiyono, B. Balgis, A. Probandari. “Missed opportunities in hypertension risk factors screening in Indonesia: A mixed-methods evaluation of integrated health post (POSBINDU) implementation.” BMJ Open. vol. 12, issue 2. 2022.

S. Notoatmodjo. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

A. Astinah, S. Hasbullah, M. Muzakkir. (2013, July). “Faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan ibu pada pemberian imunisasi dasar di posyandu teratai 11B di wilayah kerja puskesmas tamamaung makassar.” Jurnal STIKES Nani Hasanuddin Makassar [On line]. vol. 2, issue 6 pp. 8-15. Available: http://ejournal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/477

M. E. Buglar, K. M. White, N. G. Robinson. (2010, February). “The role of self-efficacy in dental patients’ brushing and flossing: Testing an extended health belief model.” Patient Educ Couns [On line]. vol. 78, issue 2, pp. 269-72. Available: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19640670

L. N. Situmorang, L. S. Andayani, L. T. Maaas (2019, April). “Association between perceived seriousness, cues to action, and voluntary counseling and testing uptake in men who have sex with men in Pematangsiantar, North Sumatera.’ Journal of Health Promotion and Behavior [On line], vol. 4, issue 2, pp. 121–125. Available: https://www.thejhpb.com/index.php/thejhpb/article/view/200

N. Almira, S. Arifin, L. Rosida. “Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kepatuhan minum obat anti diabetes pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di puskesmas teluk dalam banjarmasin.” Homeostasis, vol. 2, issue 1, pp. 9–12. 2019.

J. Hayden, J.A. Hayden, “The health belief model,” in Introduction to health behavior theory. San Fransisco: Jossey-Bass. USA: Jones and Barlett Publisher; Champion, Skinner. 2013.

Z. Ulum, I. Y. Widyawati. “Kepatuhan medikasi penderita diabetes mellitus tipe 2 berdasarkan teori health belief model (HBM) di wilayah kerja puskesmas mulyorejo surabaya.” Jurnal Keperawatan Airlangga, vol. 4, issue 1, pp. 1–11. 2015.