EFEKTIVITAS KONSENTRASI DAN WAKTU MASERASI EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus pyogenes
Kata Kunci:
Ekstrak daun beluntas, Daya Hambat, Streptococcus pyogenesAbstrak
Faringitis merupakan salah satu penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terbanyak di Indonesia. Faringitis disebabkan oleh Streptococcus pyogenes. Pengobatan faringitis dengan antibiotik yang tidak tepat dapat mengakibatkan bakteri resisten terhadap antibakteri. Oleh karena itu diperlukan tumbuhan herbal yang efektif sebagai antibakteri alami seperti daun beluntas (Pluchea indica L.) untuk mencegah hal tersebut. Selain itu, diperlukan cara yang tepat agar kandungan dari daun beluntas ini dapat tertarik secara baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi dan waktu maserasi yang efektif dari ekstrak daun beluntas dalam menghambat pertumbuhan S.pyogenes. Penelitian ini menggunakan variasi waktu maserasi selama 24 dan 72 jam. Kemudian dari masing masing variasi waktu maserasi, ekstrak daun beluntas dibuat konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Ekstrak daun beluntas diuji daya hambatnya terhadap S.pyogenes dengan metode Kirby Bauer. Data yang diperoleh adalah diameter daya hambat ekstrak daun beluntas terhadap pertumbuhan S.pyogenes, lalu data diolah secara statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis dan uji lanjutan yaitu Uji Post Hoc. Hasil dari penelitian ini yaitu pada ekstrak daun beluntas yang dimaserasi selama 72 jam dengan konsentrasi 20% dan 25% memiliki rata-rata diameter daya hambat terhadap S.pyogenes sebesar 9,04 mm dan 12,71 mm. Oleh karena itu, waktu maserasi selama 72 jam dengan konsentrasi sebesar 25% efektif dalam menghambat pertumbuhan S.pyogenes.